CHAPTER 12

452 35 11
                                    

Langkahnya terlihat gontai, tatapan kedua matanya kosong, wajah cantik itu juga sudah basah oleh air matanya. Nunew mencoba untuk tidak percaya dengan apa yang ia dengar tadi, tapi hatinya menolak. Perasaannya terasa perih dan terluka sangat dalam untuk pertama kalinya, apa yang Zee fikirkan sehingga tega mengkhianati dirinya dan bercinta dengan orang lain di belakangnya, Nunew benar-benar tidak habis fikir.

Apa penantiannya selama bertahun-tahun akan sia-sia? Apa Zee akan menikahi Jenni jika benar gadis itu nanti hamil anaknya? Lalu bagaimana dengan dirinya? Bagaimana dengan cintanya yang sudah menemani Zee dari awal ia merintis perusahaan miliknya sendiri sampai sekarang? Bagaimana bisa Zee melakukan semua ini padanya, apa dirinya tidak cukup baik untuk Zee sehingga dikhianati seperti ini.

Nunew terus berjalan tanpa arah, ia tidak sadar meninggalkan mobilnya di perusahaan Zee, karena Nunew menangis sambil berjalan dengan fikirannya yang kacau bahkan ia tidak menjawab ketika karyawan Zee menyapa dan menatapnya heran tadi.

Tiiinnnn Tiiinnnn Tiiinnnn

Suara klakson panjang dari mobil yang sudah hampir mendekatinya tidak ia dengar, Nunew terus berjalan dengan tatapan kosongnya, sampai saat tangan seseorang menarik dan memeluk dirinya, Nunew terkejut ketika menyadari ia hampir tertabrak mobil, jantungnya berdegup kencang, tubuhnya gemetar

"Kau baik-baik saja? Kenapa jalan sambil melamun? Jika kau tertabrak tadi bagaimana?" Ia baru sadar jika pria tinggi yang memeluknya itu sudah menyelamatkan nyawanya, Nunew melepaskan diri dari pelukan pria itu

"Maafkan aku, terimakasih karena sudah menolongku... Maafkan aku" jika dilihat dari raut wajahnya, sepertinya pria cantik ini sedang dalam masalah yang cukup berat, batin pria itu

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya sembari menatap wajah sedih yang kembali melamun

"Oh, a-aku baik-baik saja... Sekali lagi terimakasih karena telah menolong ku, aku pergi dulu..." Belum sempat Nunew melangkah, tangan pria itu menarik lengannya dan membuat mereka kembali berhadapan, tapi genggaman tangan itu langsung terlepas saat Nunew menatapnya

"Biar aku menemanimu pulang, aku takut kau akan melamun dan membahayakan dirimu lagi... Ayo, tunjukkan jalan menuju rumah mu" ucapnya

"Terimakasih, tapi itu tidak perlu.. aku tidak ingin merepotkan mu, aku bisa pulang sendiri" si cantik ini cukup keras kepala, batinnya. Pria itu membalikkan tubuh Nunew dan memegang kedua pundaknya, mendorong Nunew supaya ia berjalan

"Apa yang kau lakukan... Aku bilang, aku bisa pulang sendiri" tolaknya, bahkan Nunew berusaha melepaskan diri dari kedua tangan kekar yang masih berada di pundaknya

"Diam... Ayo cepat jalan dan tunjukkan rumah mu, kau akan mati jika sekali lagi melamun di tengah jalan..." Mendengar kata mati, membuat Nunew pasrah dan wajahnya seketika lesu

"Lagipula aku memang akan mati sebentar lagi, jadi tidak masalah jika aku terlindas mobil sekalipun" kalimat itu membuatnya berhenti mendorong Nunew, ia menatap punggung Nunew

"Apa maksudmu? Jadi tadi kau memang berencana untuk bunuh diri? Setidaknya kalau memang masalahmu begitu berat, jangan bertindak bodoh seperti tadi! Aku tau kau mungkin mengalami kesulitan atau mengidap penyakit mematikan... Walaupun begitu, setidaknya hargai sisa waktumu dengan baik, jangan menyia-nyiakannya seperti ini" ia berkata sepertinya itu karena, ia melihat wajah Nunew sangat pucat. Mendengar ucapan pria itu, Nunew membalikkan tubuhnya dan menatapnya

"Karena sekarang sisa waktuku memang tidak berarti! Aku di khianati oleh orang yang sudah aku cintai selama bertahun-tahun, aku disakiti oleh seseorang yang sangat ku percaya bahwa dia akan mencintai ku selamanya, sampai aku berharap dia akan segera menikahi ku tapi ternyata dia bercinta dengan wanita lain! Dia terus saja bersikap manis seperti biasanya, tapi aku tidak menyangka jika sikap manisnya hanya untuk menutupi hubungan menjijikkan itu dariku! Dia bahkan tidak tau aku menderita karena penyakit sialan ini! Dia tidak tau betapa aku membutuhkan nya saat ini, dia tidak tau bagaimana sakitnya disaat penyakit sialan ini perlahan menggerogoti tubuhku setiap hari! Entah kenapa Tuhan sangat tidak adil padaku! Dan sekarang kau memarahiku! Kenapa hari ini semua orang jahat padaku?! Apa salah ku?!" Tubuhnya Nunew seketika terjatuh ke bawah setelah mengatakan isi hatinya saat ini, ia menangis tersedu-sedu, hatinya hancur berkeping-keping.

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang