CHAPTER 7

554 43 3
                                    

Saat ini Jeano sedang diperiksa oleh dokter untuk memantau keadaannya "Syukurlah tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi tuan muda Jean, tuan muda hanya perlu beristirahat yang cukup dan makan teratur" ucap Dokter Tio.

"Jadi saya udah boleh pulangkan Dok?" Tanya Jeano.

"GAK" bukan dokter yang menjawab melainkan kelima putra shaquille yang dari pagi tadi masih betah di ruangan Jeano.

"HEH MANUSIA KAKU LO ITU BARU SADAR BEBERAPA JAM YANG LALU, BISA BISANYA LO MINTA PULANG" lanjut Haydar ngegas.

Cayden menyolek bahu Haydar "Aa masih ada Dokter anjirr, jangan buat malu deh" bisik Cayden pada Haydar.

"Duh iya lupa lagi gue, eh lo apaan nyolek nyolek gue lo kira gue sabun colek apa?" Tanya Haydar.

"Kalau lo jadi sabun colek si kebagusan Aa, lo lebih cocok jadi tai lembu" jawab Cayden langsung bersembunyi dibelakang Naren, menjadikan Naren tameng untuknya.

"Sini lo bocan" ucap Haydar hendak menghampiri Cayden.

Tapi dengan cepat dihentikan Naren "Gue tau kalian berdua itu gila tapi tolong untuk sekarang jangan bikin malu" ucap Naren. Haydar hendak kembali ketempat awal dia berdiri tapi pertanyaan Naren membuatnya berhenti.

"Btw Bocan apaan? Bobo Cantik bukan si?" Tanya Naren.

"Khusus buat Cay, bocan berubah arti jadi Bocah Anjing" jawab Haydar.

"Lo ngatain diri lo sendiri dong kalau gitu" ucap Naren.

Haydar mengangkat tangannya ingin memukul kepala Naren tapi terhenti ketika Rayhan mencekal tangannya "Kembali ke tempat lo dan dengerin perkataan dokter buat Jean sebelum gue patahin tangan lo" ucap Rayhan.

Haydar langsung buru buru kembali ke tempat awalnya.

Dokter Tio hanya menggelengkan kepala dan tertawa kecil melihat kelakuan tiga putra shaquille itu. Kemudian kembali fokus menatap Jeano "Tuan muda masih ada pemeriksaan yang harus anda jalanin, jadi anda tidak bisa pulang dulu. Gakpapa ya nginap sini dulu beberapa hari ini" ucap Dikter Tio.

"Hmmm" gumam Jeano sambil mengangguk pasrah tapi malah terlihat menggemaskan dimata kelima pemuda yang sudah kayang sekarang.

"Adek gue gemesss bangettt tuhann" ucap Malvynn

"Enak aja adek lo, adek gue itu" ucap Rayhan tak terima

"Gak gak apaan orang itu adek gue yang gemes gitu" sambung Haydar

"Bang Jen gue ituuu" Cayden pun tak mau kalah

Naren? Dia saat ini sedang mengambil foto sebanyak banyaknya dengan ponselnya "Diam lo semua, dia itu adek sekaligus kembaran gue" ucap Naren setelah puas mengambil foto Jaeno. Keempat lainya? Mereka terdiam karena tidak bisa membalas apapun lagi.

Dokter Tio tersenyum melihat interaksi keluarga itu, merasa cukup terhibur akan kelakuan mereka "Emm tuan muda Malvynn, untuk yang semalam apakah saya yang harus menyampaikan langsung atau para tuan muda yang sampaikan?" Tanya Dokter Tio.

Kelima pemuda itu saling pandang dan mengangguk satu sama lain "Nanti kita aja yang bilang ke Jeano Dok" Jawab Malvynn membuat Jeano bertanya tanya apa yang akan dikatakan oleh saudaranya itu.

"Baiklah kalau begitu saya permisi tuan muda, tugas saya memeriksa tuan muda Jean sudah selesai" ucap Dokter Tio yang melangkah keluar setelah mendapat anggukan dari keenam pemuda itu.

Setelah Dokter Tio keluar Malvynn berjalan mendekati brankar Jeano diikut dengan empat adiknya yang lain "Jen kalau kita harus datang keruang psikolog lagi gakpapa ya?" Tanya Malvynn.

7 Dreams || ComplateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang