bantuan

190 29 0
                                    

Renjun dan haechan melanjutkan perjalanan mereka di hutan Iceland menuju kerajaan Northern dengan panduan dari peri hutan, Tyra. Di tengah perjalanan haechan merasa ada sesuatu yang mengikuti mereka namun saat dia memeriksa, tidak ada apapun. Perasaan ini membuatnya tidak nyaman dan dia mulai meragukan petunjuk dari Tyra. Renjun juga merasakan hal yang sama, ia merasa Tyra menyembunyikan sesuatu dari mereka.

Kecurigaan mereka terbukti benar ketika di depan mereka muncul sesosok monster menyeramkan. Monster itu memiliki wajah seperti manusia tetapi dengan deformasi yang membuatnya tampak mengerikan. Tanduk tajam menjulang dari kepalanya, melengkapi mata hitam pekat yang menyala dengan kebencian. Kuku panjang dan tajam menghiasi tangan dan kakinya, memberikan kesan bahwa ia siap mencabik cabik mangsanya. Yang paling mengerikan adalah kakinya yang seperti ular, bergerak dengan cepat dan lincah di atas tanah bersalju.

Monster itu mengeluarkan desiran kasar dari tenggorokannya, suara yang membuat bulu kuduk berdiri. Seolah olah suara itu adalah cara makhluk itu untuk merasakan kehadiran renjun dan haechan yang menandakan bahwa mereka adalah mangsa yang lezat di musim dingin yang beku ini. Tanpa peringatan apapun monster itu meluncurkan serangannya dengan cepat, tidak memberi mereka waktu untuk mencerna apa yang terjadi. renjun dan haechan berusaha menghindar, tetapi teror yang melanda mereka membuat gerakan mereka kaku dan lambat.

"Oh, sial, kita bertemu dengan monster tingkat tinggi!" Ujar renjun setelah berhasil lolos dari serangan kaki ular monster itu. Nafasnya terengah engah dengan adrenalin yang mengalir deras du dalam tubuhnya. Namun, saat ia ingin memeriksa kondisi haechan tiba tiba kuku tajam monster tersebut mencengkeram kedua tangannya dengan kuat, membuatnya tidak bisa berbuat apa apa.

Wajah monster yang penuh kemarahan dan kelaparan berada tepat di depan mata renjun. Bau busuk dari mulutnya menyeruak membuat perut renjun mual, itu lebih bau dibandingkan dengan muncratan dari mulut atasannya yang menyebalkan. Ahhh.... sepertinya ia merindukan atasan nya itu. Mata hitam pekat monster itu menatapnya dengan intensitas yang menakutkan seolah olah mencoba menyelami jiwanya. Namun, tepat ketika renjun merasa hidupnya akan berakhir ia merasakan cengkeraman itu sedikit melonggar.

Renjun mengangkat wajahnya perlahan dan melihat monster itu tampak kebingungan. Tatapan mata hitamnya yang tadi penuh kebencian kini berubah menjadi kosong dan ragu. Monster itu menggeram pelan seolah olah ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Renjun memanfaatkan momen kebingungan itu untuk mencoba mengumpulkan kekuatannya kembali, meskipun tangan dan tubuhnya masih gemetar hebat. Sesuatu yang tak terduga tampaknya telah membuat monster itu kehilangan fokus, memberikan sedikit celah bagi Renjun untuk mencari cara meloloskan diri.

"YAK! LEPASKAN TEMANKU, DASAR MONSTER BETINA JELEK!!" Teriak haechan. Ia memegang batu dengan ujung tajam dan langsung menancapkannya di kepala monster yang sedang memasang wajah kebingungan itu. Cengkeraman pada renjun terlepas dan haechan segera menariknya menjauh dari monster itu. Mereka berlari di tengah hutan bersalju yang semakin dalam, seakan menghalangi mereka untuk pergi. Namun, belum jauh mereka berlari  sebuah akar besar tiba tiba menyerang mereka membuat tubuh mereka terpental dengan luka goresan di wajah dan tangan.

Disatu sisi monster yang terluka itu memegang kepalanya yang mengeluarkan cairan hijau pekat. Wajahnya semakin menyeramkan, dengan sisik ular yang keluar dari kedua pipinya. Ia menatap jalan yang dilalui renjun dan haechan dan bergerak cepat ke arah mereka.

Grep!

Kaki ularnya melilit tubuh haechan, yang saat itu sedang menahan sakit luar biasa dari kejutan akar besar. Wajahnya memerah menahan rasa sesak.

"I-Injunie, larilah! A-aku akan menahan nya," Ujarnya dengan senyuman kecil. Haechan tidak ingin temannya terluka lebih parah, apalagi ini adalah ide nya masuk ke dunia aneh ini.

Arthesia || JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang