CHAPTER 17

396 26 1
                                    

Kayla berjalan memasuki sebuah ruangan dengan baskom yang berisi air hangat dan handuk, dimana diruangan itu terlihat seorang wanita dengan keadaan yang cukup lemah dan memprihatinkan. Wanita itu membuka matanya saat merasa ada seseorang yang berjalan mendekatinya.

"Kayla" lirih wanita itu.

Kayla hanya diam kemudian mulai membuka pakaian wanita itu dan menyeka wanita itu dengan perlahan. Setelah selesai kayla keluar dan tak lama kembali dengan sepiring nasi ditangannya "Makan bun" ucap kayla.

Wanita yang dipanggil bunda oleh kayla itu menggeleng "Bunda gak sudi makan uang dari ayah kamu" ucap wanita itu pelan.

Kayla membuang nafasnya pelan "Terus bunda mau apa? Bunda pikir bunda bisa cari uang dengan kondisi bunda yang sakit parah kaya gini? Coba bunda pikirin baik baik sekarang kalau bukan ayah siapa lagi yang bakalan mau hidupin kita?" tanya kayla.

Bunda kayla mulai minitihkan air matanya "Kamu bisa bawa kita pergi dari sini kay, gak harus dengan mengorbankan diri kamu" jawab bunda.

"Telat bun telat, semua udah terjadi kayla udah dirusak sama ayah kayla sendiri bahkan sekarang kayla udah hamil" ucap kayla dengan air mata yang mengalir deras dipipinya.

Bunda kayla berusaha bangun ingin memeluk putrinya tapi tak bisa dilakukan karena tubuhnya yanh begitu lemah "Maafin bunda gak bisa lindungin kamu kay maaf" ucap bunda.

"Bunda gak perlu minta maaf yang penting bunda turutin aja apa yang kay mau, biar kay gak emosi dan berakhir ikut nyakitin bunda" ucap kayla.

Bunda mengangguk "Iya sayang bunda mau ikutin apapun yang kamu mau tapi bunda tetap gak mau makan ataupun menggunakan uang yang berasal dari ayah kamu" ucap bunda.

"Terus bunda maunya gimana, BUNDA MAU GIMANA HA!! KAYLA CAPEK BUN YANG DIPIKIRAN KAYLA TU BUKAN CUMAN BUNDA. ASAL BUNDA TAU YANG ADA DIPIKIRAN KAYLA ITU CUKUP BANYAK KAYLA HARUS MIKIRIN BAYI YANG LAGI KAYLA KANDUNG, KAYLA HARUS MIKIRIN NAFSU AYAH YANG AKAN KEMBALI NYENTUH KAYLA, DAN KAYLA TERUS MERASA BERSALAH DENGAN ORANG YANG KAYLA BUAT HANCUR HUBUNGANNYA DENGAN SAUDARANYA YANG LAIN" teriak kayla marah.

Bunda tetap menggeleng "Bunda lebih baik mati dari pada harus menerima uang dari lelaki bejat itu kay" ucap bunda.

"BUNDA MAU MATI?" ucap kayla kemudian mengambil bantal yang ada disamping bundanya dan menutup wajah bundanya menggunakan bantal itu membuat bundanya terus berontak karena kesusahan bernafas.

Hmmpppp...
Hmmpppp...
Hmmpppp...
Hmmpppp...

"INIKAN YANG BUNDA MAU? BIAR BIARIN KAYLA JADI PEMBUNUH KALAU MEMANG INI YANG BUNDA MAU" ucap kayla yang terus membekap wajah sang bunda hingga tak ada lagi pergerakan dari bundanya itu.

Saat kayla tak meresakan gerakan dari bundannya lagi kayla membuang bantal itu sembarangan "Bunda, bunda bangun bunda. Maafin kay bun kay kalap, bunda kay mohon bangun. BUNDA BANGUN BUNDAAAA KAY MOHON BUNDA" teriak kayla seperti orang kehilangan akal.

ARGHHHH
ARGHHHH
PRANG....
BRUK.....

Kayla terus menghancurkan barang barang yang ada dikamar itu sambil berteriak, seolah sedang memperlihatkan pada dunia seberapa hancurnya dirinya saat ini.

♡♡♡

Pukul 1.00 dini hari terlihat jeano yang masih mengemudikan mobilnya membelah jalan kota jakarta malam itu. Jeano yang keluar dari rumah setelah perbincangan panasnya dengan naren membawanya terus memutari kota itu tanpa arah. Hingga saat jeano melewati salah satu jembatan pejalan kaki, pemuda itu dapat melihat seorang perempuan yang sedang memanjat pembatas jembatan itu. Jeano yang mengerti niat perempuan itu langsung menepikan mobilnya dan berlari menaiki tangga jembatan itu, berharap dia tidak terlambat untuk menyelamatkan perempuan yang diduga oleh jeano akan melakukan bunuh diri itu. Dugaan jeano ternyata benar adanya karena saat jeano sampai didekatnya perempuan itu langsung melompat tapi untungnya jeano berhasil menarik tangan perempuan itu dan menariknya turun.

7 Dreams || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang