CHAPTER 16

648 42 44
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Nunew dan Zee liburan di villa, siang sudah berganti sore. Dan tadi siang Zee berjanji mengajak Nunew untuk berjalan-jalan di pinggir pantai. Sepasang kekasih itu berjalan dan bergandengan tangan menikmati semilir angin laut, banyak burung camar yang berterbangan dan berlomba berburu ikan.

"Hah~ ternyata pantai ini tidak pernah berubah ya phi, masih tetap sejuk dan indah" ia perlahan melepas genggaman Zee dan merentangkan kedua tangannya menghadap laut, kedua matanya terpejam saat menghirup aroma khas laut yang menenangkan, Zee tersenyum dan memeluk Nunew dari belakang

"Cinta kita juga tidak berubah sayang... Selalu sama seperti 8 tahun yang lalu, eum... Salah, sekarang aku makin mencintaimu baby" bibirnya mengecup leher putih Nunew yang terdapat bekas cupang nya, ada yang sudah memudar ada juga warnanya yang masih terang. Nunew menyampingkan wajahnya sehingga hidung Zee menyentuh pipinya, kedua tangannya memegang tangan Zee yang melingkar di pinggangnya

"Aku juga sangat mencintaimu phi... Sangat-sangat mencintaimu, terimakasih karena sudah bersama ku dan mencintaiku sebanyak ini phi... Aku sangat bahagia bersamamu" kedua tangan Zee mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Nunew, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Nunew yang membuatnya sangat tenang dan nyaman

"Aku yang seharusnya berterima kasih pada mu sayang... Kau hadiah dari Tuhan yang sangat indah, paling indah dalam hidupku, aku ingin bersamamu selamanya baby, jika Tuan mengizinkan aku ingin bersamamu seribu tahun lamanya, jika perlu aku ingin kita kekal bersama" ucapan kekasihnya ini sangat ngelantur, Nunew terkekeh geli mendengar ucapan Zee

"Phi Zee, tidak ada manusia yang hidup kekal.. jangan mengada-ada" ah Nunew membuat wajah Zee masam, Nunew tidak mendukung permintaannya kepada Tuhan. Zee membalikkan tubuh Nunew tanpa melepas pelukannya

"Sayang, bisakah kau mendukung ku memohon permintaan kepada Tuhan?" Nunew mengalungkan tangannya di leher Zee, ia tersenyum melihat Zee yang cemberut

"Akupun ingin seperti yang kau ucapkan tadi phi... Tapi memang tidak ada manusia yang hidup kekal, tapi cinta kita berdua abadi phi.." tangannya menyentuh dada Zee, telunjuknya mengukir namanya dan nama Zee tepat di tempat jantungnya berdetak

"Walaupun jantung kita sudah berhenti memompa oksigen dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh lagi dan nafas kita berhenti berhembus, tapi cinta kita akan tetap kekal dan abadi phi..." Setelahnya Nunew mengecup dada Zee, yang tadi ia tuliskan nama mereka berdua disana, Zee tersenyum

"Biar aku juga menulisnya di dadaku sayang" ucapnya, Nunew mempersilahkan dan Zee mengukir nama mereka di dada Nunew lalu mengecup nya, persis seperti yang Nunew lakukan tadi

"Sudah..." Nunew tersenyum dan mengangguk

"Ini tidak akan terhapus sayang, jika nanti kita bertemu lagi di kehidupan kedua, kita akan kembali bersama dan mengingat hari ini" ia setuju dengan ucapan Zee, Nunew juga menginginkan hal yang sama

"Kita pasti bertemu phi, biar bagaimanapun dunia berganti kita akan tetap bertemu kembali... Tapi sekarang, phi Zee harus mengejar ku" Zee terkejut dan tertawa pelan saat Nunew lepas dari pelukannya lalu berlari

"Aku akan menangkap mu sayang... Kau tidak akan ku lepaskan" dengan cepat ia berlari menyusul Nunew yang sudah cukup jauh darinya

Sepasang kekasih itu menikmati satu hari tersisa, Zee tidak akan pernah menyangka jika hari ini adalah hari terakhir ia bersama Nunew, karena setelah hari ini Nunew akan kembali ke rumah sakit untuk berjuang antara hidup dan mati. Jika saat ini Nunew berlari di pinggir pantai, Zee bisa dengan mudah mendapatkannya kembali, tetapi belum tentu Zee akan mendapatkan Nunew lagi disaat Nunew kembali ke rumah sakit nanti.

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang