setelah pulang sekolah arja sempat mampir ke bescamp,namun malam ini terpaksa harus pulang ke rumah ke dua orang tua nya karena ia harus cek ke adaan ibunya,yang ia takutkan adalah ibunya terluka ulah ayahnya
arja sebenarnya sudah malas mendengar ocehan ke dua orang tuanya ia ingin sekali mereka cepat cepat berpisah,karena ia tak ingin ada yang lebih terluka dari ini
bahkan arja selalu menyembunyikan barang barang tajam yang berada di sekitar nya agar ke 2 orang tua nya tidak memakai benda itu saat bertengkar
kini jam menunjukkan pukul 2 malam arja yang masih remaja memang tidak lah pantas pulang terlarut malam,tapi apa ada yang peduli kepadanya?
Arja dengan Santai nya melewati rumah yang berantakan,pecahan kaca dimana Mana,buku berserakan dimana mana,piring pecah dimana mana
Pokonya ke adaan rumah di malam itu sangat lah kacau,tapi arja sudah terbiasa akan hal itu,ia sedikit berjongkok untuk mengambil pecahan pecahan kaca yang menurut nya berukuran besar
"kapan gw liat rumah ini tanpa pecahan kaca kaya gini"gumam arja sambil terus memperhatikan pecahan kaca tersebut
ketika ia sedang melihat seisi rumah yang berantakan itu tiba tiba ada suara tangis di belakang halaman rumah nya,dengan cepat ia pun pergi ke belakang halaman rumah nya untuk mengecek sesuatu
Ketika ia sampai di belakang halaman rumah,ia sangat terkejut saat melihat ayah yang sedikit lagi akan men*s*k ibunya memakai pisau
"Yahh"teriak arja
"kamu"kaget ayah arja
"Yaah,jangan lukain ibu,arja masih butuh ibu yah"ucap arja sambil memegang tangan ibu untuk menjauh sedikit
"Jangan ikut campur kamu arja"
"yah Bu,arja juga sama kaya yang lain anak yang masih butuh bimbingan orang tua,mau sedewasa apapun arja arja juga manusia arja iri liat reyga yang selalu di perhatiin sama ibu dan juga ayahnya,mereka tau gimana caranya ngejaga hati seorang anak arja juga mau yah,tapi sayang arja punya orang tua seburuk kalian"
Plakk
"Jaga omongan kamu"ucap ayah arja sambil menampar nya
"Mas,jangan lukain arja mau gimana pun dia anak kamu"
"Dia bukan anak aku,aku gak punya anak pembawa sial kaya dia"ucap ayah nya arja,jadi dulu tepat nya 7 tahun yang lalu sempat ada kejadian yang membuat ayah arja sangat membenci arja
Jadi dulu saat keuangan mereka sedang menaik karena perusahaan ayah arja naik daun tapi ada satu malam kejadian dimana arja membuat kesalahan yang benar benar fatal,hingga membuat perusahaan ayah arja tak jadi berbisnis dengan orang yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan nya,itu jelas terjadi karena tidak sengaja karena mengingat arja yang masih kecil
sebenarnya ayah sudah melupakan kejadian itu tapi sebab emosi nya ia tak bisa lagi mengendalikan pikiran nya,ayah selalu mencoba untuk tak mengungkit ungkit itu tapi akhirnya sekarang ayah luapin saat ia emosi
"arja minta maaf yah,arja benar benar gak sengaja ngelakuin itu"
"kamu bisa minta maaf tapi kamu bisa balikin kerugian yang saya dapat tidak?"bentak Ayah
arja menunduk ketakutan
Plak
Suara tamparan terdengar hingga ke seluruh ruangan
"Jangan nunduk,tunjukin wajah so cool kamu pas lagi bareng temen temen kamu"
"Yah..ayah anggap aku itu anak apa bukann"ucap arja yang kini sudah menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA HELGANTARA
Roman pour Adolescents-yang sekarang sedang bersama mu adalah pemenang,dan masalalu adalah sejarah seseorang -reyga Helgantara-