JAP 17

8.4K 645 19
                                    

"Lo ngapain, sih? Bawa anak tu cowok ke sini?" tanya Flava dengan sedikit kesal saat tau jika Zassia adalah anak dari Zares dan Cassandra yang merupakan rivalnya saat sekolah menengah atas.

"Lo pikir gue tau dia anaknya Zares? Nggak 'lah, bego! Gue nolongin dia juga karna gue punya dendam pribadi sama dia!" jelas Viora yang membuat Zassia sontak menatap mereka berdua datar.

"Aku juga nggak mau kali jadi anak meleka beldua!" ujar Zassia tiba-tiba, wajahnya terlihat malas saat Flava dan Viora terus saja berdebat tentangnya yang merupakan anak dari rival mereka.

Padahal, jika mereka tau, Zassia juga nggak mau jadi anak tokoh yang paling ia benci. Andai bisa milih, Zassia lebih milih jadi figuran tanpa peran dari pada harus menjadi anak dari mereka berdua.

"Tu-tunggu...kamu beneran anak Zares dan Cassie 'kan? Kok...sifat kamu beda banget, sih, sama mereka?" tanya Flava heran saat menyadari jika sifat Zassia sangat berbeda jauh dengan sifat rivalnya.

"Ya nggak tau, kok tanya aku. Tanya aja sama Tuhan kenapa sifat aku bisa beda sama meleka," jawab Zassia dengan ketus, ia terlihat tidak peduli dengan topik yang Flava tanyakan sejak tadi.

Flava yang mendengar jawaban Zassia pun melongo, lalu melirik kearah Viora yang juga terlihat bimbang jika Zassia adalah anaka dari Zares dan Cassandra.

"Woi, lo nggak ngasih yang aneh-aneh sama bocah ini 'kan? Kok...dia aneh, sih? Beda banget sama keponakan lo yang cowok it-"

Brak!

"Aunty! Lenzo pulang!" teriak seorang anak laki-laki yang baru saja masuk ke dalam apartemen Viora dengan baju berantakan, dan sepatu yang penuh dengan lumpur pekat.

Flava, Viora, dan Zassia yang mendengar suara teriakan anak laki-laki itu pun dengan kompak menolehkan kepala mereka kearah pintu, dan terkejut melihat penampilan anak laki-laki itu.

"Astaga! Manusia hutan dali mana ini? Kenapa bisa nyasal ke sini?" tanya Zassia entah pada siapa, ia terlalu syok saat melihat penampilan anak laki-laki itu yang jauh dari kata rapih dan bersih.

"Lenzooo! Kamu...habis berkubang dimana kamu, hah!" seru Viora saat melihat penampilan anak laki-laki itu yang merupakan keponakannya. Anak laki-laki itu bernama Lenzo Vilandra.

Tidak berbeda jauh dari Viora dan Zassia, Flava juga sama syoknya seperti mereka. Hanya saja, Flava syok sampai tidak bisa mengatakan apa-apa selain melihat Lenzo dengan mulut terbuka.

"Hehe...maaf, Aunty. Tadi Lenzo nggak sengaja kepleset ke got," jelas Lenzo dengan cengengesan. Jujur, ia bingung ingin mengatakan apa karena ia takut Viora akan memarahinya seperti dulu.

Zassia yang mendengar penjelasan dari Lenzo pun sedikit mengernyit, ia tidak paham dengan apa yang Lenzo katakan karena ia sendiri pun masih dalam masalah sehingga otaknya sedikit lemot.

"Ra, kayaknya bocil-bocil lo nggak ada yang bener, deh," ujar Flava yang langsung dibalas tatapan tajam oleh Zassia dan Lenzo yang merasa tersindir dengan ujaran Flava kepada Viora.

"Maksud Tante apa ngomong kaya gitu? Tante pikil/pikir Tante udah benel/bener?" seru Zassia dan Lenzo serempak, membuat Flava langsung kicep karena diserbu oleh dua bocil.

"Ya...setidaknya saya nggak parah banget kaya kalian," ujar Flava dengan sedikit gugup karena takut di rujak oleh dua bocil-bocil aneh milik Viora.

"Yakin nggak separah kita? Kemarin yang nangis-nangis karena nyariin Aunty Viora siapa, ya? Kok alay banget, kalah sama anak kecil! Aku aja nggak nangis!"

Jleb!

"Habis itu yang pura-pura mau nikah sama cowok biar Aunty Viora mau pulang ke sini lagi siapa, ya?" tanya Lenzo sambil melirik kearah Flava yang wajahnya sudah memerah bak tomat matang.

"Itu...itu bukan saya!" bantah Flava dengan gugup. Wajahnya yang awalnya sudah merah, kini bertambah merah karena tertohok dengan ucapan Lenzo.

"Emangnya aku bilang itu Tante? Perasaan enggak, deh. Tante 'kan nggak pernah disukain sama cowok, makanya sampe sekarang Tante masih jomblo!"

Jleb!

"Oke, Vi...gue nyerah sama mereka. Gue mau balik duluan, bye!"

***

Confused...

Jadi Anak ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang