JAP 11

14.2K 894 17
                                    

Cassie mengusap air mata yang terus mengalir membasahi pipinya dengan kasar. Kakinya terus melangkah cepat menyusuri setiap tempat-tempat yang berada di dalam mall tanpa terkecuali.

Rasa lelah akibat terus mencari Zassia yang entah dimana tidak ia perdulikan sama sekali karena di dalam pikirannya saat ini hanya ada Zassia. Sungguh, hari ini ia merasa bodoh dalam menjaganya.

"Zassia...!" Cassie terus memanggil nama Zassia, berharap anak itu akan segera menunjukkan batang hidungnya. Namun, semua itu percuma Cassie lakukan karena nyatanya Zassia tetap tidak terlihat.

Dengan isi pikiran yang kacau, Cassie pun menyenderkan tubuhnya ke dinding dan menumpahkan semua tangis yang sedari ia tahan. Masa bodoh dengan pengunjung lain yang melihatnya aneh.

Dari kejauhan, Zares tampak berjalan dengan cool sambil menenteng dua kantong plastik besar berwarna putih yang berisi berbagai macam sayuran dan beberapa daging serta seafood.

Dari kejauhan, Zares tampak berjalan dengan cool sambil menenteng dua kantong plastik besar berwarna putih yang berisi berbagai macam sayuran dan beberapa daging serta seafood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya, Zares belum sadar jika wanita yang sedang menangis di depannya itu adalah Cassie. Ia berpikir mungkin baju wanita itu kebetulan sama dengan baju yang sedang Cassie kenakan saat itu.

Namun, saat wanita itu menyugarkan rambut blondenya ke belakang, barulah Zares sadar jika wanita itu adalah Cassie. Dengan cepat, Zares pun berlari mendekati Cassie yang terlihat kacau.

"Sayang, ada apa?" tanya Zares dengan khawatir. Ia lalu meletakkan dua kantong plastik yang ada di tangannya ke lantai, dan memeluk tubuh Cassie dengan erat untuk memberikan ketenangan.

Beberapa detik berlalu, Zares mulai merasa ada yang tidak beres dengan Cassie. Ia melihat sekitar untuk mencari keberadaan Zassia namun nihil, ia tidak menemukan keberadaan Zassia di sana.

Dengan pelan, Zares pun melepaskan pelukan itu, dan memegang kedua pipi Cassie lembut. Ia menatap dalam kedua mata Cassie yang terlihat sedang cemas, khawatir, dan panik entah karena apa.

"Sayang, bisa kamu jelasin sama aku?" tanya Zares dengan lembut dan penuh perhatian. Cassie pun menundukkan kepalanya dan tidak berani membalas tatapan mata tajam milik Zares.

"Zassia...Zassia ilang, Res."

"Apaa?!"

***

Viora mengelus pucuk rambut hitam milik Zassia dengan lembut. Senyuman tipis ia tunjukkan saat melihat wajah menggemaskan Zassia, wajah yang entah mengapa terasa familiar baginya.

 Senyuman tipis ia tunjukkan saat melihat wajah menggemaskan Zassia, wajah yang entah mengapa terasa familiar baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu terdengar, Viora dengan cepat mengubah wajahnya menjadi datar. Tak lama dari itu, seorang pria muda masuk bersama seorang wanita yang seperti adalah dokter.

"Viora..." Tanpa mendengar penjelasan pria muda itu, Viora sudah tau maksud dari pria itu. Dengan cepat, ia sedikit menggeser tubuhnya ke samping agar wanita itu bisa memeriksa kondisi Zassia.

Beberapa saat berlalu, wanita itu pun selesai memeriksa kondisi Zassia. Ia terlihat menghela napas pelan, dan menatap Viora. "Kondisinya baik-baik aja, tapi...dia kayaknya kelaperan, deh."

Hampir saja Viora akan tertawa kencang mendengar hal itu dari teman lamanya yang kini menjadi seorang dokter muda di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta, namanya Aveana Megantara.

"Apaa? Jadi, bocil ini pingsan gara-gara kelaperan? Yang bener aja!" kata pria muda yang berdiri di sebelah Aveana dengan julid, ia adalah teman lama Viora juga, namanya Maven Kendrick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaa? Jadi, bocil ini pingsan gara-gara kelaperan? Yang bener aja!" kata pria muda yang berdiri di sebelah Aveana dengan julid, ia adalah teman lama Viora juga, namanya Maven Kendrick.

"Apaa? Jadi, bocil ini pingsan gara-gara kelaperan? Yang bener aja!" kata pria muda yang berdiri di sebelah Aveana dengan julid, ia adalah teman lama Viora juga, namanya Maven Kendrick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, gimana? Orang gue meriksa dia nggak ada masalah apa-apa. Cuma, ya, itu...dia kayaknya belum makan dari abad kemarin makanya bisa pingsan," ujar Aveana dengan sedikit humor.

Maven yang mendengar ujaran Aveana pun berdecak sinis, ia lalu mengambil boneka kecil yang ada di atas nakas, dan melemparkan boneka itu tepat ke wajah Zassia yang masih senantiasa terlelap.

Maven yang mendengar ujaran Aveana pun berdecak sinis, ia lalu mengambil boneka kecil yang ada di atas nakas, dan melemparkan boneka itu tepat ke wajah Zassia yang masih senantiasa terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Boneka Yang Dilempar Maven )

Viora yang melihat kelakuan Maven pun sontak mencubit perut pria itu dengan cukup kencang hingga membuat Maven meringis kesakitan karena cubitan Viora yang rasanya tidak pernah main-main.

"Haha! Mampus lo! Kena cubitan maut dari Viora 'kan? Makanya nggak usah usil jadi orang!" ucap Avena sambil menoyor kepala Maven dengan pelan, membuat Maven sontak mendengus kesal.

"Untung aja temen lo! Kalo bukan udah gue-"

"Dih, gue temenan sama lo juga bukan karena gue mau, keles! Gue itu temenan sama lo karena gue kasihan sama lo!

Jleb!

"Va...jangan jujur-jujur kenapa, sih? Gue 'kan jadi kitheart," ujar Maven dengan dramatis, membuat Aveana dan Viora sontak bergidik geli, dan segera pergi meninggalkan Maven sendirian di sana.

"Dasar cowok gila..."

Jleb!

"Aveanaaa...!"

***

Lah, kok malah asik tim antagonisnya, sih? Dari pada protagonisnya?
- From Author -

➢ Why notif 99+?

Jadi Anak ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang