CHAPTER 18

699 48 25
                                    

Hari mulai gelap dan keadaan jalan raya saat ini sangat ramai, sehingga Zee terjebak dalam kemacetan. Tangannya terus menekan klakson mobil nya agar mobil depannya segera melaju, tapi nihil, mobil-mobil itu bergerak dengan sangat lamban

"Kenapa sore ini macet sekali!! Ada apa dengan mereka?! Apa mereka fikir jalanan ini digunakan untuk rekreasi mobil ha?!" Wajahnya terlihat sangat kesal tetapi juga seperti ingin menangis

"Argh!!! Aku tidak bisa terus berada disini! Nunew menungguku... Isteriku menungguku" tiba-tiba dirinya keluar begitu saja dari mobil dan berlari meninggalkan mobilnya

"Hei Tuan... Tuan, kenapa meninggalkan mobil anda? Mobil kami tidak bisa berjalan jika mobil mu menghadang! Tuan!!!" Teriakan pria itu tidak ia hiraukan, Zee terus berlari tanpa memperhatikan jalan, terkadang dirinya menabrak pengendara motor juga bodyguard mobil yang sedang mengantri kemacetan.

"Sabar sayang... Aku akan segera menemui mu, aku akan menemanimu baby... Aku akan segera tiba sayang, maafkan aku... Maafkan aku baby..." Air matanya mengalir seiring dengan kakinya berlari

Sementara itu Chan yang kebetulan berada di daerah yang sama dan hanya berbeda jalur saja, ia menoleh kearah jalur yang mengalami kemacetan panjang itu, tak sengaja Chan melihat Zee berlari, ia menyipitkan matanya mencoba untuk melihat dengan jelas, pria yang berlari itu Zee atau bukan.

"Zee? Apa yang dia lakukan? Kenapa dia berlari, dimana mobilnya?" Kedua matanya mencoba mencari keberadaan mobil Zee

"Aneh sekali, apa yang ter..... Ha?! Jangan bilang, dia sudah tau dimana nong Nunew berada?" Ingin sekali Chan berbalik arah, tapi karena mobil yang ada dibelakangnya sudah seperti klakson yang sedang demo

"Haiss... Sialan! Kenapa harus berada dalam situasi sekarang ini! Tenang Chan... Tenang, oke... Hufft" terpaksa Chan melajukan mobilnya, ia juga sambil mencari keberadaan mobil Zee

"Biarkan saja Zee ke rumah sakit, sebaiknya aku tetap fokus mengurus wanita gila itu...." Dan secara kebetulan, Chan melihat mobil Zee

"Ah itu dia..." Chan menempelkan earphone di telinganya dan menghubungi seseorang

"Halo Lhong.. oh, aku hanya minta tolong padamu, tolong ambil mobil Tuan Zee di jalan DMD tepat di depan bengkel Liberty, sekarang Lhong..."

"Tapi Tuan di depan gerbang rumah Tuan Zee ada seorang gadis yang memaksa untuk masuk, dia juga mencari keberadaan Tuan Zee, jika saya keluar maka gadis itu akan menerobos masuk" ah benar juga, wanita itu ada disana

"Aku segera tiba Chan... Biarkan saja dia masuk dan berbuat semaunya! Aku yang akan mengurusnya nanti... Tolong segera ambil mobil Tuan Zee" dan beruntungnya jalur yang Chan lalui tidak begitu macet lagi, sehingga ia bisa lebih cepat sampai dirumah Zee

"Baik Tuan... Saya segera kesana" setelah Lhong setuju, Chan menutup panggilan dan segera melajukan mobilnya dengan cepat.

Rumah ZeeNunew

Jenni terus menerus berteriak kepada para penjaga rumah ZeeNunew, ia terus meminta mereka untuk membukakan gerbang. Tadinya para penjaga sudah membentaknya dan menyuruhnya pergi, tapi Jenni tetap disana dan terus berteriak, hingga pada akhirnya Lhong meminta mereka untuk diam dan membiarkan Jenni.  

"Buka gerbangnya sialan!! Apa kalian tau ha?! Aku yang akan menjadi nyonya disini! Sekarang cepat buka!! Buka gerbangnya!" Tapi para penjaga itu hanya diam, mereka bahkan tidak menatap Jenni

"Apa kalian tuli?! Cepat buka!! Buka!!" Hanya kalimat itu yang terus diucapkan Jenni

Dan saat ia melihat mobil Masserati hitam hendak keluar, bibirnya tersenyum senang, ia bersiap untuk menerobos masuk saat pintu gerbang itu terbuka nanti.

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang