BAB 2

224 111 17
                                    

           PULANG TERLAMBAT

"Re, Ki, gua balik duluan ya, udah malem nanti mami papi gua nyariin"

Renaya dan Kiana langsung menoleh ke Anansya, mereka seketika langsung berhenti mengerjakan tugas mereka. Kedua sahabatnya itu langsung mendekati Anansya dan membuat muka lesu dan kasihan. Anansya bingung kenapa kedua curut ini bertingkah seperti anak anak, padahal dia hanya izin pamit pulang saja, karna sudah malem.

"Heh kenapa lo berdua anjir, kek kecebong muka lo berdua kayak gitu." ucap Anansya yang geli terhadap reaksi muka kedua curut ini.

"Jangan pulang dulu plis, tugas nya belum selesai anansya." Bujuk Kiana pada Anansya dan membuat wajah yang imut sambil menggenggam tangan Anansya.

"Udah malem anjir, gila lo, nanti mami papi gua marah, dari pagi sampai sekarang gua gak balik kerumah." jelas Anansya

"Yahhh, iya juga, kasihan nanti lo kenak marah, nanti nangis lagi ngadu kekita." Sindir Renaya sambil tertawa pelan.

Anansya kesal, tadi kedua curut ini memasang muka kasihan sekarang tertawa karna nyindir dirinya, kalau bisa dia makan, udah dia makan tu kedua curut itu sangking kesalnya.

"Udah ahk, ribet lo pada, gua balik dah." Kesal Anansya, dia langsung keluar dengan muka kesal dan emosi.

"Hati hati sayang, jangan ngebut lo." ucap Renaya dengan nada keras.

Tetapi Anansya tidak mendengarkan perkataan Renaya.

Kiana dan Renaya pun kembali mengerjakan tugas kelompok bermereka, bukannya selesai tetapi tugas itu hanya dihamburin mereka berdua. Kedua curut ini keasikan bermain hp masing masing sehingga pekerjaan tugas mereka tidak selesai.

Singkat cerita, Anansya didalam mobil sangat gelisah dan khawatir, dia pun mentancapkan gas mobilnya supaya sampe dirumah dengan cepat. Perempuan ini sudah sangat gelisha karna dia tau bahwa Arga, papinya pasti sudah menunggu kepulangannya.

Akhirnya Anansya sudah sampai didepan gerbang rumahnya, pak satpamnya sudah membukakan gerbang untuknya. Tetapi Anansya tidak memasukkan mobil nya, dia sejenak termenung, akankah dia dimarahin dengan papinya? Itu sudah pasti, papinya akan marah padanya.

"neng, kenapa gak dimasukin mobilnya?" Tanya pak satpam.

Anansya seketika terkejut setelah mendengarkan perkataan pak satpamnya. Tetapi Anansya tidak menjawab pertanyaan pak satpam itu, dia kembali terdiam, pertanyaan itu sering muncul dikepala Anansya yang membuat dia hanya terdiam.

"neng, kenapa diam?" Tanya kembali pak satpam sambil mengetuk kaca mobil Anansya.

"Ee, engga pak, assya gak kenapa kenapa." Jawab Anansya.

"Oh, bapak kirain kenapa kenapa neng." Balas pak satpam sambil menganggung anggungkan kepalanya.

"Pak, tolong masukin mobil ya pak." Suruh Anansya.

Anansya pun turun dari mobil, dan pak satpam memasukkan mobil Anansya kedalam.

Anansya pun masuk kerumahnya dengan keadaan takut, gelisha dan khawatir. Perasaan itu bercampur aduk sehingga membuat Anansya seperti orang lemah dan lesu.

Ternyata papi, mami dan kakaknya lagi duduk disofa yang letaknya diruang tamu rumahnya. Setelah mendengarkan suara pintu tertutup, papi mami dan kakaknya langsung menoleh kearahnya. Kelihatan dari wajah papinya Anansya menunjukkan bahwa dia sedang marah pada Anansya. Tetapi Anansya hanya bisa diam dan tertunduk didepan mereka.

"dari mana?" Tanya pelan Arga.

Anansya pun masih diam dan tertunduk, dia tidak menjawab pertanyaan papinya, karna kalau dia bakal jelasin pun papinya tidak akan percaya, dan pasti papinya juga akan marah.

AKU, KAMU, DAN SAHABATKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang