ngambek

1.1K 93 4
                                    

kedua pasangan muda itu kini sedang bermalas malasan diatas kasur karna besoknya pun mereka akan pulang kembali kerumah

"kakak main apa?" Abel tiba tiba menghampiri si kakak dan menyelinap ke dalam lengan Agha yang sedang bermain game

"ck awas kepalanya" keluh Agha karna layar handphonenya terhalang

"ishh aku kan mau liat"

"kakak aku mau main juga"

"iya sabar"

setelah beberapa menit berlalu Agha tak kunjung selesai dengan permainannya

"ihh kakak kapan selesainya Bebel mau jugaaa" rewelnya sejenak, lalu menduselkan wajahnya ke dada dan leher Agha

"ck ini dikit lagi, jangan gerak gerak"

"nih" setelah cukup lama menunggu Abel akhirnya bisa memainkan game yang dimainkan Agha itu ( fyi Agha main ml )

"yeyy! ini gimana mainnya"

"mainnya yang classic aja biar gampang" Agha menuntun tangan si adik dari belakang, posisinya Abel bersandar pada sebelah dada Agha yang sedang berbaring










"ihh kok dia ga mati sihh?" ia terus terusan mengeluh karna tak mengerti dengan game itu

"skill 1 dulu jangan langsung ulti"
ajar Agha dengan pelan

"ck ga gitu"

"yaudah kakak aja yang main" ia bangkit dari badan Agha lalu menghadap ke hadapannya dengan bibir yang cemberut karna mengira si kakak kesal padanya

"e-eh? ya ini main, ga gitu maksud gua" Agha jadi dibuat gelagapan karna si kecil didepannya ini sudah marah marah

"gajadi main! gasuka hmph aku gasuka gamenya! aku gasuka kakak!" bentaknya tiba tiba dengan mata yang sudah berair dan memerah

ia lalu berbaring diujung kasur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut

Agha menggaruk kepalanya bingung, kenapa anak ini tiba tiba menjadi sangat sensitif? kan belum ia hamili

jk














"gitu doang ngambek" bujuknya lalu berusaha menarik selimut yang menutupi tubuh kecil istrinya

tiba tiba terdengar isakan kecil dari dalam selimut itu

Agha pun seketika panik dan gelagapan, bisa bisa ia dipukuli oleh maminya karna membuat menantu kesayangannya menangis

"jangan nangis, gua minta maaf" ucapnya lalu menarik Abel kedalam pelukannya

Agha melirik ke bawah dan melihat Abel yang masih dengan ekspresi sama, alis menukik, bibir yang cemberut serta pipinya yang menggembung

Agha mengelus pelan pipi gembil itu

"nih buka kado" ia mengambil kado dari tante Lis yang memang belum mereka buka itu

Agha membukakan kado itu dengan posisi Abel yang masih bermanja manja dipangkuannya

"aku aja yang buka.." rengek sikecil pelan

"iyaa" Agha menjawab dengan nada pasrah

"IH MEONG!" pekik Abel dengan senang lalu mengambil bando lucu itu

saat Agha ikut melirik ke dalam isi kado tersebut ia langsung menutupnya kembali, karna isi dalam kotak itu hanya baju baju haram yang diberikan tantenya

"kakak ish aku mau liat lagi apa dalemnya!"

"gausah, jelek." ucapnya lalu membuang kotak kado beserta isinya itu ke dalam kolong kasur



"yaudah aku mau pake bandonya aja!" ia lalu turun dari pangkuan Agha dan menatap cerminan dirinya sendiri dalam kaca

"lucu hihi"

"kakak""lucu kan aku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kakak"
"lucu kan aku?"




























"jelek." bohongnya pada Abel, karna jujur saja ia tidak kuat melihat penampilan Abel itu, karna bagian bawahnya sudah bereaksi

"kakak mah gitu! ngomongnya ga pernah baik, ga sayang sama aku, jahat, gasuka! aku mau ke mami aja!" si kecil itu pun marah kembali, lalu melepas bando kucing itu dan keluar dari kamar

"anjinglah kok gua sange sih bangsat" ucapnya sambil melirik bagian bawahnya yang sudah menonjol, ia sebenarnya ingin mengejar Abel namun sepertinya urusan bagian bawah ini lebih penting, ia pun buru buru memasuki kamar mandi untuk menyelesaikan urusan "penting"nya itu



























































"ngambek mulu, pms?"

"kepala kakak tuh pms!" jawabnya ketus

"sini" ucap Agha berusaha membujuk istrinya yang lebih sensitif hari ini

Agha pun menarik tubuh Abel dalam gendongannya dan membawanya ke arah balkon yang menghadap bagian belakang rumah mereka


"kakak"

"hm?"

"kakak ga sayang aku ya?" tanya Abel sembari mendongak dan memainkan jarinya dikerah baju Agha

"ya.. iya.." Agha bingung ingin menjawab apa, ia pun masih gengsi

(dasar tsundere!)

"ish! iya apa? iya sayang apa iya ga sayang, kakak ngomongnya setengah setengah" protesnya dengan lantang dengan wajah cemberut dan mata yang kembali memerah dan siap untuk menangis lagi

"ck iya sayang." jawab Agha dengan nada terpaksa dan berusaha memalingkan wajahnya dari tatapan imut si adik

"bohong, kakak ga ikhlas, emg kakak tuh ga pernah sayang sama aku, jahat terus ngomongnya, bikin aku sedih terus sukanya, ja-"

"ssttt iya sayang.."

"beneran?" tanya Abel dengan ekspresi yang membuat Agha gemas

"hm"

"okey! aku juga sayang kakak hehe" moodnya naik kembali, lalu memeluk Agha erat, ia pun tidak tau kenapa hari ini moodnya naik turun terus

"rewel." ucap Agha lalu menarik ujung hidung mungilnya






keduanya menghabiskan malam berdua dibalkon ditemani bulan dan bintang yang menghiasi langit melengkapi keduanya yang saling bertukar cerita.




















































tbc.

between us [NIKSUN/SUNKI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang