CHAPTER 12

685 46 11
                                    

Pukul 9 malam mereka sudah sampai dihalte yang berada dekat dengan villa yang akan mereka tinggali beberapa hari ini. Satu persatu turun dari bus setelah Malvynn melakukan pembayaran untuk perjalan mereka tadi.

"Duh badan gue remuk semua ya tuhan" ucap Haydar.

"Dahlah ini pertama dan terakhir kalinya, nyerah gue nyerah kalau harus naik transportasi umum lagi" ucap Cayden.

"Tapi kalau naik KRL enak sumpah" ucap Naren.

"KRL mah beda, ada ACnya terus duduknya juga gak terlalu rapet rapet gitu" ucap Rayhan.

"Tapi setau gue bus juga ada yang ada ACnya gak si?" Tanya Jayden.

"Iya ada" jawab Malvynn.

"Terus tadi kenapa gak nunggu yang ada ACnya Mas?" Tanya Rayhan.

"Mahal" Jawab Malvynn.

"Heh saipudin uang lo banyak gak bakalan lo miskin cuman karena bayarin kita naik bus yang ada ACnya, lo liat noh adek lo yang tingkahnya dingin kaya es sampe sampe gak bisa nahan panas" ucap Haydar kesal.

Malvynn terkekeh "ya gue gak mikir kalau Jean bakalan sampe gini" jawab Malvynn.

"Hadeh emang adanya tingkah lo ya Mas, udah ayo keburu malam banget ini. Inget kita masih perlu jalan sampe villa" ucap Rayhan.

Naren mendekat pada Jeano yang duduk dikursi tunggu yang ada dihalte itu meletakkan tangannya di kening adik kembar yang terasa sudah mulai turun panasnya "Lo sanggup jalan? Atau mau gue gendong?" Tanya Naren.

Jeano menggeleng "Gue udah enakan" jawabnya.

"Yakin?" Tanya Rayhan ikut mendekat pada Jeano.

"Hmm" Jawab Jeano.

"Ham hem ham hem berdamage lo begitu? Iyalah" ucap Haydar dengan nada mengecil diujung kalimat.

"Oke gas yokss" ucap Cayden berjalan lebih dulu.

"Tiati Cay katanya sih daerah sini banyak penampakan gitu"  ucap Haydar iseng.

"Aa jangan iseng deh" ucap Jayden.

Malvynn memegang lehernya karena bulu kuduknya tiba tiba berdiri "Gue kok merinding ya" ucap Malvynn.

"Mas jangan aneh aneh lah" ucap Rayhan kemudian mendekatkan dirinya pada Jeano dan Naren.

"Gara gara lo ni makanya jadi ginikan hawanya" ucap Naren menyalahkan Haydar.

Brakk.....
"HUAAA LARII ADA SETANNN" teriak Cayden lari diikuti yang lain meninggalkan Haydar yang masih bengong.

"OY TUNGGUIN GUE EMANG ANAK BABI LO SEMUA" teriak Haydar saat menyadari dirinya ditinggal sendiri.

Meong....

♡♡♡

Ketujuh pemuda yang tidur dengan beraneka bentuk itu tidak memberikan tanda tanda bahwa mereka akan bangun padahal jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Semalam setelah berlari larian dari halte ke villa mereka memutuskan untuk tidur ditempat yang sama karena takut diikuti oleh hantu yang menakuti mereka dihalte.

Jeano mengeliat dalam tidurnya kemudian membuka mata masih mengumpulkan nyawanya. Perutnya berbunyi tanda cacing cacing diperutnya sudah minta diberi asupan. Jeano bergerak menuju dapur yang ada divilla kemudian menyiapkan sarapan untuk pagi yang sudah masuk dalam hitungan siang ini. Tak susah susah karena Jeano hanya menyiapkan roti yang dimasukan kedalam pemanggang dan membuat tujuh gelas susu. Kemarin Dareen sudah menelfon penjaga villa agar membersihkan villa dan juga menyiapkan bahan makanan karena putranya akan berkunjung ke villa.

7 Dreams || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang