JAP 19

7.1K 475 17
                                    

"Lo...!" Zassia menatap Lenzo dengan terkejut saat ucapan Lenzo sama persis seperti perkataan pria misterius yang pernah menemuinya di alam bawah sadar bersama dengan Zassia asli.

"Kenapa? Kaget, ya? Nggak usah kaget kali, saya bukan hantu, kok. Cuma arwah aja," jelas Lenzo dengan terkekek kecil, membuat Zassia yang mendengar itu menjatuhkan rahangnya tak percaya.

 Cuma arwah aja," jelas Lenzo dengan terkekek kecil, membuat Zassia yang mendengar itu menjatuhkan rahangnya tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria yang kemarin bersifat sok cool dan misterius. Kini berubah menjadi sosok anak laki-laki yang tengil dan sedikit menyebalkan. Sebelas-duabelas 'lah dengan sifat asli dari jiwa baru Zassia.

Tapi tetap saja, Zassia atau Joana masih merasa aneh dengan sifat pria itu yang kini berubah menjadi sok asik. Padahal, pria itu menjadi seperti sekarang juga karena kebodohan Zassia yang hakiki.

"Ck, nggak usah gitu juga kali liatin saya. Kamu pikir saya mau jadi anak kecil kaya gini? Enggak," ujar Lenzo sambil mendudukkan tubuhnya ke sofa singel yang berada di dalam ruangan itu.

"Lahh...kalo lo nggak mau jadi anak kecil, ngapain lo masuk ke tubuh Lenzo, kocak? Aneh lo, sumpah!" balas Zassia dengan sedikit kesal karena pemikiran tak masuk akal dari pria misterius itu.

Jika pria itu tidak mau menjadi anak kecil, untuk apa juga ia masuk ke raga Lenzo yang 2 tahun lebih tua dari Zassia. Masa iya hanya karena kangen dengan Zassia ia rela masuk ke raga anak kecil.

"Heh, bocah kencur! Andai kamu lebih pinter dikit aja! Saya nggak mungkin rela kena kredit demi bisa bantuin kamu!" ucap Lenzo sambil menatap Zassia yang berdiri di depannya dengan sengit.

"Maksud lo? Lo jadi anak kecil gini kalna gue, gitu? Pelasaan gue biasa-biasa aja tuh disini, lo aja yang tellalu-"

"Bodoh!"

Jleb!

"Apa kamu belum sadar juga kalo semua yang kamu alamin disini jauh berbeda dari novel aslinya?" tanya Lenzo yang membuat Zassia sontak terdiam karena ia sendiri bingung ingin berkata apa.

"Dari awal, saya sudah memperingatkan kamu untuk tidak berpatokan pada alur novel yang kamu baca, Joana!" lanjut Lenzo dengan sedikit membentak agar Zassia cepat sadar dengan semuanya.

"Apa kamu tau siapa orang yang ada di foto itu?" tanya Lenzo sambil menunjuk kearah figura yang ada di tangan Zassia. Zassia pun menggeleng pelan karena ia juga tidak tau siapa orang tersebut.

"Dia adik dari Viora."

Deg!

"Namanya Athala Vero Vilandra. Dia udah meninggal 5 tahun lalu karena di bunuh sama-"

Tak~ Tak~ Tak~

Lenzo menggantung ucapannya di udara saat suara langkah kaki pelan tiba-tiba terdengar mendekat. Ia dengan cepat menarik lengan Zassia untuk segera bersembunyi di bawah kolong meja.

Tak lama setelah mereka bersembunyi, sepasang kaki ramping muncul dari balik pintu ruangan. Zassia yang yakin jika itu adalah kaki Viora pun hanya bisa menahan napas dengan hati berdebar.

 Zassia yang yakin jika itu adalah kaki Viora pun hanya bisa menahan napas dengan hati berdebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini adalah hari ulang tahunmu, dan hari yang sial bagiku. Malam ini, aku akan melampiaskannya lagi. Maaf karna aku belum bisa menjadi Kakak yang baik untukmu," ucap Viora dengan pelan.

Setelah mengatakan itu, Viora pun pergi dari sana, membuat Zassia langsung menghela napas lega. Namun, berbeda dengan Zassia, Lenzo justru terlihat sangat cemas dan panik karena hal itu.

"Gawat, dia pasti akan berulah lagi..."

***

Perasaan baru kemarin aku update.
Kok pas diliat lagi udah 4 hari yang lalu.

Kok pas diliat lagi udah 4 hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERSAMBUNGNext Chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERSAMBUNG
Next Chapter

Jadi Anak ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang