siapa dia?

2 1 0
                                    

singkat cerita anak giva sudah berusia 2 tahun

arja dan giva kini tengah bersiap siap untuk pergi mengajak reygan ke kuburan reyga dan zayyan

"udah siap semua?"ucapan arja di kursi supir

"ciappp ayaahh"ucap reygann

giva hanya tersenyum,ntahlah masih ada ketidak iklassan bahwa yang tinggal seumur hidup bersama nya bukan lelaki yang ia cintai,tapi giva juga sudah perlahan menerima kehadiran mereka dalam hidup nya

kini mereka telah sampai di kuburan,oh ya di sini tepat hari ulang tahun reyga

"kita mau kemana Bu"tanya reygan

"ke orang hebat,mau?"tanya giva

"mauu,dia Ultraman Bu?"

"bukan,tapi kuat nya mengalahkan Ultraman"ucap arja

"wih pasti hebat"ucap reyga sumringah

arja dan giva tersenyum

lalu perlahan menuntun reygan ke kuburan zayyan dan reyga

"mama Bu orang hebat itu?"

"di sini"tunjuk giva kepada kuburan reyga dan zayyan

"ko cuma tanah Bu?"

"mereka lagi istirahat,karna dulu mereka sekuat itu"jelas arja

"dulu mereka kuat yah?eygan jadi pengen liat"ucap reygan sedih

"iya mereka kuat banget,nanti kita lihat ya di lain waktu"

"bisa yah?"

"bisa ingsyaalllah"ucap arja mengelus rambut reygan

"Rey maaf kita ke sini masih dengan perasaan yang sama,pengen kamu kembali,maaf jika egois tapi sungguh kita menginginkan kamu lagi,aku harap anak ku itu kamu yang terlahir kembali"ucap arja

"Rey,kita merindukan mu bandung juga!"ucap giva

"kalian manggil aku?"tanya reygan

"nggak sayang,nama orang hebat ini juga namanya sama kaya kamu"ucap giva

"oh ya?belalti aku bisa kaya orang itu?"ucap reygan senang

"bisa tentu bisa"ucap arja

"yeyyy"

"liat Rey banyak orang yang mau seperti kamu, selamat ulang tahun,tapi ternyata umur kamu masih di 22 tahun ya?kita udah 24 nih Rey"ucap arja

"aku mau banyak minta maaf sama kamu di hari kamu lahir ini,dan kemarin hari terakhir kamu"ucap giva

"sekarang aku udah benci sama hari lahir ku sendiri,karena hari itu aku menghabisi nyawa seseorang yang paling aku cintai"ucap giva menetes kan air matanya

arja menggandeng giva dan mengelus pundak giva

"Bu kenapa nangis?"tanya reygan

"ibu rindu sama orang hebat itu Rey"ucap giva

"mereka sehebat itu ya sampe ibu sama ayah Lindu?"

arja tersenyum

"udah ya,ayo ayah bawa kamu ke suatu tempat pasti kamu suka"ucap arja

"ayo va"ajak arja

kini arja dan reygan pergi terlebih dahulu, sedang kan giva masih di kuburan reyga ia mengusap batu nisan itu

"aku bahagia Rey tenang aja"ucap giva

arja yang sudah menunggu dari ke jauhan melambaikan tangan untuk mengajak giva

REYGA HELGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang