kini reyga sedang melamun seorang diri di taman jiee
ia masih memikirkan kejadian kemarin malam
di saat ia meninggalkan zayyan di saat ia safas untuk terakhir kalinya,ia juga menyesal baru tau jika zayyan memiliki kanker otak
penyesalan itu selalu saja berputar di kepala reyga,apalagi di campur dengan kejadian dimana giva meninggal kan nya
ini terlalu banyak masalah untuk hidup yang waktu nya cuma sedikit
saat ia sedang asik melamun dan menikmati berisik di kepalanya tiba tiba ada perempuan yang ikut duduk di sebelah nya,reyga sedikit menengok ke arah perempuan itu
"kamu lagi sedih?"tanya giva,ya itu adalah gina
"nggak,pergi gw gak mau liat wajah Lo"
"ko kamu jahat"ucap gina
"gw lagi mau sendiri,pergi Lo"marah reyga
giba pun pergi karena takut
namun saat reyga baru saja merasakan bahwa tidak ada lagi yang menggangu nya tiba tiba ada seseorang orang lagi yang ikut duduk di sebelah nya
"kamu kalau lagi marah serem juga ya"ucap perempuan itu
reyga menengok ke arah perempuan itu,ia tak mengenal wajah itu
"kanalin aku Anaya,anak baru di komplek ini"
"kamu keliatan nya lagi sedih?kenapa?"
"gak perlu tau,Lo siapa?"
"aku tetangga kamu,jadi aku harus tau"
"cuma tetangga kan?ga lebih?"
Anaya membuang nafas nya secara keras
"aku mau kita lebih akrab"
"pergi,aku gak mau kehilangan seseorang lagi,udah cape"
"tapi aku nggak bakal ninggalin kamu"
"orang yang sekarang ninggalin aku juga pernah bilang seperti kamu"ucap reyga yang langsung pergi mengenakan motor nya
Anaya menatap reyga dengan kagum,pesona nya tersebar begitu saja
kini reyga pergi ke makam zayyan
ia membawa kan bungan untuk zayyan
"zay tadi ada orang yang baru gw kenal,trus dia bilang gini,'aku mau lebih akrab,aku gak bakal ninggalin"
"siapa dia?orang lama aja bisa ninggalin apa lagi orang baru"ucap reyga
"zay ko gw di kacangin Mulu?,gw kangen Lo"
"cepet ajak gw ke sana dong, seberapa seru sih di sana sampe Lo gak sempet masuk ke mimpi gw"
reyga menghabiskan waktu nya di pemakaman zayyan,ia juga tak lupa menangis di sana
"liat zay sekarang gw gak gengsi gw udah bisa nangis di depan Lo
kini hujan mulai turun,namun reyga masih tetap di sana
saat ia sedang menikmati beberapa air hujan yang menter di kepala nya tiba tiba saja ia tak merasakan nya lagi
ternyata giva memayungi dirinya
"kenapa kesini?ini hujan deras banget"ucap reyga berdiri dari duduknya
"aku juga temen zayyan,aku mau ketemu zayyan"
reyga mengangguk mengerti
"ayo pulang,jangan terlalu lama di sini"ucap giva
"duluan,aku masih mau menghabiskan waktu bareng zayyan"
"nggak ini hujan nya deres banget"
"peduli apa kamu sama aku?"
giva mematung setelah reyga melontarkan pertanyaan itu
"gak bisa jawab?pulang kamu juga nanti sakit"ucap Reyga yang langsung pergi begitu saja
giva menangis
reyga juga menangis di atas motor nya,ia sebenarnya tadi sangat ingin memeluk giva,sungguh ia sudah cape bertahan sendiri
ia merindukan giva,giva mungkin masih ada di dunia,ia merindukan giva saat masih bersamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA HELGANTARA
Teen Fiction-yang sekarang sedang bersama mu adalah pemenang,dan masalalu adalah sejarah seseorang -reyga Helgantara-