sparing

68 12 2
                                    

Setelah Mark menyelesaikan acaranya untuk menciptakan penghalau di sekitar pulau, Jaemin dan Jeno segera bersiap untuk menjalani transformasi yang menakutkan. Saat Jeno merasakan nyeri tak tertahankan menjalar di seluruh tubuhnya, teriakan kesakitan menggema di kegelapan, seakan mengundang makhluk-makhluk malam untuk menyaksikan penderitaannya. Rasa sakit ini adalah hasil dari transformasi ketiganya, sebuah proses yang penuh dengan rasa derita. Ia masih terperangkap dalam ketidakmampuan untuk mengendalikan transformasi keduanya, dan setiap usaha untuk melakukannya terasa seperti pedang yang menusuk jantung. Suara tulang-tulangnya yang bergeser dan kulitnya yang ditumbuhi sisik terdengar jelas, menciptakan atmosfer yang mencekam, menandakan bahwa kegelapan dalam dirinya sedang bangkit.

Tubuhnya terasa semakin panas, seakan api neraka berputar-putar di dalam dirinya, siap meledak dengan kekuatan yang tidak terbayangkan. Mata reptilnya bersinar dengan warna merah menyala yang kini tertuju pada Jaemin, yang telah sepenuhnya berubah menjadi sosok yang lebih menakutkan dari sebelumnya. Dalam benaknya, ia teringat bahwa ada empat tahap mengerikan dalam transformasi ini.

Tahap pertama adalah Manifestasi Skala Naga. Proses ini dimulai dengan tanda-tanda fisik naga yang muncul pada tubuh manusia mereka. Kulit mulai ditumbuhi sisik-sisik berkilau yang menandakan kekuatan naga yang terbangun dari kegelapan dalam diri mereka. Sisik ini merayap dengan mengerikan di lengan, punggung, dan wajah, menambah ketegangan dan kekuatan fisik yang meningkat dengan pesat. Ekor dan sayap muncul, tetapi sayap yang kecil itu sama sekali tak mampu untuk terbang pada awalnya. Mereka terjebak dalam kegelapan, berjuang untuk mengontrol perubahannya. Ini mirip dengan transformasi yang dialami Beomgyu.

Tahap kedua adalah Transisi Tulang dan Otot. Di sinilah kengerian dan keputusasaan semakin mendalam. Struktur tubuh manusia mereka mulai beradaptasi dengan bentuk naga yang menakutkan. Tulang dan otot mengalami perubahan drastis, tulang belakang yang memanjang dengan suara retakan mengerikan, sayap tumbuh lebih besar dengan kecepatan yang mencekam. Proses ini adalah siksaan yang sangat menyakitkan, seperti belati yang menembus kulit mereka, membuat mereka merasa seolah sedang dipaksa menjalani proses kematian. Jeno masih ingat betapa mengerikannya saat sayapnya tumbuh pada usia 15 tahun, saat itu ia merasa seolah disiksa di tepi kematian. Rambutnya panjang, pupilnya berbentuk seperti mata reptil yang menakutkan, dan ada tanda naga yang menjalar di sisi kiri tubuhnya—sebuah gambaran kengerian yang tak terbayangkan. Dalam transformasi ini, mereka bisa memilih untuk menggunakan sayap, sisik, mata tajam, atau ekor yang siap menebas, namun Jeno lebih sering menonjolkan sayap dan sisiknya, mengundang kengerian yang tiada henti.

Transformasi ketiga adalah Kebangkitan Api atau Kekuatan Naga. Pada tahap ini, kekuatan magis naga bangkit dari dalam diri mereka, seperti lahar membara yang siap melahap segalanya. Nafas mereka bisa memuntahkan api, es, atau energi lain yang berkaitan dengan elemen naga—sebuah kekuatan yang bisa membakar apa pun yang menghalangi. Sayap mereka membentang lebar, ekor mereka mulai mengeluarkan sisik tajam, telinga berselaput memberikan aura menakutkan yang tak terhindarkan. Jari-jari dan kukunya berubah menjadi cakar yang siap menembus daging dan merobek jantung. Jeno sebagai bagian dari Red Dragon, merasakan nyala api ini saat terpaksa melakukan transformasi ketika menghadapi makhluk malam yang kejam, melawan kegelapan dengan keberanian yang mencekam.

Tahap terakhir adalah Transformasi Total. Di sini, tubuh mereka sepenuhnya berubah menjadi naga yang mengerikan, dengan semua ciri khas makhluk legendaris yang menyebarkan rasa takut di hati siapa pun. Sayap, ekor, cakar, dan tanduk muncul, menutupi seluruh tubuh mereka dengan kekuatan menakutkan yang tak terbayangkan. Namun, di sinilah ujian sebenarnya dimulai. Sifat manusia mereka mulai memudar, digantikan oleh naluri buas seekor naga yang mengancam. Jika mereka tidak mampu mengendalikan tubuh ini, mereka akan terjerumus dalam kegelapan, melupakan jati diri mereka dan menjadi naga liar, makhluk haus darah yang siap menerkam siapa saja yang menghalangi.

Arthesia || JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang