CEMBURU?
Anansya sampai tepat depan gerbang sekolahnya. Dia keluar dari mobil untuk bersiap pergi ke kelas. Sebelum ia melangkahkan kakinya. Dia menoleh kearah belakang. Entah apa yang membuat dirinya ingin menoleh kearah belakang. Tidak sengaja ia melihat Naren dan Kiana berangkat sekolah bareng. Senyum manis Anansya kini berubah menjadi muka datar. Dia menundukkan kepalanya.
Setelah Kiana dan Naren keluar dari mobil. Kiana melihat Anansya berdiri di depan parkiran mobilnya. Kiana tersenyum lebar. Kiana sudah tau. Pasti Anansya melihat dirinya sama Naren. Inilah yang dia inginkan sejak kemarin.
"Assyaaa," panggil Kiana sambil melambaikan tangannya keatas.
Naren pun menoleh kearah Kiana. Dia kaget. Ternyata Anansya melihat dirinya dan Kiana. Tetapi Anansya bukannya menyapa balik Kiana tapi malah pergi. Naren bingung melihat Anansya yang langsung pergi. Dia mengernitkan dahinya.
Kiana langsung menurunkan tangannya. Mukanya terlihat sangat kesal karena Anansya langsung pergi begitu saja. Tapi beberapa detik kemudian. Kiana tersenyum tipis. Dia sudah tau pasti Anansya cemburu melihat dirinya dan Naren.
"dia kira dia doang yang bisa bareng sama Naren, gua juga bisa kali, mampus lo sya." ucap kiana dalam hati sambil tersenyum tipis melihat langkah kaki Anansya.
Naren semakin bingung. Kenapa Kiana tersenyum seperti itu sambil melihat langkah kaki Anansya.
"lo kenapa?"
Kiana langsung menoleh kearah Naren. Dia membuat senyum manisnya didepan Naren.
"Nggak ren, gua gapapa kok," ucap Kiana.
"kenapa manggil Assya tadi?" tanya Naren dengan muka datarnya.
"Gapapa mau manggil aja," jawab Kiana.Entah kenapa dengan Kiana. Sifatnya akhir akhir ini membuat Naren bingung. Sifatnya sangat aneh. Disaat dia bersama Naren, Kiana selalu memanggil Anansya. Tapi untungnya Anansya tidak meladenin panggilan dari Kiana.
Dikelas Anansya dan Renaya sedang bermain handphone milik masing masing. Mereka saling berbagi vidio lucu lewat instagram. Ditengah-tengah keasikan mereka berdua. Kiana datang dan menyapa mereka.
"Hai bestie," sapa Kiana.
Anansya dan Renaya menoleh kearah Kiana. Mereka berdua langsung terdiam. Tetapi tidak lama pun Anansya tersenyum pada Kiana. Walapun Anansya cemburu melihat Kiana dan Naren berangkat bareng. Dia harus bersikap pura pura tidak tahu. Supaya Kiana tidak merasa bahwa dirinya cemburu akan hal itu.
"kok diam?" tanya Kiana.
"Eh, hai juga, Ki," sapa balik Anansya.
"hai, ki," sambung Renaya.Kiana heran, kenapa kedua sahabatnya sekarang terlihat aneh. Tapi Kiana langsung meletakkan tas dan duduk dibangkunya.
"Ki, tumben lo lama datang?" tanya Renaya.
"Gua tadi bareng Naren, jadi harus nunggu Naren siap dulu," jawab Kiana.Jawaban Kiana membuat Renaya sedikit kaget. Renaya meletakkan handphonenya dan menatap kearah Anansya. Muka Anansya terlihat sedih. Renaya sudah tahu bahwa Anansya juga mendengarkan jawaban dari Kiana.
Anansya mengangguk pelan pada Renaya. Ia memberi tahu kepada Renaya bahwa yang dikatanya Kiana itu benar. Karena Anansya emang melihat Kiana bersama Naren. Renaya tidak menyangka. Dia kembali melihat kearah Kiana yang sedang bermain handphone.
"Ki, lo seriusan?" tanya Renaya.
Kiana melihat kearah Renaya. Dia menghela napas sambil memegang lengan Renaya.
"Iya, Re. Kalau lo gak percaya tanya aja tuh siAssya. Dia lihat gua sama Naren kok." Kiana mengarahkan dagunya kearah Anansya. "Iya kan, sya." lanjut Kiana sambil tersenyum melihat Anansya.
Renaya kembali melihat Anansya. Dia melihat muka Anansya dengan penuh kepanikan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Anansya dan Kiana. Tetapi bagaimana lagi. Anansya harus menjawab dengan jujur.Karena Kiana sudah melihat keberadaan Anansya diparkiran tadi. Jika ia berbohong, Kiana akan tahu bahwa dirinya cemburu.
"I-iya, Re, g-gua lihat mereka berdua kok," jawab jujur Anansya dengan terbata-bata sambil mengangguk.
Istirahat tiba.
Kiana lebih dulu keluar kelas tanpa mengajak Anansya dan Renaya. Renaya pun melihat tingkah Kiana akhir-akhir ini heran. Kenapa dia tidak mengajak mereka berdua? Biasa juga kemana-mana selalu bertiga.
"Kenapa temen lo, sya, " dagu Renaya mengarah ke pintu kelas.
Anansya mengangkat kedua bahu dan tangannya. "Mana gua tau. heh, tapi kan itu temen lo juga kampret,"
Renaya tertawa sambil menggarut tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. "Iya juga ya," ucap Renaya.
Mereka berdua keluar kelas menuju kantin sekolah. Kedua perempuan ini saling bergandengan tangan layaknya seperti orang berpacaran. Emang selalu begitu. Karena bagi mereka, jika tidak bergandengan berarti tidak saling menyayangi satu sama lain. Aneh. Tapi harus begitu.
Renaya tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Dia seperti melihat seseorang yang dia kenal. Anansya sedikit kaget, kenapa Renaya tiba tiba saja berhenti.
"Sya! Sya! itu syaa.... " Renaya menepuk nepuk pundak Anansya.
Anansya menoleh kepada Kiana. "Apa, kenapa, Re?""Ituuuu... Syaaaa..."
"Kenapa, itu-itu mulu lo, apa, sih?!" kesal Anansya.Renaya emang kebiasan kalau ngomong suka menggantung tidak jelas.
"YaAllah, Sya! Ituuu lohh!" Renaya langsung mengarahkan kepala Anansya kemeja kantin. Ternyata ada Kiana dan Naren sedang duduk bersampingan sambil memakan makanan kantin.
Anansya melihat dengan jelas. Hati Anansya seketika berdetak kencang. Apalagi ini. Kenapa dirinya harus melihat seperti ini lagi.
Pandangannya ini mulu, selalu buat hati gua sakit. Gak tadi pagi, sekarang ada lagi.. Batin Anansya.
Muka Anansya terlihat Seperti orang cemburu. Jadi sebenarnya ini yang dilakukan Kiana? Dia tidak mengajak kedua sahabatnya kekantin bersama hanya karena dia ingin kekantin berdua dengan Naren?
Anansya melepas gandengan tangan Renaya. Dia berbalik badan dan pergi meninggalkan Renaya. Anansya tidak punya semangat lagi untuk kekantin. Pandangannya membuat perut Anansya yang laper menjadi kenyang, karena makanannya dikantin melihat orang yang dia cintai berduaan dengan sahabatnya.
GIMANA CERITANYAA? SERU TIDAKK? AKU HARAP SERU YAA. MAKASIH YANG UDAH VOTE SEMUA CERITA AKU.
Yang kepo dengan akun sosmed aku boleh cek dibawah ini yaa gaiss.
TIKTOK : @pelinkeceh
INSTAGRAM : @liliaazelanaini ya, kalau mau follow' aja gapapa, tengkyuuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU, DAN SAHABATKU
Fiksi Remajaini adalah cerita fiksi semata. Anansya yang sampai sekarang ini tidak bisa melupakan cowo yang bernama Narendra algerio . Cowo yang perhatian dan baik menurut Anansya, dan dijadikan rumah bagi Anansya. "kenapa lo selalu datang diwaktu yang tepat s...