CHAPTER 5

691 50 11
                                    

"bagaimana phi, aku sakit apa?" Dokter tersebut menatap wajahnya, ia duduk sembari menghela nafasnya

"Menurut hasil pemeriksaan lab, saat ini...." Dokter itu menjeda kalimatnya, sepertinya ia tidak tega untuk mengatakan nya ke pada Nunew

"Aku kenapa phi Nancy? Tolong jangan membuatku takut.." Nunew mengambil kertas lab itu dari tangan Nancy

"Nhu..." Nunew meneteskan air matanya ketika ia melihat hasil tes lab tersebut, tangannya bergetar

"Phi... Ini, ini tidak benar kan phi? Aku... Aku tidak mengidap kanker lambung kan phi? Phi Nancy pasti salah kan? Dokter lab juga pasti salah kan phi? Mereka pasti salah mengambil sampel darah ku phi, mereka pasti salah ambil kan?..." Nancy menghampiri Nunew dan memeluknya

"Nhu.. tenanglah, phi mohon tenang dulu na~"

"Ini tidak benar phi... Katakan ini tidak benar phi"

Bayangan itu terus muncul di kepala Nunew sejak ia keluar dari ruangan dokter Nancy. Kepalanya menunduk, Nunew masih duduk di kursi lorong koridor rumah sakit. Buliran bening terus menetes dari matanya, hatinya kalut saat ini, ia tidak menyangka jika sekarang dirinya mengidap kangker, bagaimana ia akan mengatakan kondisinya kepada Zee, Nunew takut Zee akan sedih dan mengkhawatirkan dirinya, Nunew tidak ingin mengganggu pekerjaan kekasihnya.

"Maafkan aku phi... Aku lebih memilih untuk tidak memberitahu dirimu tentang keadaanku yang sebenarnya. Aku tidak ingin kau khawatir padaku phi" ucapnya

"Phi Nunew, apakah sudah selesai? Maaf phi, tadi aku ke toilet sebentar" Jia menghampiri Nunew dan duduk disampingnya, tapi Jia merasakan ada yang berbeda dari Nunew

"Phi...? Phi kenapa phi? Phi menangis? Phi apa yang dikatakan dokter phi? Phi lihat aku phi" Nunew akhirnya menatap Jia karena Jia memaksa nay dengan mengangkat pundaknya

"Phi...." Jia tidak tega melihat Nunew yang sudah memerah wajahnya, terlebih lagi air mata itu mengalir dengan deras di pipinya, Jia memeluk Nunew

"Jia..." Hanya itu yang bisa Nunew ucapkan, tangannya membalas pelukan Jia dengan erat

"Kumohon jangan menangis phi, aku ada disini..." Walaupun penasaran, tetapi Jia tidak akan bertanya lagi kenapa Nunew bisa menangis seperti ini, ia yakin Nunew akan mengatakan padanya jika hatinya sudah lebih tenang, Jia juga yakin pasti ini bukan sesuatu yang baik tentang kondisi Nunew

"Jia aku lelah... Kau temani aku pulang ya" Jia mengangguk, bibir nya tersenyum, tangannya menghapus air mata Nunew

"Aku akan menemanimu phi.. kita pulang sekarang" dengan perlahan, Jia membantu Nunew berdiri dan menuntunnya. Jia sangat takut melihat Nunew seperti ini, dia sangat ingin tau kenapa tadi Nunew bisa menangis seperti itu, bahkan sekarang Nunew terlihat sangat sedih dan lemah. Tapi apa boleh buat, karena ini juga menyangkut pribadi Nunew, tidak seharusnya dia memaksa untuk mengetahui apa yang tidak ingin dan belum ingin Nunew sampaikan.

Zee Pruk Panic

Meeting sedang berlangsung, suasana disana sangat tegang saat ini, karena ada perdebatan dari beberapa investor yang masih tidak terima dengan kerugian yang mereka dapatkan.

"Semua ini harus di tindak lanjuti, aku sudah mengeluarkan banyak modal untuk menginvestasikan di proyek ini" ucap salah satu investor itu

"Benar, jika kerugian ini tidak segera di ganti.. kami akan mengusut perusahaan anda Tuan" sambung satu nya lagi dan masih banyak lagi protes dari beberapa investor lainnya

"Tuan-tuan sekalian tolong berikan kami kesempatan untuk meluruskan semua ini... Jika kalian tidak bisa tenang, bagaimana kami akan menjelaskan" seketika mereka terdiam mendengar ucapan Chan, sedangkan Jenni ia hanya bisa terdiam dan merasa takut berada di dalam ruangan itu

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang