CHAPTER 13

637 44 49
                                    

Langit sudah berubah menjadi gelap, Zee dari tadi masih mencari keberadaan Nunew. Dari perusahaan tadi ia langsung pulang, karena Zee berfikir bahwa Nunew mungkin kembali ke rumah, ternyata dia salah karena Nunew tidak ada dirumah dan maid juga mengatakan kalau Nunew belum kembali setelah pergi mengantar makan siang untuknya.

Zee bertolak ke toko milik Nunew dan disana juga Nunew tidak ada bahkan toko nya juga sudah tutup. Sudah berpuluh-puluh kali Zee mencoba menghubungi Nunew lagi, tetapi nihil nomor ponsel nya malah tidak aktiv. Zee sangat khawatir sekarang, ia bingung dimana lagi ia harus mencari keberadaan Nunew.

"Kau dimana sayang? Ku mohon jangan seperti ini... Maafkan aku, maafkan aku baby... Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya padamu sayang, aku mohon kembali lah" ucapnya, ia juga terus melajukan mobilnya dan tidak tau harus kemana lagi, selain kembali ke rumah.

Sedangkan seseorang yang membuat Zee kalang kabut sudah kembali ke rumah. Nunew bahkan sudah bersiap, karena tiga puluh menit lagi tepat jam delapan malam, Zee pasti akan datang menjemputnya. Nunew mengenakan setelan kemeja putih dan jas berwarna pink soft, Nunew juga menghiasi lehernya dengan kalung berliontin mungil, biasanya Nunew tidak mengenakan anting-anting tapi kali ini Nunew memasang anting-anting itu, sehingga penampilan Nunew saat ini terlihat sangat elegan dan tentu saja dia sangat cantik.

Bibirnya tersenyum puas ketika melihat penampilannya melalui pantulan cermin yang ada di depannya. Nunew masih bisa tersenyum lebar seolah-olah tidak pernah terjadi apapun dan tidak pernah mendengar hal yang menyakitkan hati juga perasaan nya, Nunew masih bisa menutupi semua luka yang sangat besar di hatinya dengan senyuman manisnya.

"Oke.. sudah selesai, sekarang tinggal menunggu phi Zee datang" sekali lagi Nunew memeriksa dandanan dan juga pakaiannya, setelah itu ia beranjak keluar dan menunggu Zee di ruang tamu.

Namun, disaat Nunew sudah menuruni tangga ia melihat Zee yang baru saja masuk kedalam rumah dengan wajah lesu dan kusam. Nunew sempat menghentikan langkahnya, menatap Zee dengan rasa kecewa dan juga marah, tetapi sesaat kemudian Nunew mencoba menaturalkan ekspresi dan tersenyum manis untuk menyambut kedatangan Zee

"Phi Zee..." Panggilnya, seketika Zee langsung menatap Nunew dengan wajah terkejut juga senang

"Sayang..." Akhirnya Nunew kembali padanya, Zee senang Nunew pulang ke rumah, ia langsung berlari menghampiri kekasihnya dan memeluk Nunew dengan erat, Zee mengecup berkali-kali pundak dan pucuk kepala Nunew

"Kau kembali sayang... Kau kembali..." Perlahan Nunew membalas pelukan itu, walaupun ia sempat enggan tetapi Nunew masih mencoba untuk tetap bersikap seperti biasanya

"Tentu aku kembali phi... Aku mau pergi kemana lagi?" Air mata Zee sudah tidak bisa ia tahan lagi, hatinya sangat lega karena Nunew kembali ke rumah.

"Kau kemana saja sayang? Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? Aku mencarimu dimana-mana, tetapi aku tidak menemukanmu, aku sangat khawatir padamu sayang... Maafkan aku, maafkan aku" Nunew melepas pelukan mereka, ia menatap Zee

"Kenapa meminta maaf phi, aku yang seharusnya meminta maaf padamu... Maafkan aku na~ tadi Mommy menelfonku dan suaranya terdengar seperti menangis, makanya aku langsung pergi pulang ke rumah tanpa memberitahu phi, ponselku juga kehabisan daya, aku lupa mencharge nya semalam... Maafkan aku" ternyata itu yang membuat Nunew pergi begitu saja dan menaruh kotak bekal di meja sekretaris tadi, ternyata ia tadi salah faham, fikir Zee.

"Sungguh kau pergi karena Mommy menelfon mu sayang?" Tanya Zee untuk meyakinkan, tetapi melihat Nunew mengangguk yakin dan tersenyum, Zee merasa lega. Tadi Zee berfikir bahwa Nunew pergi dengan keadaan menangis karena mendengar percakapannya dengan Jenni, ternyata ia salah. Tapi, sepertinya ada yang salah, apa benar ini alasan Nunew? Zee masih mempertanyakan itu dalam fikirannya

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang