Sarapan pagi ini selesai dengan damai walaupun tadi sempat ada drama diantara ketujuh pemuda itu, dimana Jayden dan Cayden yang memaksa untuk ikut mengantarkan Jeano check up ke rumah sakit tapi dilarang keras oleh Malvynn yang berujung keduanya menangis. Tapi berkat Jeano yang pagi itu mau repot repot membujuk, keduanya akhirnya memilih mengalah walaupun masih dengan hati yang kesal.
"Sorry ya Jen gue gak bisa nemenin lo check up" ucap Malvynn.
"Gue juga say sorry Jen, karena kalau gue bolos juga lo tau kan gimana tantrumnya dua adek lo itu" ucap Rayhan.
"Ya makanya biarin kita ikut biar lo bisa bolos juga kak" ucap Cayden.
"Tau tuh, padahal apa salahnya coba kalau kita ikut kan Cay?" Tanya Jayden yang diangguki Cayden.
Jeano menghembuskan nafasnya malas "Udah gak usah berisik, yang mau berangkat langsung siap siap. Kalau masih berisik gue pergi sendiri check up atau gak usah check up sekalian" ucap Jeano.
"APAAN gak gak udah bener kaya gini, udah lo pada langsung berangkat dah" ucap Haydar.
"Ipiin gik gik idih binir kiyi gini, idih li pidi lingsing biringkit dih. Gue berangkat BYE" ucap Cayden yang menyempatkan mengejek Haydar sebelum mengambil kunci motornya dan berangkat ke sekolah.
Naren tertawa melihat wajah Haydar yang berubah menjadi masam setelah diejek oleh Cayden "Makanya jangan suka isengin orang, keselkan lo kalau diisengin balik" ucap Naren membuat Haydar memutar bola matanya malas.
"Yaudah gue, Ray, sama Jy berangkat. Nanti kalian kabarin ke kita gimana kondisi Jean ya" ucap Malvynn yang diangguki oleh 3 adiknya.
♡♡♡
"Syukurlah cidera kaki tuan muda Jean sudah sembuh total dan tuan muda tidak perlu menggunakan tongkat lagi" ucap Dokter.
"Itu artinya Jean gak perlu check up lagi kan dok?" Tanya Haydar.
"Iya tuan muda Haydar, ini adalah check up terakhir tuan muda Jeano" Jawab Dokter.
"Kalau begitu terima kasih atas bantuan Dokter selama ini saat masa pemulihan adik saya" ucap Haydar sopan.
"Sudah menjadi tugas saya merawat pasien saya sebaik mungkin tuan muda dan sebuah kehormatan juga bagi saya karena bisa menjadi dokter untuk putra keluarga Shaquille" ucap Dokter sambil tersenyum manis.
"Hmm kalau begitu kita permisi Dok, terima kasih sekali lagi" ucap Haydar kemudian bangkit dari duduknya dan diikuti oleh kedua adiknya.
Mereka mununduk sopan pada Dokter sebelum akhirnya benar benar keluar dari ruangan Dokter itu.
"Keluarga Shaquille punya 7 putra yang tampan dan mereka mendidik ketujuhnya dengan sangat baik" puji Dokter sambil tersenyum.
♡♡♡
Saat Haydar, Naren, dan Jeano berjalan dilorong rumah sakit tiba tiba Haydar berhenti berjalan yang membuat kedua adiknya yang berjalan berdampingan dengannya pun ikut berhenti. Haydar meremas baju bagian atas sisi kirinya, merasa sakit yang teramat pada bagian dadanya.
"Jangan sekarang gue mohon" ucap Haydar dalam hati.
"Aa lo kenapa?" Tanya Naren yang panik melihat Haydar yang hanya diam dengan wajahnya yang terlihat pucat.
"Dia berulah ya?" Tanya Jeano yang sama khawatirnya dengan Naren. Ditambah saat dia mulai merasa nafas Haydar sudah memberat.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dreams || Complate
Teen Fiction"Pah Malvynn mau jadi Produser terkenal" "Pah Rayhan akan jadi Pelukis yang terkenal suatu hari nanti" "Pah Haydar bakalan jadi Penyanyi yang paling tampan, kaya, dan terkenal diseluruh dunia ini" "Pah Naren jadi Dokter Bedah aja ya" "Jeano yang ak...