BAB 12

49 28 0
                                    

                      PERKENALAN

Malam hari yang sunyi dan sejuk. Anansya pergi keluar rumah menggunakan mobilnya. Ia ingin membeli cemilan untuk menemani malamnya dikamar.

Anansya pergi kesalah satu indomaret yang lumayan jauh dari rumahnya. Karena dia sekalian ingin jalan-jalan malam. Anansya akhirnya sampai ditempat yang dia inginkan. Ia turun dan memasuki indomaret itu.

Dia mengeliling indomaret mencari cemilan yang Anansya suka. Akhirnya pun Anansya mendapatkan apa yang dia inginkan. Setelah itu, Anansya berjalan mencari sesuatu. Dia sekalian ingin membeli peralatan skincare. Saat dia berjalan menunju tempat letak skincare. Anansya bertemu dengan Sheinnara. Perempuan yang ia kira pacarannya Naren.

Anansya pun menghentikan langkahnya. Disaat Anansya ingin berbalik badan. Sheinnara langsung melihat kearah keberadaan Anansya. Sheinnara pun yang awalnya jongkok saat mengambil skincare.

"Hai, kamu Anansya bukan ya," sapa Sheinara.

Anansya sedikit kaget setelah mendengar perkataan Sheinnara. Anansya mengernitkan dahinya. Dan tanpa sadar Anansya mendekat kearah Sheinnara.

"Oh, hai, iya gua Anansya. Kok tau nama gua,"  sapa balik Anansya sambil tersenyum lebar.

"Naren ngasi tau tentang kamu, sya," jawab Sheinnara dan membalas senyuman Anansya.

"Oh, ya," ucap Anansya. Dirinya sekarang mengalihkan pandangannya kesisi ruangan indomaret. Anansya tidak menyangka bahwa Naren menceritakan dirinya pada Sheinnara yang Anansya kira pacar Naren. "Kamu pacarnya Naren kan?" lanjut Anansya.

Pertanyaan Anansya membuat Sheinnara tersenyum dan menunduk. Kenapa bisa Anansya menanyakan hal seperti ini. Apa Naren tidak pernah menceritakan dirinya pada Anansya? Mungkin begitu.

"Sya, sya, Naren gak bilang ke kamu soal aku?" tanya Sheinnara.

"Enggak, benarkan kamu pacarnya Naren?" Anansya terus menanyakan hal itu. Ia harus tau. Apakah benar perempuan yang ada didepannya ini pacar Naren atau bukan.

"Hahah, enggak sya, aku bukan pacar Naren kok," kekeh Sheinnara.
Anansya menggarut tengkunya yang sebenarnya tidak gatal. Ia sangat malu. "bukan ya, maaf ya, aku kirain iya,"

"Enggak, sya,"

"Kenalin ya, aku Sheinnara, sahabat kecilnya Naren, jangan kamu ngira lagi ya kalau aku pacarnya Naren," sheinnara tertawa pelan. Kenapa bisa Anansya mengira dirinya adalah pacar Naren.

"i-iya, Shei, gak lagi kok, kan kamu udah bilang tadi, hehe," ucap Anansya.

Mereka pun berjalan seiringan menuju kasir dan pulang dengan kendaraan yang dibawa masing-masing.

Sesampainya dirumah. Anansya bergegas lari kekamar. Anansya masih merasa malu saat menanyakan hal itu pada Sheinnara. Apalagi saat raut wajah Anansya menunjukkan bahwa dirinya sangat ingin tahu tentang hubungan Sheinnara dan Naren.

Anansya pun sampai dikamar. Dia melemparkan cemilan yang dia beli dii ranjang.

"Aaaaaa, bego banget Anansya, ngapain nanya gitu coba. Kan jadi malu sendiri," Anansya menggerutu. Ia menghentak-hentakkan kakinya. Anansya selalu menggerutu. Kalau bisa ia mengulang waktu pasti Anansya tidak akan menanyakan hal itu pada Sheinnara.

"Ihhhh.... Pasti sishei ngira aku cemburu pas lihat mereka dimall berduaan, aaaaaaa," batin Anansya.

Saat Anansya menghentak-hentakkan kakinya. Dia tiba-tiba saja diam dan berhenti. Anansya mengingat kejadian kemarin saat dimall bersama Renaya.

"Lah, kan kayaknya Naren sama shei gak lihat gua sama Renaya, pasti dia gak tau lah kalau gua cemburu," ujar Anansya pada dirinya. Saat mengingat itu, Anansya tersenyum lebar sehingga matanya menyipit. Karena saat dimall dia tahunya kalau Naren dan Sheinnara tidak melihat dirinya bersama Renaya. Padahal dia gak tahu saja kalau Naren itu ngelihat Anansya.

Setelah Anansya selesai meluapkan kekesalan dan rasa malunya. Anansya mengambil handphonenya. Dia mencari nomor ponsel Renaya. Anansya segera menelpon nomor Renaya. Dia ingin memberi tahu tentang kejadian yang ia alami diindomaret.

Untung saja Renaya mengangkat telpon dari Anansya. Kalau tidak mungkin saja Anansya akan tantrum.

"Hallo, Re, lo lagi ngapain, lo harus tau sih ini, serius, pasti lo Kaget," sosor Anansya dengan suara yang amat sangat keras.

"Bisa sabar dulu gak anjir, lo kalau ngomong satu satu jangan langsung Semua, gua geplak beneran nanti lo."

Anansya terkekeh. Dirinya tidak sabar ingin memberi tahu tentang kejadian tadi pada Renaya. "Udah, lo diam aja, cukup mendengarkan cerita gua aja, ada saatnya lo ngomong," pinta Anansya.

"Dih anjir, enak bener lo. Tapi yaudah si gua juga lagi malas ngomong, sok silahkan cerita."

"Lo harus tau re, Naren sama cewek yang kita lihat dimall waktu itu, ternyata sahabat kecil Naren. Bukan pacarnya anjir," jelas Anansyaa.

"Ha, yang benar aja lo. Tapi sya, lo tau dari mana?"
"Gua kan intel," Anansya membanggakan dirinya. Padahal dirinya tidak intel.
"Serius, gue matiin nih telpon."
"Canda anjir, baperan amat," kekeh Anansya.
"Tadi gua ketemu tu cewek diindomaret, namanya Sheinnara. Terus dia bilang kalau dia itu bukan pacarnya Naren tapi sahabat kecilnya Naren. Gua malu banget anjing nanya kayak gitu tadi, mau dimana muka gua ditaruh," tambah Anansya sambil menjelaskan kejadian yang diindomaret dengan detail pada Renaya.

"Lagian, lo kepo benar anjir, apa apa ditanya, pasti sishei yang lo bilang itu udah tau kalau lo cemburu."
Anansya membuat raut wajah kesal saat mendengarkan ucapan Renaya. "Ya lagian, gua kan cemburu kalau emang benar sishei pacarnya Naren. Tapikan Naren sama Shei gak lihat kita, pasti mereka berdua gak tahu kalau gua cemburu,"

"Dengan cara lo nanya kayak gitu sama shei, otomatis dia pasti udah tahu bego, gua makan juga lo ya."

Anansya menggarut tengkunya yang sebenarnya tidak gatal. "Hehe, tapi aku yakin mereka gak tahu itu, udah ahh, mau bobo cantik dulu inces. Bye bye Sayang,"

"Sih najis, cuman itu doang, gua kirain apaan cerita lo."

Renaya pun mematikan telponnya dengan Anansya.

Begitula kedua sahabat ini. Satunya emosian dan satu lagi ngeselin.

HALLO GAIS, GIMANA? AKU HARAP MASIH SERU YA SAMA CERITA AKU. SELAMAT MENUNGGU BAB SELANJUTNYAAA. MAKASIHHH YANG UDAH VOTE.

Yang kepo dengan akun sosmed aku boleh cek dibawah ini yaa gaiss.

TIKTOK : @pelinkeceh
INSTAGRAM : @liliaazelana

ini ya, kalau mau follow' aja gapapa, tengkyuuuu.

AKU, KAMU, DAN SAHABATKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang