Galvin menikmati hari-hari barunya dengan menjalani dua pekerjaan sekaligus.
Lelah.
Namun hatinya bahagia. Galvin selalu bersyukur dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Hubungannya dengan Melwyne pun berjalan baik. Walaupun tidak ada kata terikat tapi keduanya saling menjaga satu sama lain.
Galvin juga mulai menerima pekerjaan untuk membawakan acara-acara offline. Hal itu semakin mengasah kemampuan bicaranya di depan umum. Tentu saja secara finansial pun Galvin semakin mapan. Walaupun begitu, anak itu masih saja rendah hati.
***
Galvin sedang di toko sore itu ketika Bayu memghubunginya karena tak bisa mengantarnya esok hari.
***
Galvin mampir pulang ke kontrakan untuk menaruh beberapa barang sebelum berangkat siaran malam itu.Setelah menaruh barang di gudang lagi-lagi Ia bertumpu pada kaki yang salah.
"ACK!" Galvin memekik kesakitan. Ia menahan tubuhnya dengan meletakkan lengannya di tembok lalu menempelkan dahinya disana.
Matanya terpejam erat sambil menahan sakit hingga matanya berair.
Setelah sakitnya berangsur hilang. Ia berjalan kembali ke kamarnya untuk mandi dan ganti baju walaupun masih terpincang-pincang.
Ia memutuskan untuk naik taksi online menuju radio station malam itu.
"Kaki lo kenapa Galv?" Tanya Dewi ketika Galvin sampai di studio.
"Biasa Mbak, kumat." Katanya.
"Hati-hati atuh.." Kata Dewi, wajahnya terlihat khawatir. Galvin hanya mengangguk. Ia lalu masuk ke dalam studio dan mulai siaran.
***Selesai siaran, Galvin menunggu di dalam studio. Sudah beberapa kali taksi online yang dipesannya dibatalkan. Galvin mendengus kesal.
Ponselnya bergetar tanda pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPACEman
FanfictionMewGulf fanfiction; Galvin (G ulf) iseng membuka space di aplikasi twitter untuk menghilangkan penat saat mengerjakan skripsi. Diluar ekspektasi space Galvin didengarkan banyak orang. Hingga akhirnya Galvin bertemu seseorang yang kelak merubah hidu...