CHAPTER 27

617 44 20
                                    

Wajah tenang yang masih terpejam itu kini nampak sedikit gusar, mungkin ia sedang bermimpi tentang sesuatu. Tak lama, kedua matanya perlahan terbuka, samar-samar ia mengingat kejadian tadi malam dan setelah memastikan ingatan itu, dengan jelas bahwa semalam ia melihat wajah kekasihnya yang sudah tiga tahun ini pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Nunew terbangun dan terduduk di ranjang, tangannya memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Akh.. kepalaku... Hah~" ia kemudian kembali tersadar dan mencari seseorang di dalam kamarnya, namun tidak menemukan siapapun. Nunew mengingat kembali, siapa gerangan yang membawanya ke kamar dan mengganti bajunya dengan piyama.

"Aku terlalu merindukanmu phi, sampai membuatku berhalusinasi dan bermimpi kau kembali padaku, membawaku ke kamar dan menemani ku tidur..." Bibirnya tersenyum hambar

"Kau sangat kejam padaku phi... Kau pergi tanpa memberitahu ku, kau hilang begitu saja, kau bahkan tidak kembali padaku lagi... Ini sudah tahun ke 3 ku tanpa mu phi... Apa kau benar-benar tidak mencintaiku lagi phi? Tapi itu tidak mungkin bukan...?" Pria cantik itu mulai menekuk lutut dan memeluknya, wajahnya bersembunyi di balik lutut itu, Isak tangisnya mulai terdengar

Namun tangisnya seketika berhenti saat mendengar ada yang membuka pintu kamarnya, keningnya mengernyit. Karena seingat Nunew, ia selalu mengunci pintu kamarnya saat tidur malam.

Kedua matanya terbuka lebar saat melihat pria tinggi nan tampan itu masuk ke dalam kamar, ia tersenyum dan di tangannya membawa nampan berisi segelas susu dan sepertinya itu roti lapis.

"Selamat pagi sayang... Kau sudah bangun rupanya, aku bawakan sarapan pagi untuk mu" ujarnya, Nunew menatap tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini, dia Zee. Apakah benar pria ini Zee sungguhan? Atau ini hanya mimpi lagi? Tapi saat pria itu meletakkan nampan diatas nakas dan beralih duduk di hadapannya, ia terlihat begitu nyata

"Kau menangis baby? Ada apa sayang? Kenapa menangis baby?" Wajah tampan itu terlihat khawatir, tangannya menyeka air mata yang membasahi pipi Nunew

"Phi Zee? Apa benar ini dirimu phi? Aku tidak bermimpi kan phi?" Nunew yang masih tak percaya, menggosok kedua matanya, menepuk wajahnya namun Zee menghentikannya

"Sayang hentikan, ini aku... Aku kembali, maafkan aku karena terlalu lama meninggalkan mu... Maafkan aku baby.." tangis nya sudah tak bisa ia tahan, Nunew menyebikkan bibirnya dan mulai menangis, ia memeluk erat Zee

"Kau kembali phi... Kau kembali padaku... Kau merasakan rindu ku phi, kau kembali..." Tangisnya semakin lama, semakin kuat bahkan Nunew sampai sesegukan. Zee tau apa yang dialami kekasih cantiknya ini, Chan dan Max menceritakan semuanya kepada Zee saat ia berangsur pulih

"Maafkan aku sayang, maafkan aku jika prgi begitu lama... Maafkan aku jika harus berbohong padamu baby, maafkan aku sayang.." kepala nya menggeleng, Nunew tidak mengharapkan maaf dari Zee, ia hanya butuh Zee kembali padanya dan tidak meninggalkan nya lagi

"Tidak phi, aku yakin kau akan kembali padaku, aku yakin kau masih hidup... Dan Tuhan mendengar doaku kan phi? Kau kembali padaku sekarang, kau sungguh kembali padaku kan phi? Kau tidak akan meninggalkan ku lagi kan phi? ..." Bukan hanya Nunew yang ingin doanya di dengarkan oleh Tuhan, tetapi saat itu pun Zee mengharap Tuhan memberinya kesempatan hidup satu kali lagi, untuk menebus kesalahannya kepada kekasihnya ini

"Aku sudah berjanji padamu baby, aku tidak akan meninggalkan mu dan menepati janjiku untuk menjagamu seumur hidupku... aku juga sudah berjanji untuk menikahi mu sayang... Aku datang untuk menebus semua kesalahanku dan juga menepati janjiku padamu sayang..." Keduanya kini menangis bahagia bercampur sakit karena rindu, Zee juga sangat merindukan kekasih cantiknya ini.

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang