19: Let me tell you

64 17 0
                                    

Seperti biasa, kantin rumah sakit selalu ramai pada jam makan siang. Kali ini tidak hanya ada para dokter atau perawat saja, ada juga beberapa pengunjung rumah sakit yang makan di tempat ramai ini, tapi memang lebih didominasi staf rumah sakit.

"Yeonju, kau makan dagingnya tidak?"

"Ya, dan kau tidak akan bisa memakannya ."

Yeonju mengapit erat dagingnya dengan sumpit. Telunjuk tangannya bergerak kanan kiri mengisyaratkan bahwa orang di seberangnya itu tidak akan bisa melahap makanannya.

Ryujin mendengus melihat sepotong daging yang tadinya diabaikan Yeonju sudah masuk ke dalam mulut perempuan itu. Memang benar kata-kata harus kehilangan sesuatu sebelum akhirnya sadar betapa berartinya dalam hidupmu.

"Ah, omong-omong kau sudah tahu beritanya belum?" tanya Ryujin seraya menunjuk Yeonju dengan sumpitnya.

"Berita apa?"

"Kau tidak tahu?! Ini adalah berita yang benar-benar mencengangkan!" Ryujin kemudian menunjuk satu per satu kumpulan perawat yang duduk tidak jauh dari mereka. "Aku yakin mereka juga sedang membicarakan hal yang sama."

Yeonju tidak melihat siapa yang ditunjuk Ryujin tapi ia mengangguk saja. "Cepat katakan, Shin Ryujin."

"Jangan kaget, oke?" Ryujin mengambil napas sebelum berkata, "Ada residen internis yang kabur."

"Oh."

Yeonju mengunyah makanannya tanpa rasa curiga, tapi kemudian terbelalak. "Kabur?!"

"Kecilkan suaramu," kata Ryujin setengah berbisik seraya membekap mulut Yeonju.

"Bagaimana dia bisa kabur dan bagaimana juga kau tahu dia kabur?" tanya Yeonju setengah berbisik.

"Temanku yang memberi tahu. Dia bilang internis yang kabur itu sedang stress. Dokter internis menyiksanya di sana. Mengerikan." Ryujin membuat gerakan merinding setelah kalimatnya selesai.

Yeonju menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Kita beruntung memiliki dokter senior yang baik, terlebih Dokter Park Sungjin. Kurasa dia yang terbaik dari yang terbaik."

"Bagaimana denganku? Apa aku yang terbaik?"

Sebuah suara tiba-tiba saja masuk ke dalam obrolan Yeonju dan Ryujin. Mereka berdua agak terperanjat dan menoleh ke samping. Ternyata si pemilik suara sedang berdiri tepat di samping Yeonju.

"Dokter Kim?"

Dokter Kim Seokjin tiba-tiba saja datang dengan membawa nampannya dan langsung menginterupsi obrolan dua dokter residen ini. Bukan menginterupsi sebenarnya lebih ke arah sedikit menguping pembicaraan mereka karena ia sudah berdiri agak lama di belakang.

"Jadi apa aku dokter terbaik?" tanya Dokter Kim setelah mengambil duduk di sebelah Yeonju.

"Tentu saja. Dokter Kim adalah dokter terbaik kedua setelah Dokter Park," balas Ryujin seraya mengangguk.

Dokter Kim tersenyum manis. "Kau bisa saja," ujarnya senang. "Ah, omong-omong kalian sudah tahu belum beritanya?"

"Apa beritanya tentang residen internis yang kabur?" tanya Yeonju memastikan.

Dokter Kim membulatkan matanya kaget. "Dari mana kau tahu?"

"Ryujin baru saja menceritakannya," ucap Yeonju seraya menatap Ryujin dan Ryujin mengangguk.

"Wah, wah. Aku tidak bisa membawakan berita eksklusif lagi sepertinya."

Dokter Kim berkata sambil memasukkan beberapa sendok nasi ke mulutnya.

Days Gone ByTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang