setelah berganti pakaian Abel keluar dari kamar mandi dan melihat Agha yang sedang duduk dikursi gamingnya dan memainkan handphone dengan pakaian yang sudah berbeda, kaos hitam polos dan celana pendekAgha yang sedang memainkan hpnya langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi
Abel berjalan pelan kearah kasur dan diikuti Agha dari belakang
Abel sebelah kiri dan Agha sebelah kanan lalu keduanya terdiam, Abel yang memeluk bonekanya dan sibuk melamun jantungnya berdegup kencang karna harus tidur dengan orang lain selain anggota keluarganya ditambah lagi orang disebelahnya ini akan berubah status menjadi "suami"nya di kedepan hari.
sedangkan Agha berkutat dengan hpnya sedari tadi, lalu ia menoleh sejenak dan memandangi orang disebelahnya itu, ia segera menyimpan hp dinakas sebelah tempat tidur dan memulai percakapan.
"ekhem-- btw lo setuju sama perjodohan ini?"
"eh.. eum.. aku gatau, tapi aku nurut aja sama buna ayah.." jawab sikecil ini dengan pelan
Agha menaiki sebelah alisnya dan langsung berpikir sejenak "masih bocah, yang begini emang bisa jadi istri?" celetuknya dalam hati
"oh, oke jadi lo tau kan kita nikah atas dasar paksaan orang tua jadi jangan berharap sama pernikahan ini karna gua juga straight dan ga akan suka sama cowo kaya lo. jangan panggil panggil gua kalo disekolah, gua tau lo adik kelas gua, jangan manja, jangan cengeng, nurut sama gua, dan jangan cepu ke orang tua kalo ada masalah apa apa, selain itu lo bebas." tegasnya dengan nada kasar
Abel yang mendengar penuturan panjang lebar itu langsung terdiam
"i---iya kak.. aku bakal nurut" jawabnya dengan nada lesu
"buna aku mau pulang.. kakaknya galak.. gasuka.." keluhnya dalam hati."oke good, sekarang lo tidur jangan rewel."
sebelum mematikan lampu tidur disebelahnya Agha membuka bajunya karna terasa gerah dan memang ini kebiasaannya jika tidur
Abel yang melihat pun terkejut dan menutup mata dengan kedua tangannya"IH KAKAK kenapa buka baju!" yang tadinya lesu dan sedih sekarang tergantikan dengan terkejut dan rasa ingin memarahi kakak disebelahnya ini yang tidak sopan tiba tiba buka baju didepan matanya
"apa? kek ga pernah liat badan cowo aja." jawab Agha dengan malas
"ih ga gitu, udah ah aku mau bobo!"
Agha yang mendengar sedikit tersenyum dan menoleh ke arah si kecil yang sudah berbalik badan membelakangi nya "perasaan tadi takut sama gua, gemes." tapi segera ia menggelengkan kepalanya dan menghapus pikiran itu jauh jauh
seolah tak memikirkan perkataan Abel tadi ia segera ikut masuk ke dalam alam mimpi, mereka berdua tidur hanya dibatasi oleh guling ditengah tengahnya
saat tengah malam Abel tiba tiba terbangun dan susah untuk tidur karna ini baru pertama kalinya ia tidur bersama orang lain, ia bergerak gelisah dan merasa tidak nyaman lalu menangis dengan pelan
"hic.. mau sama buna.. huhuu buna" tangisnya pelan lalu melihat Agha yang sedang tertidur nyenyak pun ia langsung berusaha membangunkannya walau sedikit takut
"k--kakak... kakak bangun hiks kakak Abel takut.." isaknya semakin keras dan mengguncang guncangkan tubuh Agha yang tertidur
Agha yang sedari tadi diganggu pun langsung bangun
"agh- apa? kenapa?" ujarnya setengah sadar dan suara serak, setelah sadar sepenuhnya ia langsung terkejut melihat abel yang menangis dengan pipi dan hidung merah, mata sembab, kancing piyama yang sudah terbuka pada bagian atas menampilkan sedikit dada mulusnya"kenapa? ssttt udah malem jangan rewel, kenapa sini kasih tau" ia berusaha menurunkan egonya dan berbicara halus pada Abel agar ia segera tenang, ia pun bingung sebenarnya karna ia pertama kali ia harus menenangkan bocah yang sedang menangis
"huuue kakak..." panggilnya dengan tersedu sedu
"iya iya kenapa, napas dulu yang bener" memindahkan guling yang menjadi penghalang mereka dan menarik Abel kedalam pelukannya dan mengelus punggungnya agar Abel bisa bernapas dengan benar
"adek mau pulang... hiks" Abel bisa merasakan bagaimana Agha mengelus elus punggungnya dan dada telanjang Agha yang sudah menempel dengan pipi sebelah kanannya ini
Agha yang mendengar Abel memanggil dirinya sendiri dengan sebutan "adek" pun tersenyum sedikit karna merasa lucu.
"iya besok ketemu sama bunda, sekarang lo tidur, jangan rewel, ada gua" lalu menariknya lebih dekat agar Abel bisa duduk dipangkuannya, ia gengsi sebenarnya melakukan ini tapi daripada tangisan Abel makin keras dan membangunkan semua orang dirumah kan jadi berabe dia ntar
dielus elusnya dengan sayang punggung si adek, karna diperlakukan seperti itu lama lama Abel jadi mengantuk juga, ia pun segera terbawa ke alam mimpi, Agha yang sudah merasa Abel telah tertidur pun langsung meletakkannya kembali ke tempat semula. lalu ia memerhatikan kancing baju Abel yang terbuka
dan menampilkan dada mulus, ia yang melihat itu segera mengusap mukanya kasar karna terlintas dipikirannya hal hal cabul"mikir apaan sih gua bangsat" dengan segera ia mengancingkan kancing yang terbuka itu lalu ikut tertidur disebelah calon nya itu
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
between us [NIKSUN/SUNKI]
Teen Fiction"cengeng." "hiks.. jahat!" story about Baskara agha Vesper & Sabelia raiylen. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Baskara dan Sabel karna keinginan para ibunda mereka masing-masing tanpa memikirkan sifat keduanya yang saling bertolak bela...