11] rusak

3K 451 113
                                    

Maaf telat, aku sibuk~

oh ya, disini ada yg baca Cromulent ga?

kira¹ kalau Cromulent terbit, bakal ada yang beli ga?


____________________________

"Ma, bisa datang ke sekolah aku gak? Guru adain rapat--"

"Gak bisa, kan asisten papa ada, gak harus orang tua kan?" Sela Irene jengah, sibuk menatap jadwal di tab nya.

"Tapi--"

"Jaemin kamu liat mama lagi sibuk? Jangan ganggu mama dengan hal sepele gitu."

__________________________

Jaemin menggigit kukunya panik, menatap rentetan pesannya yang sama sekali tak di baca oleh Jaehyun.

"Abang balas, aku takut, tolongin aku.."

Jaemin terisak pelan, menutup wajah dengan kedua tangannya, kenapa Jaehyun tak membalas pesannya?

"Balas, balas, balas, BALAS PESAN AKU!" Teriak Jaemin kencang, kepalanya terasa panas dan sakit, pikirannya kacau, tubuhnya gemetar ketakutan.

"Tolong, tolongin aku.."

"Sekali aja, tolongin aku sekali ini aja, aku mohon."

__________________________

Jaemin melangkah keluar dari ruang kerja Suho seraya menyeret tas nya, wajahnya pucat dengan bercak darah yang mulai terlihat di seragam putihnya.

Ia tersentak kaget saat tak sengaja menabrak seseorang.

"Mama?" Gumam Jaemin, menatap Irene yang hanya meliriknya sekilas dan kembali melanjutkan langkah.

"Ma bisa bicara--"

"Halo, iya saya kesana sekarang."

Mata Jaemin berkaca kaca, ia terkekeh pelan, apa yang dia harapkan?

__________________________

Jaemin menyugar rambutnya kasar, berusaha menenangkan diri saat ingatan ingatan tersebut menyeruak paksa ke kepalanya.

Menyebalkan, apa wanita itu meminta kesempatan?

Apa Jaehyun meminta kesempatan?

Jaemin tak sudi, sama sekali tak sudi bahkan jika mereka berlutut.

"Benar, tetap diam seperti ini dan lihat dengan tenang," Bisik Suho.

Kedua tangan Jaemin terkepal erat, berusaha mempertahankan kesadarannya, melihat dengan rumit adegan pembunuhan di hadapannya.

"Disini, bunuh atau di bunuh, cuma itu pilihannya, Jaemin."

Jaemin terkekeh, berhasil menarik perhatian Suho, "Siapa--yang minta disini?"

"Gak ada, gak ada yang minta buat ada disini, ayah."

DORR

Air mata Jaemin mengalir, menatap mayat yang tergeletak tak jauh di hadapannya.

Suho tersenyum, "Tapi--kamu di lahirkan memang untuk disini."

Jaemin tertawa pelan, netra hazelnya menyorot kosong ke depan. Irene--pasti tau soal ini kan? Tak mungkin wanita itu tak tau bahwa Suho memaksanya untuk hal gila itu.

"Hidup emang sampah," desis Jaemin muak, menatap kedua tangannya.

"Gue bunuh orang bukan kemauan gue sendiri, dosanya di tanggung siapa ya?"

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang