CHAPTER 15

608 36 23
                                    

Sisa hari yang Nunew gunakan bersama Zee, ia manfaatkan dengan sangat baik. Nunew menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang dan tertawa bersama kekasihnya. Mereka sangat menikmati liburan kali ini, Zee bahkan hampir tidak pernah memeriksa ponselnya dan terkadang mengabaikan panggilan dari Chan, jika Nunew bertanya ia hanya akan menjawab "biarkan saja sayang, Chan pasti bisa menghandle semuanya, aku ingin benar-benar menikmati waktu liburan ini bersama mu, tanpa gangguan apapun" dan Nunew hanya tersenyum, memang itu yang dia inginkan.

Chan sendiri, pria tampan itu sangat sibuk sejak ia kembali dari Beijing sampai hari ini. Zee tidak membiarkan dirinya beristirahat terlebih dahulu dan malah meninggalkannya liburan dan ia harus menghandle perusahaan raksasa itu sendirian, mulai dari meeting perusahaan, meeting dengan klien luar negeri bahkan menangani berkas-berkas penting juga, Chan terkadang heran kenapa Zee bisa melakukan semua ini dan itu setiap hari.

"Hah~ Zee sialan... Kau membelikan ku mobil, meminjamkan ku singgasana mu, tapi kau juga memberiku beban sebanyak ini!" Tumpukan berkas di kiri dan kanan tangannya menutupi sebagian tubuhnya, Chan bersandar kesal di kursi milik Zee dan menghela nafasnya

"Bagaimana bisa dia menyelesaikan pekerjaannya selama ini? Berkas sebanyak ini tidak pernah menumpuk di mejanya. Jika aku terus menjadi CEO, bisa mati muda aku... Haha hah~ dia memang berbakat menjadi Bos..." Disela-sela fikirannya tentang Zee, tatapannya beralih ke ponsel yang bergetar, Chan mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan telfon

"Em, ada apa? Apa kau rindu padaku?" Nada bicaranya terdengar sangat malas, bahkan ekspresi nya seolah tidak berminat mengangkat telfon itu tadi

"Hah! Kau fikir aku tidak ada kerjaan sehingga aku harus merindukan mu! Kepedean! Aku hanya ingin memastikan bahwa berkas yang ku kirim apa sudah sampai disana?! Karena itu berkas yang sangat penting, berkas akuisisi perusahaan Zhang dan juga seluruh aset keluarganya... Apa sudah kau terima?"

"Ku fikir kau merindukanku... Semua berkas sudah sampai kemarin dan sudah ku periksa, semuanya lengkap... Tapi belum bisa kuberikan kepada Zee, karena ia masih belum kembali dari liburan, mungkin besok ia kembali"

"Bagaimana hubungannya dengan Nunew? Apa Nunew belum mengetahui nya? Apa wanita itu masih datang menemui Zee?" Pertanyaan Max membuat Chan menghela nafas

"Kurasa Tuan Muda belum mengetahuinya dan apa kau tau...? Kemarin lusa wanita ular itu menerobos masuk ke perusahaan dan mencari keberadaan Zee, beruntung mereka sudah berangkat liburan, kalau tidak sudah pasti akan terjadi keributan yang lebih besar dari kemarin, terutama jika Tuan Muda mengetahuinya... Hah~ sebaiknya kita apakan wanita itu sebelum mengatakan tentang malam itu kepada Tuan Muda?" Wajahnya terlihat khawatir dan entah bagaimana Chan sangat protektif juga terhadap Nunew, mungkin karena ia juga sudah mengenal Nunew sejak Zee mulai mendekati nya.

"Kau benar Chan, kita harus berjaga-jaga supaya wanita itu tidak mendekati Nunew, akan sangat disayangkan jika hubungan mereka hancur karena wanita itu... Lagipula aku tidak suka melihat Nunew bersedih, kedua orangtuanya pasti akan menyalahkan ku juga jika tau penyebab Nunew menangis"

"Em... Aku akan kirim beberapa orang untuk mengawasi wanita itu, aku akan langsung menyeret wanita itu pergi dan membunuhnya jika dia berani melangkah dan mendekati atau melewati 10 meter dari jarak Tuan Muda..." Terdengar kekehan pelan dari seberang ponsel nya, tapi Chan tak peduli, fikirannya masih melayang memikirkan bagaimana jika Nunew mengetahui tentang malam itu

"Sebaiknya memang begitu Chan... Wanita itu tidak akan berhenti menganggu Zee sampai ia mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku heran kenapa Zee tidak membunuhnya waktu itu, apa karena wanita itu mirip dia?" Ekspresi tegang di wajah Chan sangat ketara, siapa dia?

{END}JUST ONE DAY (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang