6 bulan kemudian, Agha telah lulus dari Sekolah Menengah Atas nya itu, tentu saja saat kelulusannya ia ditemani oleh orang orang terdekat, terutama istri cantiknya itu
saat semua siswa telah berpencar dan sibuk berselfie ria tentu saja Abel tidak ingin ketinggalan ia segera mencari cari dimana keberadaan kakak gantengnya itu
saat tatapan keduanya bertemu sontak saja Abel berlari kecil dan memeluk Agha
"congrats suamikuu" bisik Abel ditelinganya dengan suara halus
"thank you sayang" balas Agha dan mengecup pipi gembilnya itu
sontak saja perlakuan itu membuat beberapa orang terpekik senang dan gemas, beberapa teriakan menggoda mereka
"CIE CIEEE UHUY!!"
"INGAT TEMPAT INGAT TEMPAT"
"TAHAN NAFSU KAK!"
mendengar itu Abel langsung menyembunyikan wajahnya didada yang lebih tua menahan malu, sedangkan Agha terkekeh gemas melihat bebel kecilnya yang malu malu kucing
hari ini adalah hari pertama Agha bekerja dikantor sang papi semenjak beberapa waktu lulus dari sekolah
pagi pagi sekali Abel sudah mondar mandir menyiapkan segala perlengkapan kerja Agha, si kakak yang melihat itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya kenapa anak kecil ini sangat excited padahal dia yang bekerja
"kakak ayo buruan mandi itu udah jam segini itu lhoo" ocehnya sambil menyiapkan kemeja kerja sang suami
"masih jam 6 sayang" balas Agha dengan suara seraknya
"ya makanya aishh ayo bangun bangun bangunnnn!"
cup cup cup!
ia mengecup bibir Agha berulang kali agar yang lebih tua ini segera bangkit dari ranjang mereka
Agha terkekeh dan tersenyum manis mendapat perlakuan itu dan langsung bangkit dari tidurnya
"dicium aja baru mau bangun!"
"banyak banget sayang?"
"gapapa biar kakak semangat hari ini kerjanya ini juga adek buat sekalian sama bekalnya juga ya"
Agha tersenyum mendengarnya, sayangnya ini sangat perhatian
"sayang.. gasuka sayur" keluh Agha saat melihat Abel yang menuangkan banyak sayuran pada piringnya
"makan! ini biar sehat kakak tuh jarang banget ya makan sayur, pokoknya hari ini harus diabisin"
Agha hanya menurut daripada ia diceramahi 7 keliling oleh istri kecilnya ini
"kalo mau kemana mana kabarin kakak ya, hati hati dirumah, adek juga jangan lupa diminum vitaminnya, kakak pergi dulu"
sebelum beranjak Agha berhenti sejenak dan menyempatkan diri untuk menarik tengkuk si manis dan dikecupnya sesaat
"makasih udah ngurusin kakak hari ini sayang" ujarnya tulus dan menatap si kecil dengan penuh sayang
"iyaa suami akuuu yang terkeren terhebat semangat kakak, jangan lupa dimakan bekal dari adek!"
cup!
Abel mencuri satu kecupan lagi yang bibir yang lebih tua, Agha tersenyum gemas karenanya
"udah ah nanti kakak telatt sana buruan"
"bye bye sayang take care"
Abel melambaikan tangan seiring mobil sang suami yang berjalan menjauh
sedangkan Agha dimobil sudah tersenyam senyum sendiri, karena istri cantiknya itu ia begitu semangat menjalani harinya
setelah sampai kembali dirumah, Agha mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari cari dimana istri kecilnya ini sedang bermain, dikamar? tidak ada didapur? juga tidak, saat ia melihat ke halaman belakang ternyata disanalah Abel dengan bisco sedang bermain
"adek?"
"KAKAKKK"
"huhuuu aku kangen seharian ga sama kakak adek bosannn sekalii" keluh si cantik pada suaminya dan memeluknya erat
"kenapa ga main sayang? kan kakak bolehin"
"huff-- Juju sama Asha itu syibuk sama bububnya!" bibir mungilnya mencebik lucu seraya mengadu pada yang dominan
tangan Agha terulur untuk mengelus rambut halusnya yang semakin hari semakin panjang sampai menutupi bulu mata lentiknya namun Agha suka, istrinya semakin terlihat gemas
"yaudah ini kan kakak udah pulang, mau donat ga? kakak tadi beliin buat adek"
"BENERAN?" Abel memekik senang
"iyaa adek sayang" Agha yang tak kuat menahan rasa gemasnya, segera menggendong si kecilnya itu dan membubuhi wajah manisnya dengan puluhan kecupan, sedangkan yang dicium hanya tertawa tawa kegelian karena perlakuan si kakak
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
between us [NIKSUN/SUNKI]
Teen Fiction"cengeng." "hiks.. jahat!" story about Baskara agha Vesper & Sabelia raiylen. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Baskara dan Sabel karna keinginan para ibunda mereka masing-masing tanpa memikirkan sifat keduanya yang saling bertolak bela...