kabar baik

1 1 0
                                        

beberapa bulan kemudian, sekarang kehamilan giva sudah berusia 9 bulan

arja yang pulang dengan rasa bahagia karena jabatan nya di angkat oleh atasan nya

ia menjadi menejer sekarang di suatu perusahaan cukup ternama

ia pulang dan langsung ikut duduk di sebelah giva yang sedang menonton tv

ia tersenyum bahagia yang membuat giva Bingung

"kenapa?"tanya giva yang kembali fokus ke tontonan nya sambil memakan cemilan

"kamu tau?jabatanku di naikin"

"oh ya?"kaget giva

arja kembali mengangguk

saat arja merentangkan kedua tangannya untuk meminta di peluk giva,giva malah memegangi perutnya dengan wajah kesakitan

arja yang panik pun langsung mengangkat giva untuk berdiri dan segera ke rumah sakit

belum sempat berjalan ketuban giva pecah,dengan cepat arja menggendong giva dan segera membawa ke mobil

ia dengan cepat membawa giva ke rumah sakit terdekat

giva di angkat ke ruangan dengan brangkas

arja ikut masuk ke dalam untuk menemani persalinan giva

singkat cerita kini giva sudah berada di pembukaan terakhir yang tandanya akan segera melahirkan

"semangat va,berjuang buat bayi ini dan untuk aku ya?"

giva mengangguk lemah

arja mencium kening giva

singkat cerita kini giva telah berhasil melahirkan bayi laki laki yang sangat tampan

saat arja mendengar tangisan itu tiba tiba sekujur tubuh nya lemah ia melepas kan genggaman tangan giva dan langsung terduduk lemas

"Alhamdulillah va"ucap arja

"makasih ya"ucap arja lagi mengelus tangan giva

arja kembali berdiri dan menggendong bayi yang perawat itu berikan

giva tersenyum lemah di kasur

arja mulai mengadzani bayi itu,suaranya cukup merdu

giva saat melihat arja mengadzani anaknya,tiba tiba pikiran nya kembali teringat bahwa dulu ia berfikir bahwa yang jadi arja sekarang adalah reyga

kini arja sudah selesai

"anak ayah"ucap arja

"aku mau coba gendong dong"ucap giva

arja memberikan bayi itu ke tangan giva

"anak ibu ganteng banget"

"siapa nama nya?"ucap giva

"kamu mau apa?"

"aku terserah ayah nya"

"reygan putra?"ucap arja

giva kaget mendengar nya

"ya?aku ingin anak kita bisa seperti reyga yang selalu sabar ceria dan bisa membuat semua orang termotivasi"

giva tersenyum

"yaudah"ucap giva

giva dan arja kini di kabari oleh 2 hal yang bisa merubah hidupnya 180°

mereka bahagia sangat bahagia,namun mereka juga tak lepas dengan perasaan bersalah kepada reyga

giva dan arja memilih untuk mendoakan reyga agar lebih tenang di sana

"aku mau ke kuburan temen temen aku,aku mau ngasih tau kalau bayi kita udah lahir"ucap arja tergesa gesa mencari jaket

"hati hati"ucap giva tersenyum

"kamu mau nitip apa?"tanya arja

"nitip buah buahan aja"ucap giva

"iya"teriak arja yang langsung pergi ke luar

singkat cerita kini arja telah sampai di kuburan zayyan dan reyga

ia membeli dua bunga yang indah untuk di pajang

ia berjalan dengan lemah ke arah sana

"Rey zay sekarang gw jadi ayah"ucap nya sembari terduduk

"gatau harus senang atau nggak,aku selalu ngerasa giva masih milik kamu Rey...maaf"

"kamu di sana harus coba ikhlas ya?biar aku di sini yang menjaga perempuan terkasih mu itu"ucap arja memberikan bunga

"percaya sama aku buat jagain bidadari yang kamu sayang"ucap nya lagi

"zay,gw udah punya anak nih,dulu gw selalu di panggil om, padahal dulu gw gak setua itu tapi sekarang pas udah tua dan udah anak ga ada yang manggil gw om,karna lo pergi zay"ucapnya menancapkaj bunga ke kuburan zayyan

"gw cuma mau ngasih tau itu, bahagia juga kalian di sana,gw harus jagain bidadari reyga dulu ya!"ucap arja berdiri dari duduk nya

"assalamualaikum"ucapnya

kini arja berlari dan segera mengendarai mobilnya untuk menuju mini market,ia di sana memberi beberapa buah dan minum untuk giva

ia kembali ke rumah sakit dengan keadaan membawa beberapa kresek

"nih va"ucap arja

"makasih ya"

"kemana bayi nya"tanya arja

giva menatap kotak yang berisikan bayi

arja mengangguk

arja mulai mengelupas kulit buah buah di sana untuk di suapi untuk giva

giva tersenyum bahagia

"terimakasih tuhan,karna sudah mengirim kan pengganti yang juga sama baiknya"ucap giva dalam hati






REYGA HELGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang