CHAPTER 6

538 39 8
                                    

Sudah pukul 05 pagi tapi Rayhan belum mendapatkan kabar mengenai keadaan Jeano hingga bunyi dari Hanphonenya membuatnya segera membuka benda canggih itu.

Mas Vynn
Ray, Jean harus dirawat beberapa hari
ini dirumah sakit. Kepalanya pecah dan
semalam udah dijahit.
Ray mental Jean kembali terganggu dan harus kembali cek up ke psikolog kaya dulu lagi Ray.

You
Terus sekarang kita harus gimana Mas?
Apa yang harus gue bilang sama Papa atau
Mama nanti kalau mereka nanyain kalian?

Mas Vynn
Papa sama Mama berangkat jam 06.30 nanti.
Kalau mereka nanya lo bisa bilang kalau
gue, Haydar, Naren, sama Jean udah berangkat
pagi banget tadi karena ada urusan mendadak.
Haydar sama Naren nolak buat pulang juga soalnya Ray, sorry ya gue malah ngebebanin lo.
Gue gak mau kalau Papa atau Mama tau apa
yang terjadi semalam, gue takut keadaan semakin
runyam kalau mereka tau.

You
Lo apa apaansih Mas?
Gue ini juga yang tertua nomer 2 kalau lo lupa
so lo gak perlu minta maaf sama gue.
Mas kita kerjasama bareng bareng ya?
Kita kembalikan semua kayak dulu pelan pelan
gue yakin gak ada kebencian yang abadi
diantara kita

Mas Vynn
Iya Ray, makasih udah mau bantu Mas.
Nanti sebelum lo pergi sekolah bisa tolong
sekalian lo bawain baju ganti buat Naren sama
Haydar, baju mereka kotor kena darah Jean
semalam tapi gue suruh pulang buat ganti
gak ada satupun yang mau.
Lo taukan yang bisa merintah adek lo yang dua
ini cuman Jean? Eh Jeannya malah tidur.

You
Haha iya Mas, nanti gue bawain sekalian
sarapan buat kalian juga ya

Mas Vynn
Iya Ray, nanti hati hati dijalannya ya.

You
Oke Mas aman

Setelahnya Rayhan langsung bergegas masuk kekamar mandi untuk menyiapkan dirinya. Setelah mandi Rayhan pergi ke kamar Malvynn, Haydar dan Naren untuk mengambilkan baju ganti yang diminta oleh Malvynn. Saat menuruni tangga Rayhan dapat melihat kedua orang tuanya yang sudah siap dan sedang sarapan di meja makan.

"Ray tumben kamu udah bangun jam segini?" Tanya Yelvita.

Rayhan tersenyum dan duduk di kursi yang ada didepan Yelvita "Iya Ma, Ray mau liat Papa sama Mama berangkat" Jawabnya.

Dareen menoleh melihat kearah Rayhan "Tadi Papa cek ke kamar Jaeno tapi gak ada siapa siapa disana, Papa chat juga ternyata Handphonenya di dalam kamar, Kamu tau Jean kemana Ray?" Tanya Dareen tiba tiba.

Rayhan berubah panik karena jujur saja ini adalah pertama kalinya dia akan berbohong pada orang tuanya "Jean tadi udah berangkat ke sekolah Pa, katanya ada tugas pagi ini yang harus diselesaikan" Jawabnya

"Hmmm adik kamu itu memang terlalu rajin, yasudah kalau gitu Papa sama Mama berangkat sekarang ya, kalian semua baik baik di rumah karena Papa sama Mama mungkin agak sedikit lama disana" ucap Dareen menepuk singkat kepala putra keduanya itu.

Rayhan menghela nafasnya lega dan mengangguk "Iya Pa, Papa sama Mama disana baik baik ya, jangan lupa kasi kabar ke kita semua" Ucapnya.

"Iya sayang" jawab Yelvita kemudian mencium pipi Rayhan.

Rayhan mengantarkan kedua orang tuanya sampai di depan pintu utama mansion mereka. Setelah memastikan bahwa orang tuanya sudah pergi Rayhan masuk kembali ke dalam mansion dan duduk di ruang keluarga sembari menunggu kedua adiknya keluar. Rayhan tak perlu repot repot membangunkan mereka karena mereka semua akan selalu mengaktifkan alarm masing masing jika orang tua mereka pergi seperti saat ini.

7 Dreams || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang