Fikirannya melayang, hatinya tak tenang, Zee melangkah keluar dari rumah itu dengan langkah gontai, ada beberapa bercak noda darah di dahi dan juga bajunya, mungkin terkena saat ia melepas mantel tadi.
Kakinya yang terasa lemas terduduk di tangga, tatapan yang tadinya kosong kini mulai meneteskan air mata saat kepalanya tertunduk, Max dan yang melihat keadaan Zee sekarang merasa sedikit kasihan, selebihnya mereka masih kesal karena keterlambatan Zee yang membuat Nunew berada dalam kondisi seperti sekarang ini.
"Lihatlah, dia sangat putus asa sekarang.." ujar Max
"Biarkan saja, dia sendiri yang menyebabkan masalah ini terjadi... Kau tenang saja, dia tidak akan berani bunuh diri" benar juga, Zee belum pernah berada dalam situasi yang membuatnya frustasi seperti ini, bisa saja dia bunuh diri karena kesalahannya.
"Kau benar, tapi bagaimana jika dia nekat bunuh diri.... Aw, kenapa dengan tanganmu?" Tangan Chan menepuk kepalanya
"Menyingkirkan fikiran gila mu... Sudah sana pergi-Eh... Mau kemana dia? Apa Zee mau kembali ke rumah sakit?" Karena pria itu sekarang berjalan menuju mobil, dengan langkah tergesa-gesa
Max dan Chan yang melihatnya hampir masuk mobil, kemudian berlari dan menahan tangan Zee yang sudah berada di gagang pintu mobil
"Kau mau kemana?" Tatapan kesedihan terlihat sangat jelas di mata Zee
"Kembali ke rumah sakit, isteriku menungguku" baru kali ini Max dan Chan melihat Zee sehancur ini
"Kau gila? Kau akan kembali ke rumah sakit dalam keadaan seperti ini? Kau mau Daddy dan Mommy nong Nunew melihat noda darah itu ha?! Dasar bodoh! Ganti dulu, aku bawa baju ganti di mobil! Kau tunggu di sini, awas sampai kau pergi... Chan jaga si bodoh ini" saat melihat setelan kemeja putihnya, ternyata benar ada noda darah disana
"Jangan seperti ini Tuan, tetaplah kuat untuk Tuan Muda... Jika Tuan Zee seperti ini, aku rasa Tuan Muda juga tidak akan suka melihat nya.." entah telinganya mendengarkan ucapan Chan atau tidak, karena Zee hanya terdiam dengan tatapan kosongnya, hanya air mata yang terkadang mengalir di pipinya
"Nih, ganti pakaian mu dan juga celana mu! Jangan lupa cuci wajah juga tangan mu! Jangan banyak melamun, kau harus tetap hidup dan tegar untuk menebus semua kesalahanmu kepada nong New..." Tanpa mengatakan apapun, Zee kembali masuk ke dalam rumah untuk mengganti pakaiannya
"Hah~ sekarang sikapnya 10 kali lipat lebih menyebalkan dari sebelumnya..." Keluh Max
"Emm.. biarkan saja, lebih baik kau segera pergi ke bandara... Penerbangan mu 45 menit lagi.. aku juga sudah bosan melihat wajah mu" temannya yang satu ini benar-benar membuatnya heran dan bertanya apa salahnya, karena Chan selalu mengajak nya debat
"Oke oke... Aku akan kembali.." lebih baik ia menyerah, karena tubuhnya juga sudah lelah kalau hanya untuk berdebat atau menggoda Chan. Max yang sudah melangkah pergi, tak tau kenapa ia kembali lagi menghampiri Chan dan menepuk pundaknya
"Apa? Kenapa kau belum pergi?" Ketusnya
"Tidak ada, aku hanya mau bilang.... Kalau kau rindu, telfon saja aku.. Aaaaaa, ampun" teriaknya sambil berlari saat Chan mengangkat sepatunya yang sudah siap untuk membaling Max.
"Dasar Max sialan! Kau fikir kau siapa?! Menyebalkan" sepatu itu turun lagi dan ia pakaian kembali. Saat mobil Max keluar dari gerbang, Zee keluar dari rumah dan sudah berganti pakaian
"Tuan Zee... Mari saya antar" tawarnya
"Tidak Chan, biar aku sendiri" nadanya terdengar sangat lemas, Chan khawatir
"Tapi Tuan..."
"Chan... Biarkan aku sendiri, untuk sementara waktu, tolong urus perusahaan... Aku akan kembali setelah Nunew pulih, jika ada berkas yang sangat penting dan memerlukan tanda tanganku, antar saja ke rumah sakit... Sekalian, bawakan aku pakaian ganti Chan, aku pergi..." Ia langsung melenggang pergi dari hadapan Chan, melajukan mobilnya pergi dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)
Fanfiction⚠️🔞🔥 tidak ada deskripsi apapun, silahkan langsung baca saja ya Thuk Khun.... mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun ada kata-kata yang menyinggung yaa ini fanfiction jadi apapun boleh terjadi, sebab mengkhayal tidak ada larangan...