part 2

741 53 1
                                    

Keesokan harinya...

Gawin duduk di samping ken yang kini demam, dia merasa bersalah karna mungkin ken demam karna terlalu banyak menangis.

" apa dia baik-baik saja? "Tanya joss.

" dia baik-baik saja, dia demam " jawab gawin, joss duduk di samping gawin dan memegang bahu gawin.

" bukan salah mu... "

"Ini salahku, andai aku tidak memarahi nya dia tidak akan menangis selama itu dan sekarang dia demam" ujar gawin.

Joss tersenyum dan memegang tangan gawin, " biarkan dia istirahat, ayo"

Gawin mengangguk pelan dan pergi dari sana meninggalkan ken yang tertidur.

" makanlah, aku sudah memasak nya untuk mu" titah joss.

" kau memasak? "

"Hm kenapa? "

Gawin terkekeh pelan mengingat kenangan dulu.

" aku masih bisa mengingat resep masakan ku, untuk istriku " ucap joss tersenyum kearah gawin.

" selama beberapa tahun, aku mulai menjalani hidupku tanpa ada nya kau... Sendirian, benar-benar sendirian, tidak ada siapapun. Disetiap malam aku hanya menatap langit dan berbicara pada bulan. Aku selalu mengucapkan permintaan yang sama saat melihat bintang jatuh. Aku selalu meminta untuk semesta mengembalikan lagi seseorang yang aku cintai, aku tidak pernah bosan mengatakan hal itu sebelum kau kembali " tutur gawin.

Joss yang mendengar itu tidak bisa menyembunyikan senyuman nya, dia memegang tangan gawin.

" dan aku kembali... "

" kau kembali, aku merasa dunia ku kembali hidup. Meskipun aku kehilangan khao untuk selamanya, dan aku yakin dia tidak akan pernah kembali lagi. Hari ini tepat hari ulang tahun nya, andai dia masih bersamaku. Mungkin ken akan memiliki teman, " ucap gawin dengan bulir bening yang jatuh dari pelupuk matanya rupanya meskipun bertahun-tahun lalu lamanya khao pergi, gawin masih belum bisa menerima sepenuhnya kenyataan jika adiknya sudah pergi.

Joss memeluknya dari samping dan menghapus air mata gawin.

" dia akan bahagia melihat mu sekarang, "

Gawin mengingat kejadian di masa lalu dimana saat dia tidak pernah menghargai hidupnya, dia selalu berusaha untuk mati. Dia selalu melukai dirinya sendiri sehingga terakhir kali nya dia menyayat tangan kirinya dia di temukan oleh khao. Khao menangis memohon untuk nya berhenti melakukan hal itu, khao memeluk nya dengan erat dia mengenggam erat lukanya berusaha agar darahnya tidak keluar lebih banyak.

"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐮𝐧𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐮 𝐤𝐚𝐤, 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐮 "

Kata-kata khao masih terdengar jelas di kepalanya.

"Aku merindukan nya joss, " lirih gawin.

" aku mengerti... "

Ken yang melihat pemandangan itu, dia mendengarkan pembicaraan kedua orangtua nya.

" siapa itu khao... "Batin ken.

𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang