CHAPTER 4

860 57 4
                                    

Hari demi hari berjalan seperti biasa di kediamanan Shaquille, tidak ada yang spesial. Namun ada perbedaan yang terjadi kepada keenam putra Dareen, mereka menjadi terlalu Protektif kepada Jeano, mereka selalu menempeli Jeano padahal Jeano secara terang terangan mengatakan bahwa anak itu tidak menyukai perlakuan para saudaranya dan mereka sangat mengganggu ketenangan seorang Jeano. Tapi apakah keenam pemuda tersebut perduli? Tentu tidak, mareka menganggap semua yang dikatakan oleh pemuda yang sekarang panggilannya sudah berubah menjadi Bayi atau Baby itu hanya angin lalu saja. Contohnya saat ini.

Hari ini adalah hari pertama Jeano mulai mempelajari hal yang harus diketahuinya tentang perusahaan, saat ini pemuda itu sedang ada di kamarnya dengan menampilkan wajah kesalnya. "Gue mau siap siap, nanti gue bisa kesorean dihari pertama gue, jadi gue mohon lo semua keluar dari kamar gue Sekarang" ucapnya menekan kata sekarang kepada keenam saudaranya itu.

Jeano kembali menghela nafasnya saat melihat keenam saudaranya itu tidak mendengarkan perkataannya, sekarang pemuda itu benar benar sudah berada diambang kesabarannya pasalnya sejak pulang sekolah tadi sampai sekarang keenam saudaranya itu terus saja menempelinya.

"Udahlah Bayi lo kalau mau siap siap ya siap siap aja, memangnya kenapa si kalau kita semua ada disini" ucap Malvynn yang sudah tidak tahan melihat betapa menggemaskannya adiknya satu ini saat merasa kesal seperti saat ini.

Jeano mengusak rambutnya kasar "Lo semua tu ganggu tau gak, seharusnya gue bisa istirahat sebentar tapi karena kalian ada disini gue jadi ga bisa istirahat. Lo semua sebenarnya maunya apa coba?" Ucapnya, Jeano sudah benar benar frustasi sekarang.

Naren memberikan senyuman manisnya kepada Jeano "Ayolah Bayi.... kita disini bakalan bantuin lo buat siap siap, jangan marah marah terus dong ntar kalau cepet tua gimana" ucapnya kemudian mencubit pipi Jeano yang lansung ditepis dengan kasar oleh Haydar.

Haydar memberikan tatapan tajamnya ke arah Naren "Lo apa apaan si main cubit pipi halus Bayi gue, kalau nanti merah merah gimana" ucapnya dengan memasang wajah yang dibuat buat menjadi galak.

Rayhan memutar bola matanya malas "Udah ya bayi jangan marah marah terus, sekarang mending lo masuk kamar mandi terus mandi nanti baju lo kita yang bakalan siapin" ucapnya kemudian mengelus sayang rambut Jeano yang terasa begitu halus di tangannya itu. Dalam hati Rayhan sangat senang karena dia sudah lama tak mengusap Jeano penuh sayang seperti ini. Jeano selalu menolak segala bentuk Skinship yang dilakukan saudaranya untuknya. Tapi ntah apa yang merasuki pemuda itu hari ini sampai mengizinkan mereka menyentuhnya.

Jeano membuang nafasnya kesal "Gue bukan Bayi" ucapnya sebelum masuk ke kamar mandi dan menjalankan ritual mandinya.

♡♡♡

Jam sudah menunjukan pukul 17.35, seharusnnya Jeano sudah pulang dari jam 17.00 tadi karena jam pulang kerja di perusahaan itu pukul 16.30 dan butuh waktu 25 menit untuk menempuh perjalanan dari Perusahaan ke Mansion. Terlihat keenam putra Shaquille's sedang berkumpul di ruang Tv di Mansion itu, menunggu Jeano yang bahkan tidak menjawab satupun pesan yang dikirimkan padanya. "Ini Bayi kita langsung lembur dihari pertamanya kerja?" Tanya Haydar.

Kelima pemuda itu mengalihkan tatapan mereka ke Haydar. "Gue rasa gak mungkin deh Bang Jen langsung lembur, Papa gak mungkin setega itu sama anak kesayangannya" Jawab Cayden.

"Tapi kalau di fikir fikir Bang Jen tu emang anak kesayangan gak si, bukan cuman Papa tapi Mama juga. Ntah kenapa gue ngerasa kalau di dalam dunia Papa sama Mama tu cuman ada Bang Jen. Bang Jen selalu diperhatikan dan dibimbing dalam setiap langkahnya sama Papa, dan Mama akan selalu suport dan menyetujui apapun yang keluar dari mulut Bang Jen. Jujur gue sebagai anak Bungsu merasa kalau bukan gue anak bungsu tapi Bang Jen" ucapan yang berasal dari Jayden di cerna baik baik oleh yang lebih tua darinya.

7 Dreams || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang