JAP 15

11.6K 754 18
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Cassie, ini Mama, Nak. Bukan pintunya, ya, sayang?" bujuk seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meski usianya sudah tidak lagi muda. Ia adalah Ibu dari Cassie, Berlian Abellona.

Tidak ada jawaban, Cassie masih saja tidak mau membukakan pintu kamarnya untuk orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada jawaban, Cassie masih saja tidak mau membukakan pintu kamarnya untuk orang lain. Sedari kemarin, Cassie terus mengurung diri di kamar sehingga Zares merasa cemas dan khawatir.

Karena Zares tidak berhasil membujuk Cassie, Zares pun menghubungi orang tua Cassie dan menceritakan semua yang sedang terjadi. Zares harap Cassie dapat terbujuk dengan orang tuanya.

"Gimana, Ma?" tanya seorang pria paruh baya yang baru saja datang. Pria itu terlihat khawatir dengan keadaan Cassie yang masih saja berdiam diri di kamar tanpa menjawab bujukan mereka semua.

Pria itu adalah Ayah dari Cassie yang bernama Aaron Lyon Abellona, seorang pengusaha sukses yang sangat sayang dan perhatian dengan keluarganya meski disibukkan berbagai dokumen.

Pria itu adalah Ayah dari Cassie yang bernama Aaron Lyon Abellona, seorang pengusaha sukses yang sangat sayang dan perhatian dengan keluarganya meski disibukkan berbagai dokumen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belum bisa dibujuk, Mas. Sepertinya, Cassie benar-benar marah dengan dirinya sendiri," kata Berlian dengan sedih karena sejak dulu, jika Cassie marah, ia pasti akan mengurung dirinya.

Dan Berlian sangat khawatir jika Cassie sudah mengurung diri seperti ini karena
Cassie bisa mengurung diri selama dua sampai empat hari tanpa makan dan minuman, tidak hanya dua atau tiga jam.

"Yasudah, kita bujuk lagi nanti. Aku juga sudah mengerahkan banyak bodyguard untuk mencari keberadaan Zassia," tutur Aaron dengan penuh perhatian meski ia sendiri merasa khawatir dengan Cassie.

"Baiklah..."

***

"Jadi, anak ini bukan anak lo?" tanya Flava sambil menunjuk kearah Zassia yang sedang asik ngemil coklat milik Viora yang ia temukan di dalam kulkas, masa bodoh jika Viora akan marah.

"Ya, bukan 'lah! Gila aja gue punya anak! Gue aja belum married!" jawab Viora dengan sedikit ngegas karena sedari tadi, Flava terus saja mengomelinya karena bersikap dingin dengan Zassia.

"Terus, kalo dia bukan anak lo. Dia anak siapa?" Viora mengedikkan bahunya acuh, jujur saja ia juga tidak tau siapa orang tua Zassia, maka dari itu ia berani membawa Zassia untuk ke apartemennya.

"Astaga, Ra. Lo bodoh banget, sih," ujar Flava yang membuat Zassia tertawa kecil. Viora yang mendengar tawa dari Zassia pun sontak mendengus karena ia tau bahwa Zassia sedang mengejeknya.

"Nggak usah ketawa kamu! Dipikir lucu apa! Dasar anak monkey!" seru Viora dengan sinis. Namun, Zassia tidak marah, melainkan semakin tertawa karena banyak hal random di otaknya.

"Hahaha! Nggak lucu, sih, sebenelnya. Cuma pengen ketawa aja kalena dengel kembalan dugong lagi ngomong," ucap Zassia yang langsung ditatap tajam oleh Viora, orang yang dia panggil dugong.

"Ka-kamu...sialan!"

Bugh!

Zassia pun sontak terdiam, saat wajahnya terkena pukulan bantal sofa dari Viora. Tanpa banyak bicara, Zassia membalas pukulan Viora itu dengan kasar dan brutal, membuat Viora sedikit kewalahan.

"Arghhh! Jangan kenceng-kenceng, woi! Sakit!" teriak Viora yang sengaja Zassia abaikkan. Mereka berdua pun terus saling memukul dengan bantal sofa, membuat Flava yang melihatnya menghela napas.

"Alghhh! Lepasin telinga akuuu!" teriak Zassia saat Viora dengan sengaja menarik telinga kanan Zassia dengan kencang saat Viora merasa tersudutkan dan kalah dengan tenaga milik Zassia.

"Arghhh! Lepasin dulu rambut sayaa bocahh!" balas Viora tak kalah kencang saat Zassia menarik kencang rambut yang ia rawat dengan susah payah.

"Nggak mau! Halus dilepasin baleng dalam hitungan satu...dua...tig-"

Srak!

"Alghhhh, Mama sakittt!" Bukannya saling melepaskan tarikan, mereka justru semakin mengencangkan tarikan hingga mereka sama-sama kesakitan.

"Huaaa, Mommy! Rambut Vioraa!"

***

Crazy up ke-2.
Jangan lupa likenya, ya? Biar nggak terlalu anjlok sama like sebelumnya.

Makasih All💕

Maaf aja kalo monoton hehe...

Hati², jangan lompat episode, ya...
Cek episode 14 yang updatenya bareng sama chapter 15...

Jadi Anak ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang