49: There she goes (2)

41 3 2
                                    

Beberapa minggu berlalu, musim dingin perlahan menghangat dan membawa tanda-tanda musim semi.

Kantor medis bedah saraf terasa sepi. Namun tidak benar-benar sepi karena diisi oleh satu orang, seorang residen, yang sedang berlatih bicara di kaca dekat mesin pembuat kopi. Ia sedang mengulang kalimat yang sama selama beberapa menit terakhir.

Yeonju merapikan rambutnya lalu mengulang kalimat yang sama, yang ia ujarkan selama beberapa menit terakhir.

"Aku rasa mengagumimu lebih baik."

Yeonju memiringkan kepalanya.

"Ah, tapi itu aneh."

Perempuan itu kemudian mengeluarkan kertas memo kecil dari celana scrub. Itu adalah daftar kata-kata yang hendak ia ujarkan bersama dengan pernyataan cintanya.

Terpesona

Terkagum

Tertarik

Mengagumi

Menyukai

Dari daftar yang dibuat, sudah empat kata yang ia coret. Sudah terhitung beberapa minggu ini Yeonju berlatih untuk mengungkapkan perasaan. Ia merasa perlu berlatih karena orang yang membuatnya melakukan hal ini bukan sembarang orang. Orang itu adalah atasannya.

Yeonju melihat ekspresi tegang dirinya dipantulan cermin, tak lama ia menghela napas.

"Tenanglah, Won Yeonju. Kau pasti bisa. Harus bisa."

Ia menepuk pipinya agar tak terlihat terlalu tegang layaknya sedang memberitahu kondisi pasien pada keluarganya.

Yeonju kemudian mengulangi kalimatnya dalam satu tarikan napas.

"Aku mengagumi dan menyukaimu, Dokter Park."

Wujud dirinya yang terpantul di cermin terlihat sangat gugup.

"Ah, tidak, terlalu aneh. Bagaimana kalau langsung saja?"

Yeonju bersiap lagi. Ia merapihkan rambut, baju scrub yang ia gunakan sedikit dirapihkan. Ia kemudian menarik napas dan berkata, "Aku suka dengan—"

"Suka dengan siapa?"

Suara berat itu membuat Yeonju memutar badannya dan langsung berhadapan dengan Dokter Park Sungjin. Jarak mereka lumayan dekat, dan itu membuat kerja jantungnya tidak baik.

"Buk–bukan siapa-siapa."

Sungjin melewati tubuh Yeonju dan membuat kopi di mesin kopi. Setelah menggenggam minuman hangat berkafein, ia duduk di meja besar yang berada di tengah ruangan.

"Kau sedang suka dengan seseorang?"

Dokter Park menatapnya dengan mata yang membuatnya jatuh cinta, tatapan lembut, tapi juga ada kilatan penasaran di sana, yang sayangnya tak Yeonju perhatikan jelas.

Yeonju mengangguk pelan atas pertanyaan tersebut.

"Siapa dia? Apa aku mengenalnya?"

Sungjin menyesap minumannya sembari menatap residen berbaju scrub di hadapannya. Yeonju berdiri sedangkan ia duduk, posisi mereka yang berbeda level ditambah cara berdiri residen itu yang sangat sopan dan kaku membuat Sungjin seperti sedang memarahi Yeonju.

"Tidak .... Dokter tidak mengenalnya."

Yeonju mengelum bibirnya. Ia diam dan memperhatikan kertas memo di tangannya. Jawaban jujur atas pertanyaan itu adalah si penanya itu sendiri.

Sungjin berdeham sebelum menaruh cup kopinya di meja.

"Jadikan aku latihanmu."

"Ya?"

Days Gone ByTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang