CHAPTER 24

602 45 42
                                    

Sudah hampir satu minggu Nunew melewati hari-hari nya tanpa Zee, sejak Zee di pindahkan di rumah sakit terbesar Amerika, Nunew belum sama sekali menanyakan kabarnya kepada Chan ataupun Max, yang secara bergantian menjaga Zee di sana, karena keduanya terkadang kembali ke Thailand untuk mengurus bisnis Zee.

Nunew baru kembali dari rumah sakit sekitar dua hari yang lalu, sejak terakhir kali ia menemui Zee saat masih di dalam ruangan ICU, sikapnya berubah sampai sekarang. Nunew menjadi sangat pendiam dan hanya tersenyum seperlunya saja, bahkan Nunew seperti menganggap Zee seolah tidak ada di dalam hatinya, karena Nunew tidak pernah bertanya kepada siapapun tentang Zee.

Pria cantik itu kini masih beristirahat di rumah kedua orangtuanya, karena tuan dan nyonya Chawarin tidak mengizinkannya tinggal sendiri terlebih dahulu, mengingat kondisi Nunew yang belum sepenuhnya pulih, terlebih setiap Minggu Nunew harus melakukan check up dan juga terapi.

Bukan hanya sikap nya yang berubah, hobi nya pun berubah. Sekarang pria cantik itu lebih sering merajut disela waktu senggangnya, selama dua hari di rumah ke dua orangtuanya, Nunew sudah menyelesaikan satu topi beanie berwarna hitam. Kedua orangtuanya sempat khawatir dan heran karena hobi barunya dan juga sikap pendiamnya, akan tetapi jika difikirkan kembali mereka mungkin mulai mengerti jika hal itu adalah pengalihan Nunew terhadap perasaan dan juga fikirannya kepada Zee.

Esok adalah hari dimana jadwal operasi Zee yang pertama di rumah sakit Amerika. Namun, Nunew tidak menerima pesan atau panggilan telfon dari Chan maupun Max, mungkin mereka sedang sibuk saat ini, dan yang Nunew tau Max baru saja kembali ke Thailand kemarin, untuk mengurus bisnis Zee.

Pria cantik yang biasanya duduk termenung sembari melanjutkan rajutannya itu terlihat gundah dan gusar, berkali-kali ia menatap keluar jendela dan mengigit kukunya. Melihat ponsel yang ada dalam genggaman nya, sepertinya Nunew sedang menunggu telfon dari seseorang.

"Kenapa Chan tidak mengirimku pesan? Apa operasi phi Zee besok jadi di lakukan? Apa aku saja yang menghubungi Chan?..." Tak ingin terlalu lama berfikir dan merasa khawatir, Nunew menekan nomor Chan di ponselnya dan menghubungi sekretaris pribadi Zee itu.

"Ayo Chan angkat..." Ucapnya, karena sudah beberapa kali sambungan telfon itu berbunyi, tetapi Chan belum mengangkat telfonnya..

"Ck...! Kenapa dia tidak mengangkat telfonnya?!" Kesalnya, Nunew terlihat semakin khawatir dan kembali mencoba menghubungi Chan

Sementara itu....

America, ruang tunggu operasi

Pria tampan dengan kacamata bulat yang bertengger di hidung mancungnya, terlihat sedang duduk di kursi tunggu dengan menundukkan kepala. Berkali-kali ponselnya bergetar, tetapi Chan tidak menyadarinya dan malah berdiri melihat ke dalam ruangan operasi itu.

Jadwal operasi Zee yang seharusnya besok di majukan karena kondisi Zee semakin menurun dan tidak memungkinkan lagi untuk menunda operasi lebih lama. Dengan pembekalan simulasi seadaanya karena keterbatasan waktu para dokter segera menangani Zee di meja operasi.

Sudah hampir tiga jam Chan berada di dalam ruangan itu, pakaian yang ia gunakan sama seperti pakaian yang digunakan oleh para dokter di dalam sana, ia juga menggunakan masker operasi dan penutup kepala, karena saat ini Chan berada di dalam satu ruangan dengan Zee, hanya saja ada pembatas dan pintu yang menghalangi mereka.

"Kau harus bertahan Zee... Kau harus bertahan! Kita sudah sejauh ini untuk membuatmu sembuh kembali, jadi jangan menyerah... Aku mohon, ingatlah nong Nunew yang saat ini sedang menunggu kepulangan mu..."

Dan ketika ia kembali duduk di kursi untuk menunggu Zee, Chan baru sadar jika ponsel yang ada di dalam sakunya bergetar, ia langsung mengeluarkan ponselnya

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang