CHAPTER 25

545 40 17
                                    

Amerika

Dua pria berbalut setelan jas hitam duduk di tengah-tengah banyak nya kursi tunggu, jika di lihat dari layar yang terpampang jelas yang ada dihadapan keduanya, tertuliskan tempat kremasi. Ada apa sebenarnya? Siapa yang mereka tunggu?

"Chan, apa ini yang terbaik?" Pria disampingnya itu menoleh sebentar, lalu menghela nafas

"Hah~ mau bagaimana lagi Max... Setelah ini kita pulang, entah apa yang akan terjadi dengan Tuan Muda nantinya.." keduanya kini terdiam. Dan ya, yang mereka tunggu adalah jasad Zee yang masih di kremasi, mereka memilih untuk mengkremasi Zee di America ketimbang di Thailand, karena banyak berkas yang harus di urus jika mereka membawa jasad Zee.

"Apa kita harus memberitahu Om dan Tante sekarang Chan ? Tapi bagaimana.... Hah~ nong Nunew..." Chan tidak menjawab, ia mengambil ponselnya dari saku dan menulis pesan kepada seseorang

"Ada apa Chan?" Tanyanya, karena Max melihat Chan sangat serius dengan ponselnya

"Aku harus menghubungi Tuan Chawarin sebelum penerbangan nya.." sebaiknya menang begitu, batin Max

"Iya Chan, dengan begitu Tuan Chawarin tidak perlu datang kesini..." Ujarnya 

Entah apa yang terjadi dengan Zee sebenarnya, bukankah operasinya lancar? Tetapi kenapa saat ini Zee tiba-tiba telah tiada? Karena kedua sahabatnya itu sedang menunggu proses kremasi nya.

Sementara itu, tengah malam ini Tuan Chawarin sedang bersiap untuk berangkat ke Amerika, ia bahkan belum tau tentang Zee saat ini karena Chan belum menghubungi nya.

"Daddy... Nanti jangan lupa menghubungi ku jika sudah tiba disana, aku juga ingin tau keadaan Zee sekarang..." Pinta nyonya Chawarin

"Iya sayang... Tolong jaga Nunew dan jangan lupa temani baby ke rumah sakit besok, aku akan kembali sebelum matahari terbenam, aku janji sayang..." Nyonya Chawarin tersenyum dan membenahi kaving kemeja suaminya

Namun tanpa mereka sadari, ada Nunew di pintu kamar mereka yang baru saja tiba, Nunew bahkan mendengar ucapan kedua orangtuanya, Nunew masuk dan menghampiri kedua orangtuanya.

"Dad, Mom... Apa Daddy mau berangkat ke Amerika? Nhu boleh ikut, Nhu ikut na? Nhu ikut ya Daddy? Please..." Keduanya sangat terkejut karena tidak menyangka jika Nunew terbangun di tengah malam seperti ini dan mengetahui percakapan mereka. Nyonya Chawarin menggenggam kedua tangan putranya, mencoba untuk membujuknya

"Sayang, Nhu... Jangan nak, besok Nhu harus check up sayang... Nhu juga harus terapi, kalau Nhu ikut, dokter Earth bisa marah sayang... Besok hari pertama Nhu check up na~" bujuk nyonya Chawarin,

"Tapi Mom, Nhu juga ingin ikut Daddy... Nhu ingin bertemu phi Zee Mom, Nhu ikut ya Dad, Nhu mohon..." Pintanya dengan mata yang berkaca-kaca

"Nhu sayang, untuk sekarang biar Daddy yang berangkat na~ Nhu harus check up dulu... Nanti setelah Nhu check up, lusanya kita ke Amerika, oke baby? Daddy mohon sayang, ini demi kebaikanmu nak, supaya Nhu cepat pulih.." sebenarnya apa yang dikatakan oleh Daddy nya memang benar, ia harus rajin check up untuk kesembuhannya dan masa pemulihanya, dengan begitu Nunew bisa segera merawat Zee

"Baik Daddy... Tapi janji, setelah Nhu check up kita ke Amerika..." Tuan dan nyonya Chawarin mengangguk, mereka memeluk putranya secara bersamaan. Tapi pelukan itu tidak lama, karena ponsel Tuan Chawarin menerima notifikasi, sehingga ia melerai pelukan itu dan mengambil ponselnya yang berada di atas ranjang.

"Siapa Dad..?" Tanya nyonya Chawarin

"Ini Chan sayang, dia mengirimku pesan... Aku buka dulu.." nyonya Chawarin mengangguk

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang