"Apa?!"
Suho melotot tak percaya, menatap kembali kotak yang di kirim ke kantornya itu, kotak hitam yang di ikat pita putih, indah..berbanding terbalik dengan isinya..
Baju--Jaemin yang berlumur darah juga sebuah surat dan flashdisk.
terimakasih sudah mengantar nyawa putra mu.
"Panggil--panggil semua anggota!" Teriak Suho cepat, tangannya dengan ragu menyentuh darah di baju tersebut.
Suho menggeleng, "Tidak..tidak mungkin.."
________________________
"Jaemin?"
"Benar, tuan muda."
Jaehyun terdiam, berusaha mengatur nafasnya, "A-ada bukti?"
"Ini, saya mendapatkan ini dari asisten tuan besar."
Jaehyun dengan cepat memutar rekaman cctv di laptop tersebut, hanya untuk melihat bagaimana adiknya mendapat 2 tembakan dan di seret dengan kasar pergi dari sana.
"Dimana ayah?!"
"T-tuan besar--sudah pergi, saya rasa untuk menyelesaikan masalah ini--"
Jaehyun dengan cepat berlari pergi, keluar dari perusahaan dan menuju parkiran, dia harus pulang, dia harus tau dimana lokasi adiknya, setidaknya dia harus ikut menyelamatkan Jaemin!
Air mata Jaehyun mengalir, kenapa semalam dia tak menahan Jaemin? Seharusnya dia menarik adiknya dan menguncinya di kamar agar tak bisa keluar dan tak perlu melakukan ini..
"Maaf, Jaemin jangan tinggalin abang ya?" Bisik Jaehyun takut.
Dia--hanya punya Jaemin, tolong jangan pergi..
__________________________
Haechan meraup wajahnya kasar, "Kemana sih Jaemin?"
"Chan, Haechan!" Jeno berlari masuk dengan panik.
"Apa?" Tanya Haechan malas.
"Gue tadi ke mansion keluarga Jaemin, dan lo tau? Gue liat ada banyak bodyguard sama anggota nya om Suho, pas gue tanya mau kemana sama mereka, mereka bilang mau nyelamatin Jaemin, dia di culik!"
Haechan melotot, "Gak, kenapa mereka mau bilang sama lo? Bisa aja mereka nipu?"
"Enggak, mereka kenal gue karena gue sering kesana dari kecil!"
Haechan dengan cepat beranjak bangun, "Suruh Mark lacak lokasinya anggota si Suho itu."
Lihat kan? Di lepas sebentar saja sudah terancam..
___________________________
Kosong..
Bangunan besar tersebut kosong..
Suho menatap lekat satu laptop yang terbuka di tengah ruangan utama, ia dengan ragu mendekat, menekan putar pada video disana.
"Arghh ayah t-tolong.."
Raungan Jaemin terdengar, menangis keras seraya terus meminta tolong, semua yang berada di ruangan tersebut tercekat, menatap laptop tersebut dengan pandangan rumit.
Pasalnya tak jarang Jaemin ikut turun langsung dengan para anggota Suho untuk melakukan misi, mereka--mengenal Jaemin dengan baik..
Kedua tangan Suho terkepal erat, memejamkan mata kala suara Jaemin kian pelan hingga tak terdengar, tersisa suara deru nafas yang tak teratur hingga--hening..
"Cari..CARI LOKASI PUTRA KU BAGAIMANA PUN CARANYA!" Teriak Suho murka.
___________________________
"Ma jawab!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me
Teen Fiction"Lo yang ninggalin gue Jaehyun, jangan bersikap seolah lo abang yang baik disini" Desis Jaemin penuh amarah "Maaf maaf maaf, abang minta maaf" _____________________ Jaehyun tak tau, kepergiannya untuk kuliah ke luar negeri dan mengabaikan permohonan...