Gawin melihat punggung nya melalui cermin besar, dia sendiri tidak memahami apa yang terjadi dengan dirinya, mengapa lukanya menghilang."Apa kau merasakan sesuatu yang aneh? " tanya joss yang tengah duduk di tempat tidur menatap gawin yang masih berdiri di depan cermin.
"Entahlah, aku hanya berpikir bagaimana lukanya menghilang secepat ini? " jawab nya.
Joss bangun dari duduknya dan menghampiri gawin, "baiklah, lupakan itu dan aku ingin bertanya mengapa kau menggunakan kemeja ku?"
Gawin menggelengkan kepalanya, "karna baju mu banyak yang besar, hanya ini yang bisa aku gunakan " ujar nya.
Joss tidak marah jika gawin menggunakan kemeja nya, tapi perhatian nya teralihkan karna pemandangan tubuh gawin yang tampak kecil namun kemeja itu menambah kesan seksi.
"Siapa yang memperbolehkan mu memperlihatkan paha "
Gawin melihat kebawah dan langsung menutupi nya menggunakan tangan nya.
"Aku tau apa yang kau pikirkan, " tegur gawin.
Joss tersenyum tipis, "apa yang ku pikirkan? '
" ck, jangan membuatku kesal... Aku terpaksa memakai baju ini! "Gerutu gawin.
Gawin akan melangkah dari sana namun joss menarik nya dan memeluk pinggang gawin, membuat nya terkejut.
" biarkan aku mencium mu, "pinta joss.
" ap... "
Ucapan nya terhenti saat tiba-tiba bibir joss, mendarat di bibirnya. bukan hanya itu tapi gawin merasakan lumatan lembut,yang membuatnya tak bisa melakukan apapun selain memegang lengan kekar joss yang melingkar di pinggang nya.
Joss melepaskan bibir gawin, setelah anak itu memukul pelan dada nya.
"Cantik... " puji joss.
"Baiklah lepaskan aku dasar tukang bual!" kesal gawin, joss melepaskan tangan nya dan membiarkan gawin pergi. Dia terkekeh pelan sembari mengusap bibirnya.
"Manis, " gumam joss.
"Buka pintunya!! "
Khao terus menggedor pintu namun tidak ada sahutan sama sekali, membuatnya semakin ketakutan terlebih ruangan yang gelap membuat khao semakin berpikiran buruk.
"Biarkan aku keluar, hiks...First kumohon! " pinta khao memohon.
Khao duduk memeluk kakinya sendiri, dia mencemaskan kakaknya, dia terisak sendirian disana. Hampir semalaman dia tak berhenti berteriak memohon untuk dikeluarkan dari ruangan ini.
"Aku merindukan rumah, aku ingin pulang" lirih khao.
Joss memegang payung hitam nya, didepan nya gawin berjalan menelusuri hutan yang lebat itu dia berjalan tanpa terlihat lelah sama sekali.
"Dia masih bisa terkena sinar matahari, jika dia vampir mungkin dia akan terbakar " batin joss menatap gawin yang berjalan santai.
Gawin menoleh kearah joss yang terlihat melamun.
"Joss, halo! "
Joss menoleh, "ada apa?" tanya joss.
"Kau terlihat melamun, apa sesuatu menganggu pikiran mu? " tanya balik gawin.
"Tidak sama sekali, " jawab joss.
"Kau berbohong? "
"Untuk apa aku berbohong, "
Gawin mengangguk pelan dan menghampiri joss, dia memegang tangan joss.
"Aku ingin pulang, " pinta nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐎𝐔𝐒 𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄
Vampir𝐊𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐠𝐚𝐰𝐢𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐡𝐥𝐮𝐤 𝐚𝐛𝐚𝐝𝐢... 𝐁𝐗𝐁!!! 𝐆𝐀𝐔𝐒𝐀𝐇 𝐒𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐋𝐀𝐏𝐀𝐊, 𝐆𝐀𝐒𝐔𝐊𝐀 𝐒𝐊𝐈𝐏!!!