"Pah Malvynn mau jadi Produser terkenal"
"Pah Rayhan akan jadi Pelukis yang terkenal suatu hari nanti"
"Pah Haydar bakalan jadi Penyanyi yang paling tampan, kaya, dan terkenal diseluruh dunia ini"
"Pah Naren jadi Dokter Bedah aja ya"
"Jeano yang ak...
Keesokan paginya, terlihat seluruh anggota keluarga yang sudah berkumpul didepan rumah sakit dengan sebuah mobil haice yang sengaja dibeli oleh dareen untuk memudahkan perjalan para putranya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yelvita merapatkan jaket yang dikenakan jeano "Nanti kalau ada apa-apa langsung hubungin kita semua ya?"
Pemuda yang terus tersenyum itu mengangguk "Udah belasan bahkan ratusan kali mama bilang itu-itu terus" jawabnya.
Yelvita mengelus rambut jeano yang dari kemarin terus bersikap manja pada semua orang, pemuda itu benar-benar berubah seperti seorang anak kecil yang membuat semua orang selalu merasa gemas karena melihatnya.
Dareen mendekat "Papa, mama, opa, oma benaran gak boleh ikut dek?"
Pemuda bermata sipit itu mendengus malas "Ini lagi, udah dibilang ini tu khusus anak muda paaaa"
Malvynn langsung mencubit gemas pipi jeano setelah anak itu merengek "Kenapa vibesnya berubah jadi imut begini sihh dek" ucapnya.
Jeano merotasikan bola matanya malas "Ini kapan berangkatnya?"
Erlan tertawa pelan "Yaudah kalian berangkat sekarang, hati hati dijalan ya. Danish, jordan saya titip cucu saya sama kalian, tolong jaga mereka dengan baik. Dan kalian boys, jangan nakal dan melakukan hal yang membuat kedua dokter muda ini pergi meninggalkan kalian"
Danish dan jordan mengangguk "Baik tuan, kami akan berusaha menjaga cucu anda"
"Opa tenang aja, kita gak bakalan nakal kok. Palingan nanti haydar doang yang susah dibilangin" ucap rayhan.
Haydar mendelik tak terima "Gue diem aja perasaan dari tadi"
"Lo napas aja salah" celetuk naren kemudian mendorong kursi roda jeano dan membantu adiknya itu untuk masuk kedalam mobil setelah berpamitan kepada para orang tua.
"Sialan" umpat haydar pelan.
Tawa pelan malvynn mengudara "Ma, pa, oma, opa kita pamit dulu ya" ucapnya kemudian memeluk mereka satu persatu.
Hingga ketujuh shaquille bersaudara itu sudah tenang didalam mobil, kini tinggalah danish dan jordan yang akan berpamitan.
"Terima kasih karena kalian sudah mau meluangkan waktu kalian atas permintaan jeano, saya percayakan jeano pada kalian" ucap dareen menepuk bahu kedua dokter muda itu.
Jordan tersenyum "Kami pasti akan menjaganya dengan baik, terima kasih juga pada tuan dan keluarga yang sudah mau membuka hati dan meminta maaf pada jeano atas kesalahan yang telah anda lakukan"
Dareen mengangguk tak tersinggung sama sekali dengan apa yang dikatakan jordan, karena menurutnya itu benar adanya "Baiklah- sepertinya kalian harus segera masuk kedalam mobil kalau tidak nanti kaca mobil itu bisa pecah" dareen tidak jadi mengatakan apa yang ingin dikatakanya saat melihat ketujuh putranya sudah memasang wajah masam karena harus menunggu, ohh ayolah dia hampir lupa kalau para putranya itu tidak suka menunggu barang sedetikpun.