7 Dreams || Complate

CHAPTER 24

Gelap adalah hal pertama yang menyapa pandangan haydar kala pemuda itu baru membuka matanya, namun tak lama kemudian lampu ruangan itu secara tiba tiba menyala yang membuat haydar langsung dibuat terkejut bukan main saat menyadari bahwa kini dirinya berada dibangunan tua tempat penusukan rayhan terjadi, dan hal yang lebih mengejutkan lagi adalah kini dirinya tengah diikat bersama rayhan, naren, cayden, dan jayden dengan sebuah tali yang terasa begitu ketat sehingga membuatnya sedikit kesulitan bernafas.

Haydar mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru bangunan itu saat merasa ada yang kurang dari mereka "Mas...MAS BANGUN MAS" teriak haydar ketika melihat malvynn yang berdiri diatas kursi dengan tangan terikat dan sebuah tali yang mengalungi lehernya dalam keadaan tak sadarkan diri.

Panggilan itu ternyata tak hanya membangunkan malvynn, melainkan yang lainnya yang juga sama terkejutnya dengan haydar. Mereka juga refleks langsung melihat pada malvynn dan mulai membayangkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi jika kursi itu tidak lagi menahan kaki malvynn.

Terdengar langkah kaki seseorang yang berjalan mendekat kearah mereka "Wah...para pangeran ini sudah bangun ternyata" ucap seseorang yang baru datang itu.

Naren mengepalkan tangannya saat menyadari siapa orang itu "Lepas" ucapnya dingin.

Orang itu tersenyum sinis pada naren "Halo calon menantu, ohh maaf saya lupa kamu sudah mengakhiri hubunganmu dengan putri saya. Emm sepertinya hanya tuan muda naren yang mengenali saya, baiklah saya akan memperkenalkan siapa diri saya pada kalian. Perkenalkan nama saya Yunas Alamdra Widjaya yang memiliki dendam kepada dareen atau papa kalian dan sumber masalah yang terus berdatanngan pada kalian melalui jeano, ahhh jangan lupa yang kemarin juga ikut serta dalam kasus penusukan tuan muda rayhan kita".

"BRENGSEK, MAU LO APA SIALAN?" teriak haydar marah.

"Kamu tanya mau saya apa? Saya mau kalian semua mati hari ini dan membuat dareen menyesali kesalahannya pada keluarga saya" jawab yunas.

"Urusan anda dengan papa, lalu kenapa anda menginginkan kita semua mati?" tanya malvynn mencoba setenang mungkin.

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa bukan? Sedikit cerita adalah saya memiliki seorang adik laki laki yang jatuh cinta pada seorang wanita dan wanita itu adalah yelvita, ibu kalian. Adik saya bunuh diri satu hari setelah pernikahan dareen dan yelvita dilaksanakan. Saat itu saya memilih diam dan merelakan semuanya, tapi dareen kembali membawa malapetaka untuk saya ketika dia menabrak istri saya yang sedang mengandung, saat membawa yelvita kerumah sakit karena yelvita juga akan segera melahirkan anak kembarnya yaitu naren dan jeano" ucap yunas.

"Lalu kay-"
"Kayla adalah anak dari hasil pernikahan saya dengan istri pertama saya, saya dan ibu kayla dijodohkan tapi saya memiliki wanita yang saya cintai yang sialnya malah ditabrak dareen hingga membuat saya kehilangannya dan anak dalam kandungannya. Hal itu yang membuat saya menaruh dendam pada dareen dan bersumpah akan membalaskan semuanya suatu hari nanti, dan hari ini adalah saatnya. Kalian semua akan mati sebentar lagi, menyusul saudara yang tidak pernah kalian percayai" ucap yunas.

"Apa maksud anda, dimana kembaran saya? DIMANA ADEK GUE SIALAN?" tanya naren dengan perasaan takut yang teramat dihatinya.

Yunas tertawa pelan melihat reaksi naren "Begini saja, sebelum kalian mati bagaimana kalau kita menonton sebuah dokumentasi yang diambil kemarin? Kayla sudah menjelaskan yang terjadi sebelumnya jadi saya hanya perlu memperlihatkan apa yang terjadi kemarin kan? Baiklah saya akan memutar video dokumentasi kemarin" jawab yunas kemudian memanggil anak buahnya untuk memasang proyektor besar dihadapan enam pemuda itu, yang kemudian dari proyektor itu terlihat video yang diambil kemarin.

Flashback...
Terlihat jeano yang sedang berusaha membuka ikatan tali pada tangannya, namun setelah melakukannya beberapa kali hasilnya tetap sama dan jeano benar benar tak bisa membuka ikatan itu.