CHAPTER 20

711 50 31
                                    

Mobil hitam berhenti tepat di depan Zee saat ia baru saja keluar dari rumah sakit, saat pengemudi itu membuka kaca mobilnya Zee langsung masuk ke dalam mobil itu.

"Kau tepat waktu.." ucapnya sambil memasang sitbelt, yang berada di kursi kemudi mobil itu Max

"Kau seperti baru kemarin mengenalku..." Jawabnya, lalu kakinya menginjak pedal gas mobil dan melaju kencang setelah keluar dari halaman rumah sakit itu

"Apa yang akan kau lakukan kepada wanita itu?" Hanya keheningan beberapa saat

"Apa kau masih enggan untuk memberi pelajaran padanya?" Masih tetap tidak ada jawaban, Max menghela nafasnya

"Apa kau belum kembali ke Beijing karena ini?" Kali ini Max menghela nafas panjangnya dan melirik Zee sebentar

"Kau benar! Kalau aku segera pulang, aku dan Chan mungkin belum menangkap ular berbisa itu! Karena kau sangat lamban! Aku tidak tau apa yang ada di fikiran mu Zee, sehingga kau membiarkan ular itu menodai mu dan kau biarkan dia hidup bergentayangan dimana-mana sampai akhirnya nong New tau yang sebenarnya! Dan karena kau bodoh, kau tidak tau jika nong New tau kau dan ular itu sudah melampaui batas!! Kau terlalu memikirkan ular yang mirip dengan Azel dan membiarkannya untuk tetap hidup saat dia sudah hampir merusak hubungan mu dan nong New! Kau terlihat seperti bukan Zee yang ku kenal... Dia bukan Azel, Zee seharusnya kau...."

"Aku tau Max, ini memang kesalahan ku dari awal... Aku terlalu beranggapan jika dia adalah Azel, aku belum bisa melupakannya...."

"Lalu kenapa kau membiarkan wanita itu?! Eh tunggu, bukankan kau tidak mencintai Azel? Kau hanya menganggapnya sebagai adikmu bukan? Dan ini sudah sangat lama Zee... Seharusnya kau bisa..... hah~ sudahlah aku berharap nong New masih mau memberikan maaf padamu dan memberikan kesempatan untuk tetap berada disampingnya! Dan jangan pernah melakukan hal bodoh lagi jika sudah di beri kesempatan! Aku tidak akan membiarkan mu hidup, jika kau mengulangi kesalahan yang sama!" Tidak ada perlawanan dan juga sanggahan atas apa yang Max katakan padanya, Zee hanya terdiam dan berpaling melihat suasana sepi jalan raya

Mobil hitam yang Max kendara melaju dengan kecepatan tinggi, diantara mereka sudah tidak ada percakapan apapun lagi setelah ucapan Max tadi.

Ruangan bawah tanah

Di dalam ruangan yang cukup gelap, ada beberapa pria yang berdiri tegap berpakaian serba hitam berjaga di sudut ruangan itu. Tapi, diantara mereka ada satu wanita yang tangannya tergantung lemas, wajahnya penuh dengan lebam, rambut indahnya kini terlihat sangat berantakan dan kusut, tubuh putih mulus yang sudah tak memakai sehelai benang lagi itu juga banyak luka lebam bahkan berdarah.

Jenni, wanita cantik yang tadi di bawa oleh Chan menuju rumah impiannya malah berakhir menganaskan seperti ini. Setibanya Jenni di rumah impiannya itu, ia langsung dibawa ke ruangan tanpa jendela dengan penerangan yang minim ini.

Flashback on

Di malam yang gelap ini tiga mobil mewah yang beriringan memasuki halaman rumah mewah yang terlihat sangat indah, karena lampu-lampu taman berpadu cantik dengan lampu dan nuansa warna dinding rumah itu.

Saat Jenni keluar dari mobil, bibirnya tersenyum senang bahkan k3dua matanya tak berkedip menatap betapa mewah nya rumah impian yang Zee berikan padanya
*Stop mba Jen, tolong jangan mimpi dulu🤧

"Chan apa ini rumah yang akan Zee berikan padaku?" Mereka yang ada disana hampir tertawa mendengar ucapan Jenni, terutama Max

"Em.. ini rumah nya, kau mau masuk sekarang Jenni?" Ia mengangguk cepat, saat para bodyguard yang menyeret Jenni tadi hendak memegang lengan kecil itu, Chan mengisyaratkan kepada mereka untuk tidak menyentuh Jenni terlebih dahulu

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang