HAPPY READINGS!!!
***
"Kenapa liatin gue kaya gitu?" Tanya Laura yang salah tingkah dengan tatapan Dion saat ini.
Lucunya, Dion seakan kembali ke sifat awalnya, lelaki itu langsung bersemu dan memalingkan wajahnya seraya menggeleng pelan. Melihat tingkah Dion yang begitu tentu saja membuat Laura gemas sendiri. Padahal, keduanya sekarang masih dalam keadaan naked, alias telanjang bulat dengan Laura yang tidur diatas tubuh Dion.
Setelah beristirahat cukup lama dari perhelatan sex yang sudah dilakukan, keduanya kini saling terdiam. Dion masih bersemu namun kedua tangannya aktif membelai punggung serta rambut Laura yang agak basah karena keringat. Sementara Laura sendiri, ia hanya diam dan mengelus-elus permukaan dada Dion.
"Masih mau lanjut?" Tanya Laura pelan.
Tidak ada jawaban.
Sebuah ide terbesit secara instan di kepala Laura, membuat ia menengadah menatap Dion yang malah melamun memperhatikan atap kamar kostnya.
"Pacaran aja, yuk?" Ungkap Laura dengan senyum yang merekah.
Seketika Dion mengalihkan pandangannya pada Laura. Keduanya saling bertatapan.
Cup!
Dion diam saja kala mendapatkan kecupan singkat dari Laura.
"Jawab dong," tutur Laura.
Hingga dimana, Dion menghela napas dan mengulum bibirnya.
"Kalo gue gamau, gimana?" Tanya balik Dion.
Laura mengernyit, "Jahat banget kalo sampe lo gamau."
"Padahal gue udah beneran nyaman sama lo, Dion. Sekalipun nanti banyak banget yang ga suka sama hubungan yang udah gue mulai ini, gapapa... karena ini yang gue mau."
Tidak ada jawaban.
Diamnya Dion membuat Laura tersenyum simpul, jika memang Dion menolak, maka Laura tidak akan memaksanya lagi. Laura tidak mau membuat Dion---
"Tapi gue masih kepengen kaya tadi, Ra..."
"Sekali lagi, ya?"
Laura sedikit menggeser tubuhnya keatas, dimana kini posisi keduanya bersejajar.
"Ga cape emang?" Tanya Laura.
Dion memegang dagu Laura, menariknya secara perlahan lalu mulai melumat bibir gadis tersebut dengan lembut. Tanpa ragu, Laura membalasnya dan keduanya pun bercumbu dengan begitu intens.
Slurrrp... ssluuurrrpp... sluurrpp...
Cumbuan yang biasa menjadi sangat panas, hari yang mulai menunjukkan langit malam pun membuat keduanya melakukannya dengan terburu-buru. Laura juga tidak bisa terlalu lama-lama lagi, bisa-bisa orang rumah akan khawatir dan mencari nya nanti.
"Jangan lama-lama..."
"Gue harus balik sebentar lagi," ungkap Laura menahan bibir Dion yang akan menyosor nya kembali. Gadis itu tersenyum senang kala melihat raut wajah Dion yang sudah tidak sabar.
Lelaki itu mengangguk singkat, "G-gue gaakan lama, Ra..."
"Gaakan kaya tadi," tambah Dion.
Dion yang sudah tidak tahan langsung menyosor bibir Laura lagi, tangannya pun kini turun aktif [...lebihnya ada di pdf ya...]
Bang Keenan:
Kamu dimana, Laura? Kenapa belum pulang? Abang nyariin kamu sampe ke rumah Gina.
Kamu dimana?
Laura?
Dan ada sekitar puluhan panggilan yang tak terjawab dari Bang Keenan.
Nahas sekali, Laura malah sedang berpelukan dengan Dion. Percuma saja, gadis itu mana mungkin akan ingat dengan Abangnya.
Tapi, apa alasan Laura nantinya? Hmmm... hanya Laura yang tau.
***
SEE YOU NEXT PART!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hussy Girl [21+] [END]
Teen FictionArea 1821++ *** Laura Gucciano, putri satu-satunya dan anak terakhir dari keluarga Gucciano yang terkenal sangat kaya raya dan terpandang. Laura dijaga oleh kedua kakak laki-laki nya ditambah dikelilingi banyak teman. Namun sayang, ada satu hal yang...