CHAPTER 10

634 40 29
                                    

Zee meregangkan persendian tangan dan punggungnya, wajahnya nampak sangat kusut dan lelah. Beruntung semua pekerjaannya telah selesai sebelum tengah hari, jadi Zee bisa langsung kembali ke Thailand siang ini juga.

Tok.... Tok... Tok ..

"Masuk" setelah mendengar perintah dari Zee, pintu ruangannya terbuka

"Tuan, ini berkas-berkas dari perusahaan Tuan Kaze dan Tuan Steve, semua sudah saya selesaikan" Zee menyambut berkas-berkas itu dari tangan Chan, memeriksanya sekali lagi

"Bagus, pekerjaan ku juga sudah selesai... Hanya ada beberapa meeting dengan karyawan dan bertemu beberapa klien juga, tolong kau handle semuanya karena aku akan kembali ke Thailand siang ini juga, aku juga sudah suruh Max datang kesini... Dia yang akan memegang kendali atas perusahaan ini" ucapnya, Zee juga sudah bersiap dengan memakai jas nya dan menyambar ponsel dari meja

"Baik Tuan Zee, setelah selesai saya segera kembali juga ke Thailand... Dan, Tuan..." Zee menatap Chan sekilas

"Ada apa?" Tanya nya sembari merapikan jas dan kerah kemejanya

"Apa kita perlu merekrut sekretaris baru lagi Tuan...?" Tanya Chan dengan ragu-ragu

"Tidak perlu... Kau saja sudah cukup, lagian di sini sudah ada Max, jadi kau tidak akan terlalu repot seperti kemarin" akhirnya, ini yang Chan mau. Dengan begini semoga kejadian kemarin malam tidak terulang kembali, kasian Tuan Muda batinnya.

"Baik Tuan... Apa perlu saya pesan tiket nya sekarang?" Zee tersenyum dan menepuk pundak sahabat nya itu

"Aku sudah pesan Chan, terimakasih.... Aku duluan, ingat kau harus cepat kembali, kalau sampai telat dan membuat pekerjaan mu di Thailand terbengkalai, gajimu akan hilang selama 6 bulan dan untuk bonus mu, semua juga ikut hangus..." Bos sialan batinnya, enteng sekali dia berbicara sambil berjalan keluar, mentang-mentang bos.

"Ingat itu Chan... Aku pergi" senyum Zee seolah mengejek wajah Chan yang terlihat kesal padanya

"Zee!!! Bos sialan!" Teriakan Chan masih bisa didengar Zee yang sekarang menuju lift, ia tersenyum puas mendengar Chan berteriak kesal padanya

"Aku kembali sayang.... Aku sangat merindukanmu, dadaku sangat sesak menahannya.. maafkan aku baby" ucapnya, wajahnya terlihat sendu menatap foto Nunew yang menjadi wallpaper ponsel nya

Pintu lift kembali tertutup setelah Zee masuk kedalam, dan langsung membawanya ke lantai dasar.

Nunew side

Suara berisik terdengar dari arah dapur rumah mewah itu, jika dilihat-lihat beberapa bahan seperti sayuran, protein dan tepung memenuhi meja pantry. Tangan lentik putih itu dengan gesit mengiris dan memotong sayuran yang ada disana, sepertinya hari ini suasana hatinya sangat senang, karena bibir manis itu tidak melunturkan senyuman nya.

"Phi Nunew..." Suara panggilan itu mengganggu kegiatannya

"Jia... Kau mengagetkanku" gadis cantik itu tersenyum menghampirinya

"Wah... Phi Nunew masak banyak sekali, apa cake nya boleh ku cicipi phi?" Melihat tangan Jia yang hampir cake cantik itu, Nunew langsung menahan tangannya

"Stop, singkirkan tangan mu ini punya phi Zee... Punya mu ada di meja makan, sana" atensinya langsung mengarah ke meja makan dan melihat cupcake tersusun rapi di piring, Jia tersenyum dan berlari menuju meja makan itu

"Phi Nunew memang terbaik, terimakasih karena sudah memikirkan ku dan membuatkan aku cake favorit ku phi..." Telinga Nunew hampir tidak bisa menangkap apa yang dikatakan Jia, karena gadis itu berbicara dengan mulut yang penuh dengan cake

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang