Chapter 7
Rakata is calling...
Tepat pukul sembilan malam ketika aku baru saja menyelesaikan PR Bahasa Inggris, ponsel yang kutaruh di atas meja berdering. Kutatap layar ponselku itu lamat-lamat, seakan kalau aku membiarkan mataku berkedip sekali saja akan membuat nama itu menghilang.
Seharusnya ini bukan sesuatu yang mengejutkan karena Rakata sudah bilang akan menelponku. Tapi tetap saja, ketika nama yang lebih dari tiga bulan terakhir ini tak pernah menghiasi layar ponselku tiba-tiba muncul, ada sensasi aneh yang menggerogoti hatiku.
Setelah menghela napas panjang, barulah kuangkat panggilannya.
"Halo?" sapaku berusaha normal.
"Hei, Rish," balasnya terdengar santai. "Ini gue, Rakata. Masih nyimpen kontak gue, kan?"
Katakanlah aku aneh. Aku menyimpan jauh-jauh semua barang yang berisi kenanganku bersama Rakata karena tak ingin mengingat cowok itu lagi, tapi aku tak pernah menghapus atau memblokir nomor Rakata dari ponselku. Mungkin karena aku tahu dia tidak akan pernah sukarela menghubungiku duluan.
"Oh, Rakata. Iya-iya." Karena bingung harus menjawab jujur atau bohong, aku cuma bergumam tidak jelas. "Ini lo mau kasih tau gue syarat yang tadi, kan?"
"Iya."
"Oke, apa?"
"Ng..kesibukan lo apa akhir-akhir ini, Rish?" tanya Rakata di seberang sana.
Sebelah alisku terangkat. Kenapa Rakata mau tau kesibukanku?
Kesibukanku akhir-akhir ini nggak jauh dari melupakan mantan, menata hidup baru, dan mencari cara agar tidak berurusan dengannya lagi.
Aku bangkit dari kursi dan berjalan ke kasur untuk rebahan. "Sibuk ngurusin majalah," jawabku akhirnya. Setidaknya itu jawaban yang lebih normal dibanding pengakuan bahwa kesibukanku itu berputar tentangnya.
"Oh, sabtu malam nanti ada kerjaan nggak?"
"Kenapa emangnya?"
Ini semakin mencurigakan.
"William ulang tahun."
Sedetik setelah nama itu meluncur, otakku otomatis mengingat seorang anak laki-laki yang sudah berbulan-bulan tak pernah kutemui lagi.
"Ultahnya dirayain di Licious Romance malam minggu nanti. Gue mau lo dateng."
"Itu syarat yang lo ajuin, Ka?"
"Iya. Lo bisa, kan?" tanyanya.
Aku mendadak terdiam. Syarat ini terbilang mudah dan sulit di saat bersamaan. Aku mau bertemu dengan William. Jangan ditanya betapa kangennya aku sama dia. Semenjak putus dengan Rakata, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Namun di satu sisi, datang kembali ke Licious Romance bersama Rakata bisa berefek buruk bagi hatiku. Kata lainnya sih cari penyakit.
"Rish?" panggilan dari Rakata menyentakku.
"William, dia... ngundang gue?"
"Iya. Dia kangen. Lo udah lama banget nggak main ke Licious Romance."
"Dia pernah nanyain gue nggak?"
"William selalu nanyain lo setiap kali ketemu gue."
Tanpa sadar aku menghela napas panjang. Terlalu kentara karena Rakata tiba-tiba bertanya.
"Kenapa? Lo nggak kangen dia?"
"Gue kangen," Aku buru-buru menjawab.
"Jadi lo mau datang, kan?" Nada suaranya terdengar seakan sedang menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know You Miss Me
Novela JuvenilKebahagiaan Derish karena dapat berpacaran dengan Rakata Mahesa, cowok most wanted di SMA Alpha Plus luntur seketika saat ia mengetahui bahwa di hati Rakata tersimpan nama cewek lain, yaitu Rinjani. Derish langsung memutuskan hubungan mereka tanpa m...