Perasaan Kalana saat ini campur aduk, ia memang merasa senang karena kemungkinan ia akan banyak menghabiskan waktu bersama Ceilo tapi kalau dipikir-pikir lagi sebenarnya Kalana kan tidak boleh membolos begitu saja bahkan untuk jangka waktu yang tak ditentukan untuk urusan yang sesungguhnya tidaklah mendesak.Meski memang nilai ataupun absensi Kalana akan tetap aman-aman saja karena Ceilo sudah mengaturnya tapi hati kecil Kalana tetap saja mengatakan kalau keputusannya mengiyakan ajakan Ceilo terasa salah.
Kalana pada dasarnya mungkin memang tak kuasa untuk mengelak apapun yang keluar dari mulut Ceilo, entah itu perintah ataupun permintaan. Kalau kata orang cinta membuat bodoh pasti Kalana akan langsung membenarkan, buktinya sekarang ia merasa sangat bodoh tapi juga tidak bisa melakukan apapun.
"Ki-kita satu kamar?" tanya Kalana dengan tergagap ketika mereka sudah sampai di villa yang sudah dipesan oleh Ceilo dalam perjalanan saat mereka menuju Bali.
Ceilo hanya ngangguk singkat seraya berjalan menuju sofa yang masih terdapat dibagian luar villa ini. Kalana meneguk liur nya susah payah, memang benar jika sebelumnya Kalana sempat satu kali tidur disatu ranjang dengan Ceilo tapi Kalana tidak pernah kepikiran sama sekali kalau hal itu akan terulang.
Ceilo menyewa sebuah private villa yang memang hanya memiliki satu kamar, dengan kolam renang dan ruang televisi serta dapur yang berada dibagian luar, satu-satu nya ruangan ya hanya kamar itu sendiri yang memiliki kamar mandi dalam.
Kamarnya sebetulnya sangat luas, tapi hanya itu satu-satunya ruangan, kalau Kalana pilih tidur di sofa itu artinya dia harus tidur diluar, ngeri juga tengah malam tidur diluar. Rasanya kenapa seperti Ceilo sudah mengatur semuanya sedemikian rupa.
Kalana masih berdiri mematung sedang Ceilo terlihat santai duduk di sofa sambil memaikan ponselnya, mereka tiba di Bali pukul 11 wita jam bagian Bali karena Bali dan Jakarta memiliki selisih waktu satu jam, Bali satu jam lebih dulu di banding Jakarta, perjalanan Jakarta-Bali memakan waktu selama 1 jam 45 menit atau kurang lebih dua jam. Jadi saat mereka sampai di Bali hari udah semakin larut.
Tubuh Kalana rasanya sudah sangat lelah, seharian ini penuh kejutan dan sekarang dia benar-benar perlu waktu untuk mengistirahatkan diri meski dipesawat tadi ia memang sempat tidur tapi tetap saja rasanya berbeda.
Ceilo melirik sebentar kearah Kalana, "Kok lo diem aja sih? Nggak mau istirahat apa?" tanya Ceilo karena Kalana sedari mereka tiba hanya diam, tidak melakukan apapun.
Kalana memainkan jari-jarinya bingung harus bertanya bagaimana ke Ceilo, ia takut serba salah tapi akhirnya mencoba berani untuk mengeluarkan suaranya sambil masih menatap takut-takut kearah Ceilo "Ilo aku kan nggak bawa apapun cuma ada baju yang lagi aku pakai sekarang gimana aku bisa istirahat, nggak enak pakai dress kayak gini buat tidur." Ujarnya.
"Gue udah nyuruh orang kok tadi buat beli piyama tidur lo malem ini udah sama daleman nya juga tuh, tapi karena gue nggak tau ukuran lo jadi ya tadi gue bilang ukuran standar cewek aja." Ucap Ceilo sambil menggerakan dagu nya kearah paperbag yang berada meja.
Oh syukurlah, ternyata meskipun semua serba mendadak tapi setidaknya Ceilo tahu apa yang harus dilakukannya, tapi ngomong-ngomong pipi Kalana tadi sempat memanas saat tahu kalau Ceilo juga membelikan pakaian dalam nya namun untungnya bukan Ceilo lah yang langsung membeli, kalau saja pria itu yang langsung membelikannya Kalana sudah tidak tahu lagi harus menyandang malu segimana.
"Punya lo yang paperbag nya warna pink kalau yang warna hitam punya gue," lanjut Ceilo memberitahu saat dirasanya Kalana masih tak bergerak sama sekali rupanya Ceilo juga membeli pakaian nya untuk tidur malam ini. Tentu saja mana mungkin Ceilo tidak memikirkan dirinya sendiri kan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Star (Complete)
RomanceSeperti bintang di langit, Kalanaya tau bahwa Ceilo tidak akan pernah bisa ia gapai karena letak mereka sangat berjauhan dan penuh perbedaan. Hingga suatu hari Ceilo tiba-tiba saja meminta nya menjadi kekasih nya. Kalana bingung karena ia sadar diri...