"cengeng."
"hiks.. jahat!"
story about Baskara agha Vesper & Sabelia raiylen.
Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Baskara dan Sabel karna keinginan para ibunda mereka masing-masing tanpa memikirkan sifat keduanya yang saling bertolak bela...
pada hari ini keduanya tengah berada dalam lingkup sekolah, Agha yang sedang bosan pun lalu keluar dari kelas untuk mencari angin
"oi gha"
"hm?"
"mau kemana?"
"nyari angin."
"yaelah nyari angin mulu lo, yaudah sana dah gua masih mau disini" jawab Jayden
Agha yang mendengar itu segera keluar dari kelasnya, kepalanya menengok ke sekeliling, hanya ada beberapa anak kelas 12 yang sedang bermain dilorong
Agha berjalan menuju kamar mandi diatas rooftop sekolah, kamar mandi itu memang kosong dan sering menjadi kawasan ia untuk beristirahat dan bolos bersama teman temannya
ia menduduki salah satu kursi yang ada diruangan kosong dan berantakan itu lalu mengunci pintunya, segera Agha pun mengeluarkan rokok yang memang dibawanya
merasa bosan ia pun terpikir sebuah ide, yang menurutnya menarik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karna Abel pun sedang jam kosong ia segera menuruti suruhan Agha, ia menaiki tangga ke atas lantai tiga
setelah sampai diatas si kecil itu melirik kesana kemari dan melihat pintu wc kosong yang tertutup
ia mengetuknya pelan dengan ragu ragu
tok tok tok
"kakak..?"
pintu kayu itu pun terbuka dan menampakkan Agha yang menatap dengan tajam lalu menghembuskan asap rokok didepan mukanya
"uhuk uhuk" Abel reflek terbatuk batuk karnanya
"kakak! ga lucu ya! udah ah aku mau balik ke kelas aja, kakak ga jelas"
belum sempat ia berbalik badan, tubuhnya sudah terangkat tak menyentuh tanah karna digendong paksa oleh si kakak kelas yang berstatus suaminya ini
"AAA IH KAK AGHA!"
ia memukul mukul punggung lebar Agha namun tetap saja tak dilepaskan olehnya, Agha pun mengunci pintu lalu berbalik dan meletakkan si kecilnya itu diatas tempat kosong bagian wastafel
"hmph!" setelah diturunkan ia menatap sinis ke Agha lalu menendang lutut si kakak menggunakan kaki mungilnya
Agha tak menghiraukan perlakuan itu, ia kembali duduk dikursi kosong tadi yang tepat berada dibawah wastafel, ia menariknya lalu menghadapkan ke arah Abel yang sedang duduk diatas
ia menduduki kursi itu dan mengistirahatkan kepalanya di atas paha si cantik
dan tetap menghisap batang nikotin yang belum habis itu
Abel melirik ke bawah, ia mengelus sedikit rambut yang lebih tua
"ini aku disuruh kesini buat dijadiin bantal doang nih?"
Agha yang mendengar itu, menghisap kuat rokoknya sebagai penghabisan lalu membuangnya ke lantai dan menginjaknya
Agha mendongak menatap sayu ke arah Abel, lalu mengusakkan wajahnya ke paha gempal si adik
"mau makan lo."
"boleh?"
"k--kak.. udah ah aku mau balik aja"
Agha pun menahan pahanya agar tak bisa kemana mana, jantung Abel berdegup ribut takut kepada si dominan didepannya ini
tiba tiba Agha membuka resleting celana pramuka yang digunakan Abel, yang dibuka celananya seketika memberontak dan berusaha menahan Agha namun usahanya sia sia karna si kakak menariknya dengan cepat sampai tersisa celana dalam berwarna pink nya saja
Agha mengelus pelan paha mulusnya
"cantik"
"hari ini warna pink?"
"iya.." Abel menjawab dengan takut
------ kejadian selanjutnya mikir sendiri
keduanya kini sedang berada diparkiran sekolah yang sudah sepi, dengan keadaan Abel yang terus merengek dan meremas celananya
"ihh kakak ga nyamann, lengket gasuka!"
"naik." perintah Agha sembari menyalakan motor zx kesayangannya
setelah sampai dirumah Abel pun bisa merasa nyaman lagi setelah selesai mandi dan bersih bersih
"kakak awas ya kayak gitu lagi disekolah, ga bakal aku ladenin sebulan!" omelnya selagi mengeringkan rambut
"masa?"
"orang tadi aja keenakan 'ahh ah ahkakak' gitu kan?" ledek Agha dan menirukan apa yang Abel lakukan tadi
Abel yang mendengar itu secara reflek memukul mukul Agha dengan bantal
"NGESELIN!"
Agha tertawa pelan
"sini peluk, maaf ya"
"adek sayang"
mendengar itu Abel tak sanggup menahan rasa malunya, perutnya seperti dipenuhi kupu kupu karena Agha jarang sekali berkata manis seperti itu
"jangan gitu lagi.." ucapnya dengan suara pelan diperpotongan leher Agha
Agha memeluknya erat dan mengusap ngusap tubuh gempal yang lebih kecil
"dedek nambah bb?"
"maksut kakak aku gendut?!" Abel pun melepas pelukan keduanya dan menatap tajam pada si kakak
"ga gitu, ini gua pegang tambah gembul aja"
"kakak body shaming tau gak!"
"udah ah males aku ngomong sama kakak"
"loh kan tambah lucu" jawab Agha
"jadi ndut, ndutnya kakak"
"IHHH masa ndut?! jelek!"
"lucu, ndut sayang" ucap Agha dan memeluk tubuh Abel dengan erat karena merasa gemas