keesokan paginya saat Abel terbangun ia merasakan tubuhnya yang terasa sakit, ia melihat ke sekeliling dan masih ada Agha yang tertidur dengan damai disebelahnya
karna merasakan pergerakan dari Abel, Agha pun jadi ikut terbangun
keduanya saling bertatap tatapan, namun ekspresi wajah si adik berubah dengan mata yang berair dan bibir yang bergetar,
dan benar saja didetik berikutnya tangisannya pun lolos begitu saja
"hiks..."
"kenapa?"
"kakak.." ia memeluk Agha dengan erat dan menyembunyikan wajahnya didada sang kakak
"malu.. gasuka hiks! kakak jahat! sakit ininya adek! mau sama bunda aja huhuu" tangan kecilnya bergerak memukul badan yang ia peluk
"sttt maaf" Agha mengelus badan dan mengecup rambut halusnya
"bisa berdiri?"
"eung- ga bisaaa" rengeknya pada Agha
"sini."
selama seharian itu pun, Agha sibuk mengurusi Abel, ia bahkan membatalkan seluruh urusannya agar bisa menemani Abel
"kenapa?" Agha bertanya demikian karna Abel yang daritadi termenung dan hanya berani sesekali menatapnya bahkan disentuh sedikit pun ia menyingkirkan tubuhnya agar tidak dekat dekat dengan si kakak
"eunh---- aku takut sama kakak..."
"kakak tadi malam ngomongnya begitu.. yang jorok jorok itu.. aku takut, malu.." ujarnya dengan menunduk dan memainkan ujung bajunya
Agha yang mendengar penuturan si gembul itu pun terkejut sampai tersedak ludahnya sendiri karna tidak berekspektasi bahwa hal itu lah yang membuat Abel menghindar darinya
"uhuk"
"emangnya lo disekolah ga ada yang ngomong begitu?"
"ada! tapi kan-- Abel ga main sama mereka.. mereka ga baik, ngomongnya juga sama kaya kakak, ngomong kasar ngomong jorok! gaboleh!"
"boleh kalo sama gua, sini gua ajarin"
"ini--" Agha mengusap paha dan mengarahkan pada bagian dalam si cantik, namun dengan segera Abel menghempaskan tangannya dan mendorongnya sampai terjatuh ke lantai
"AAAAAAA AKU BILANGIN MAMI YA! KAKAK NAKAL!" Abel berteriak sembari menutup wajahnya yang memerah karna ia mendengar kalimat Agha semalam yang mengajarinya nama frontal dari bagian bawahnya itu
"jancok" umpat yang lebih tua pada saat merasakan ubin lantai yang dingin menghantam kepala belakangnya
Agha meringis dan mengusap bagian kepalanya
"sshhh"
saat melihat Agha yang kesakitan Abel jadi tak tega
"uh kakak Bebel dorongnya terlalu keras ya? maaf.."
Abel segera ikut mengelus bagian tubuh Agha yang sakit, Agha yang melihat Abel semakin panik itu malah berniat untuk menjahilinya kembali
ia terus meringis seolah olah sakit dikepalanya itu tak kunjung usai
"eung? kakak maaf huks-- sakit banget ya? maaf Bebel minta maaf.."
si kecil terisak takut si kakak kenapa napa akibat perlakuannya tadi, namun tiba tiba Agha tertawa Abel cukup terkejut karna baru kali ini ia melihat Agha tertawa didepannya, bahkan dilingkup keluarganya sendiri pun Agha jarang tersenyum apalagi tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
between us [NIKSUN/SUNKI]
Teen Fiction"cengeng." "hiks.. jahat!" story about Baskara agha Vesper & Sabelia raiylen. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Baskara dan Sabel karna keinginan para ibunda mereka masing-masing tanpa memikirkan sifat keduanya yang saling bertolak bela...