CHAPTER 26

598 53 37
                                    

Terhitung sudah satu minggu setelah pemakaman Zee, tetapi suasana hati Nunew masih belum membaik, pria cantik itu sangat suka menyendiri dan melamun, ia bahkan sering menangis dalam diam. Setiap hari, Nunew selalu berkunjung ke makan Zee yang mereka makamkan di bawah pohon yang begitu rindang tak jauh dari mansion keluarga Chawarin.

Dan sekarang ia berada di sana, duduk menyendiri dibawah pohon rindang itu, tangannya membawa bunga kerisan putih yang ia letakkan di atas makan Zee. Bibirnya tersenyum saat menatap wajah tampan yang tercetak di foto kecil yang sengaja di tempelkan di pohon tersebut.

"Aku datang lagi phi... Lihatlah, hari ini aku tersenyum untukmu, karena aku percaya bahwa kau masih hidup phi dan di makan ini bukanlah dirimu..." Kalimat itu terus ia ucapkan dan menjadi keyakinan hatinya bahwa kekasihnya belum pergi meninggalkannya. Nunew bersandar di pohon itu dan memeluk kedua kakinya, kedua matanya terpejam merasakan angin sejuk yang berhembus membelai kulitnya

"Tempat ini begitu indah dan sejuk phi... Aku jadi semakin merindukanmu, aku ingin melihat wajah mu phi, aku rindu pelukan mu, aku rindu kau memanjakan diriku phi... Aku rindu semua tentang mu.." kedua matanya mulai berkaca-kaca, walaupun bibirnya terus tersenyum tetapi hatinya memendam luka yang begitu besar sampai membuat dadanya selalu merasakan sesak yang begitu berat

"Apa yang akan aku lakukan sekarang tanpa mu phi? Setelah kau menghilang, seluruh duniaku juga terasa hilang... Walaupun kau telah membuat lubang kecil yang begitu menyakitkan di hatiku, tapi nyatanya aku tidak bisa kehilanganmu phi... Kau duniaku, sejak hari dimana kau mengatakan cinta padaku, sejak saat itulah kau menjadi duniaku dan segalanya untukku... Tapi jika kau pergi seperti ini... Bagaimana dengan ku? Bagaimana dengan dunia ku phi?.." air mata yang sudah dari tadi menumpuk di pelupuk matanya, kini dengan derasnya mengalir. Senyum manis yang ia berikan ketika datang tadi, kini menghilang dan tergantikan oleh tangis pilu.

Dari kejauhan, Chan yang memperhatikan Nunew ikut sedih, ia menatap punggung kecil Nunew dengan tatapan sedihnya. Beberapa kali juga Chan menghela nafasnya, mungkin baginya juga begitu berat kehilangan Zee. Cukup lama ia melihat Nunew yang belum juga tenang dari tangisnya, Chan menerima telfon dari seseorang dan setelah menjawab telfon itu, ia segera pergi dengan terburu-buru.

"Chan...?" Ternyata Nunew melihat Chan yang tak jauh darinya baru saja pergi

"Kenapa dia terburu-buru?" Tanyanya, Nunew mengusap airmata nya dan berdiri, ia masih menatap kepergian Chan

"Kenapa dia tidak menghampiri makam phi Zee dulu?" Ia masih heran, karena biasanya Chan akan mengunjungi makan Zee terlebih dahulu

"Mungkin di kantor phi Zee masih ada masalah.." ucapnya yang tak ingin terlalu tau. Nunew mengambil nafasnya dan menatap foto Zee, ia mencoba menampilkan senyuman terbaiknya

"Aku pulang dulu phi, mungkin besok aku akan terlambat mengunjungi mu... Mungkin sekarang aku tau, bagaimana untuk terus bersamamu dan mengingat mu... Aku yakin kau akan kembali padaku phi, aku akan menunggumu walaupun harus bertemu di kehidupan kedua mu nanti... Aku pulang phi, aku mencintaimu.." setelah berpamitan, Nunew melangkah pergi dari pemakaman itu dengan langkah tegap dan pasti. Mungkin kali ini Nunew mulai mencoba untuk terbiasa dan menerima kenyataan bahwa Zee tidak lagi di sampingnya dan menemani nya, mungkin Nunew juga akan membuka lembaran baru dalam hidupnya, akan tetapi hatinya masih tetap tertuju kepada Zee, seutuhnya hanya untuk Zee.

Author POV
"Semoga keputusan mu untuk tetap menjalani hidup, berjalan dengan baik Nhu... Life goes on! Kau harus tetap kuat dan berpura-pura lah kau tidak pernah merasakan sakit yang begitu dalam sampai membuatmu mematikan rasa dan hanya memberikan seluruh hati juga cintamu kepada satu orang saja....
Aku memahami mu Nhu, jadi ayo bangkitlah dan jalani hidupmu dengan penuh senyuman na~ fighting my baby😚♥️"

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang