JAP 14

10.2K 713 6
                                    

Flava dan Viora pun masuk ke dalam apartemen milik Viora. Namun, saat sampai di meja makan, Flava tampak heran saat melihat ada dua makanan yang tersaji di atas meja ruang makan.

Mungkin, Flava tidak akan heran jika kedua makanan itu tampilannya sama. Tapi, karena salah satu dari makan itu memiliki tampilan yang unik, Flava pun jadi berpikir banyan tentang Viora.

"Ra, lo...punya anak?"

Pufftt!

Viora yang pada saat itu baru saja ingin minum air putih pun sontak menyembur saat mendengar pertanyaan dari Flava. Mata Viora tampak melotot horor kearah Flava yang terlihat santai saat bertanya.

"Jangan gila lo, anjir! Gue aja belum nikah!" bantah Viora dengan menatap tajam Flava. Namun, Viora kembali terdiam saat Flava menunjuk makanan yang tadi ia buat khusus untuk Zassia.

 Namun, Viora kembali terdiam saat Flava menunjuk makanan yang tadi ia buat khusus untuk Zassia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus ini...masa iya buat lo?" ujar Flava yang membuat Viora sontak meringis pelan karena ia lupa jika di apartemennya tidak hanya ada dia sendiri, melainkan ada Zassia yang sengaja ia bawa kesana.

"Itu...itu bukan buat gue-"

"Berarti buat anak lo 'kan?" potong Flava dengan cepat. Ia semakin menatap Viora penuh tanya, membuat Viora bingung ingin menjelaskan bagaimana dengan Flava yang memang tidak tau apa-apa.

"Fla, jangan salah paham. Gue-"

"Mama kok nggak bangunin Zassia, sih!"

Jleb!

"Mampus gue...!" batin Viora saat suara Zassia tiba-tiba terdengar. Ingin rasanya Viora melempar Zassia ke palung mariana sekarang juga, namun Viora tidak mau jika harus masuk ke dalam penjara.

"Sekarang, lo mau bantah apa sama gue, Ra?" tanya Flava dengan sedikit sinis. Jujur, ia tidak benci jika Viora sudah memiliki anak, ia hanya sedikit kecewa karena Viora tidak memberitahu dirinya.

"Flaa...gue-"

"Maa..." Zassia menarik ujung baju milik Viora, membuat Viora mendesah kesal karena Zassia memotong penjelasan yang ingin ia sampaikan kepada Flava agar Flava tidak salah paham dengannya.

"Kamu diem, deh! Saya itu bukan Mama kamu!" sentak Viora sambil mendorong tubuh Zassia menjauh. Namun, Flava dengan sigap menahan tubuh Zassia agar anak itu tidak terjatuh ke lantai.

"Ra! Lo gila, ya! Jangan main kasar sama anak kecil! Dia anak lo, Ra!" seru Flava tak suka saat Viora memperlakukan anak sekecil Zassia dengan kasar, meski ia tidak tau bagaimana hubungan mereka.

"Tapi dia bukan-"

"Hiks...Tante...Zassia takutt. Mama selalu aja malah-malah sama Zassia. Mama benci sama Zassia," tangis Zassia sambil memeluk Flava, seolah-olah ia sedang mengadu tentang Viora kepada Flava.

Flava yang melihat Zassia menangis pun merasa kasihan. Ia lalu memeluk Zassia, namun tetap menatap Viora tajam karena ia tidak menyangka bahwa Viora akan menjadi Ibu yang sangat buruk.

"Udah, jangan nangis. Ada Tante disini, kamu jangan takut," ucap Flava dengan lembut agar Zassia merasa nyaman dan aman dengannya meski ini adalah hari pertama dirinya bertemu dengan Zassia.

"Mampus kamu, Tante kulkas...," ucap Zassia tanpa suara. Ia bahkan meledek Viora yang menatap Zassia tajam karena Zassia mengaku sebagai anaknya di depan Flava, padahal dia bukan Ibunya.

"Awas aja lo nanti! Dasar anak monyet!" batin Viora dengan kesal. Namun, Zassia tidak memperdulikanya dan masih terus mengarang cerita kepada Flava seolah hanya dia pihak yang tersakiti disini.

***

Hayohh..masih nungguin update?
Baiklah², kalian bener-bener the best 'lah pokoknya buat aku, hehe...

Sesuai permintaan dari Kakak kemarin, aku bakal crazy up...dan ini yang ke-1.

Jangan lupa klik bintangnya ya...
Biar likenya nggak jauh banget sama chapter² sebelumnya...

Terimakasih all💕

Jadi Anak ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang